GSA minta Nova Pulangkan mandat ke rakyat
Font: Ukuran: - +
Sekretaris Jenderal Gerakan Selamatkan Aceh (GSA), Cut Faisal. (Foto/ist)
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh- Gerakan Selamatkan Aceh (GSA) mengaku prihatin dengan situasi kekinian yang terjadi di Aceh hari ini pasca ditangkapnya mantan Gubernur Aceh oleh KPK, Irwandi Yusuf beberapa waktu lalu. Terjadi sejumlah unjuk rasa yang yang berakhir pada terlantarnya masa yang dibawa oleh koordinator aksi di Kantor Gubernur dinilai merupakan bentuk pembiaran dan skenario. Oleh karena itu GSA meminta Nova sebagai Plt Gubenur Aceh bertanggung jawab terhadap hal tersebut. Apabila nova tidak mampu menangani hal tersebut, GSA meminta kembalikan saja mandat kepada rakyat
"kondisi Aceh terutama ibu kota Provinsi yang semakin hari, semakin mengarah kepada kekacauan memperlihatkan tidak adanya pemimpin di Aceh. Padahal kita ketahui bahwa, untuk kelancaran roda pemerintahan, Mendagri telah melantik Wakil Gubernur Aceh sebagai Plt. Gubernur Aceh. Aksi unjuk rasa lanjutan terhadap pembebasan Gubernur Non Aktif Irwandi Yusuf (17/8) yang berakhir pada terlantarnya masa yang dibawa oleh koordinator aksi di Kantor Gubernur adalah bentuk pembiaran dan skenario. Nova Iriansyah selaku Plt. Gubernur harus bertanggung jawab atas hal tersebut. Karena para pelaku aksi adalah relawan yang bekerja untuk kemenangan Irwandi dan Nova. Kalau Nova Iriansyah tidak mampu menangani ini, sebaiknya kembalikan saja mandat kepada rakyat. agar rakyat menentukan masa depan Aceh kedepan yang lebih baik." Ujar Cut Faisal, Sekretaris GSA dalam siaran persnya dikirim ke media ini, Rabu (18/7).
Lebih lanjut, GSA juga menginginkan kepemimpinan Aceh dibawaha Nova harus sesuai konstitusi
"kita inginkan kepemimpinan harus tetap ada di Aceh sesuai Konstitusi. oleh karena itu Plt. Gubernur harus bekerja sesuai amanat Rakyat pada saat pemilu 2017 dan segera hentikan skenario-skenario yang mempekeruh keamanan Aceh yang berujung pada kemaslahatan dan kesejahteraan rakyat." Pungkas Cut Faisal
Sementara itu, sejumlah warganet memberikan tanggapan terkait aksi demonstrasi Massa yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Aceh Bersatu (KMAB) selasa (17) kemarin. Diantaranya adalah Syardani Abdulah atau dikenal dengan sapaan tengku jamaica.
Jamaica mengatakan Aksi demo-demo itu sama sekali tidak berpengaruh terhadap proses penindakan hukum apalagi dianggap sebagai suatu tekanan bagi KPK untuk membebaskan BW (bang wandi-sapaan irwand yusuf-red) i dari tuntutan hukum.
" Yakinlah bahwa aksi demo-demo itu justeru dapat memperberat masalah bagi pribadi BW sendiri dan terkait lainnya. KPK yg seharusnya masih dapat melakukan pertimbangan kemanusiaan dalam pengusutan kasus BW Cs, justeru bisa berakibat kurang baik terhadap BW Cs. Han kapatéh ka kalòn... (tidak percaya lihat saja-red).
Sementara warga net lainya , Bisma Yadhi Putra, pengamat sosial politik Aceh mengatakan hendaknya masyarakat bersikap rasional dalam menyikapi kasus yang menimpa Irwandi Yusuf saat ini
"Aku dulu pilih Irwandi juga. Tapi gak sampe bersikap oon/irasional terkait penangkapan beliau. Makanya orang-orang yang ngomong "kalau Irwandi Yusuf tidak dibebaskan maka akan ada konflik baru yang besar di Aceh" itu sebenarnya udah bisa ditangkap. Datangin, borgol, seret ke markas.Masa cuma gara-gara satu orang kau mau buat hidup jutaan orang lain dalam ribut-ribut lagi. Enak aja ya ngomong ngancam-ngancam gitu" tulis bisma dalam postingannya. (Rz)