Beranda / Berita / Aceh / Gubernur Nova: Masyarakat Transmigrasi Harus Tingkatkan Kapasitas Untuk Menuju Era Transpolitan

Gubernur Nova: Masyarakat Transmigrasi Harus Tingkatkan Kapasitas Untuk Menuju Era Transpolitan

Senin, 13 Desember 2021 20:00 WIB

Font: Ukuran: - +


Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, saat menjadi Inspektur Upacara pada Peringatan Hari Bhakti Transmigrasi (HARBAK) ke-71 tahun 2021 di halaman Kantor Disnakermobduk Aceh, Banda Aceh, Senin (13/12/2021). [Foto: IST] 


DIALEKSIS.COM |  Banda Aceh - Gubernur Aceh Nova Iriansyah, mengajak masyarakat transmigrasi di Indonesia, khususnya Aceh, untuk terus meningkatkan kapasitas dan menguasai teknologi, agar siap menuju era transmigrasi 4.0 atau yang dikenal dengan transpolitan

Hal tersebut disampaikan oleh Gubernur Aceh Nova Iriansyah, kepada awak media, usai bertindak sebagai Inspektur Upacara dan membacakan amanat Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI Abdul Halim Iskandar, pada Upacara Peringatan Hari Bhakti Transmigrasi Ke- 71, di Halaman Dinas Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk Aceh, Senin (13/12/2021).

“Mulai saat ini, masyarakat transmigrasi tentu sudah harus menyesuaikan diri dengan kondisi terkini yaitu transmigrasi 4.0 atu dikenal dengan transpolitan. Sebagaimana kita ketahui, pesatnya kemajuan teknologi tentu menuntut masyarakat transmigrasi untuk mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi dunia saat ini,” ujar Nova.

Gubernur juga mengapresiasi peran serta masyarakat transmigrasi dalam pembangunan bangsa. Peran ini ditunjukkan dengan peningkatan kapasitas dan menyesuaikan diri dengan kemajuan teknologi.

“Para generasi muda yang dahulu leluhurnya mengikuti program transmigrasi telah menjadi bagian penting dari perjalanan republik ini. Mereka sudah banyak berperan dalam berbagai program pembangunan. Kita tentu berharap, agar di masa pandemi saat ini masyarakat transmigrasi yang saat ini telah membentuk komunitas yang sangat maju untuk ikut berperan dalam upaya pemulihan ekonomi nasional,” imbau Nova.

Momentum Refleksi di Hari Bhakti Transmigrasi

Sementara itu, saat bertindak sebagai Inspektur Upacara Peringatan Hari Bhakti Transmigrasi Ke- 71 dan membacakan amanat Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Gubernur berpesan agar para pemangku kebijakan dan seluruh masyarakat transmigrasi untuk menjadikan kegiatan ini sebagai momentum refleksi bersama demi kebaikan, kemaslahatan dan kemajuan warga transmigran yang tersebar di seluruh Indonesia.

“Mari kita jadikan upacara ini sebagai momentum refleksi bersama demi kemajuan, kebangkitan, serta kemaslahatan Indonesia, khususnya warga transmigran yang tersebar dari Sabang sampai Marauke. Upacara ini bukan sebatas seremonial belaka, tetapi merupakan bentuk penghormatan, penghargaan dan apresiasi kita terhadap para pelaku dan tokoh transmigrasi, yang secara bersahaja berbakti, bekerja dan berjuang untuk masa depan bangsa yang lebih baik,” ujar Nova.

Gubernur menambahkan, peringatan Hari Bhakti Transmigrasi harus memberi arti pada upaya peningkatan kesejahteraan, kemaslahatan dan kemajuan kawasan transmigrasi, serta kematangan dan kedewasaan para transmigran, dalam menghadapi berbagai tantangan lingkungan fisik.

“Hari ini, sudah 71 tahun program transmigrasi diselenggarakan Pemerintah Indonesia. Tentu, telah banyak hal positif yang disumbang oleh program transmigrasi dalam kerangka pembangunan Indonesia, meski tentu banyak juga kekurangan yang mesti kita lakukan perbaikan ke depan,” ujar Nova.

Gubernur menambahkan, di antara kontribusi positif program Transmigrasi adalah membuka keterisolasian daerah tertinggal dan mendukung ketahanan pangan.

Program Transmigrasi telah berhasil membangun 5.706 satuan pemukiman transmigrasi yang berada di 152 kawasan transmigrasi.

“Sebahagian besar kawasan transmigrasi, telah berkembang menjadi pusat “ pusat pertumbuhan baru berupa 1.629 desa definitif, 564 eks satuan pemukiman transmigrasi berkembang menjadi ibukota kecamatan, 118 eks satuan permukiman transmigrasi, mendukung ibukota kabupaten, serta dua ibu kota provinsi,” ujar Gubernur.

Sementara itu, dalam konteks ekonomi, program transmigrasi telah berkontribusi nyata pada pertumbuhan ekonomi, dengan mewujudkan kawasan transmigrasi sebagai pusat pertumbuhan ekonomi.

Hingga saat ini, setidaknya telah ada 2,2 juta KK atau lebih dari 9,2 juta jiwa transmigran ditempatkan di permukiman baru.

“Hingga saat ini, setidaknya terdapat 26 pabrik kelapa sawit, 21 pabrik crumb rubber, 13 pabrik pengelolaan kakao, serta industri pengolahan jagung yang suplai material bahan bakunya diproduksi oleh kawasan transmigrasi dan mendukung Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) ketahanan pangan di kabupaten Kapuas Provinsi Kalimantan Tengah,” ungkap Gubernur.

Selain itu, sambung Gubernur, dalam lima tahun terakhir program transmigrasi telah mendukung percepatan terbitnya sertifikat warga transmigran sebanyak 163. 151 bidang. Agar dapat berperan lebih besar lagi dalam mencapai tujuan pembangunan nasional. Terutama dalam menyukseskan program ketahanan pangan nasional, ke depan, akan dilakukan revitalisasi dan modernisasi pada 152 Kawasan Transmigrasi.

“Oleh karna itu, peringatan Hari Bhakti Transmigrasi Ke 71 kali ini mengangkat tema: Transmigrasi Wujud Nyata Implementasi SDG’s Desa untuk Pembangunan Berkelanjutan.

Ke depan, Pemerintah akan fokus melakukan revitalisasi terhadap kawasan transmigrasi yang sudah ada, sebagai wujud rasa terima kasih pemerintah kepada keluarga besar transmigran yang sudah bertahun - tahun berjuang, bahkan telah mampu menjadikan daerahnya sendiri lebih produktif dan berdaya saing,” kata Nova.

Revitalisasi dan modernisasi yang dilakukan oleh pemerintah ini diharapkan mampu mengembangkan kawasan transmigrasi sebagai daerah yang lebih produktif, berdaya saing, maju serta menjelma menjadi lumbung - lumbung pangan, demi menyukseskan program ketahanan pangan nasional pasca pandemi Covid -19.

Keyword:


Editor :
Alfi Nora

riset-JSI
Komentar Anda