kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Forkopimda Aceh Tinjau Lokasi Banjir di Kabupaten Aceh Tamiang

Forkopimda Aceh Tinjau Lokasi Banjir di Kabupaten Aceh Tamiang

Selasa, 19 Mei 2020 18:28 WIB

Font: Ukuran: - +

Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah beserta Unsur Forkopimda Aceh meninjau lokasi banjir di Kecamatan Bendahara Kabupaten Aceh Tamiang, Selasa (19/5/2020). Foto: Ist


DIALEKSIS.COM | Aceh Tamiang - Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Aceh meninjau lokasi banjir di Kecamatan Bendahara Kabupaten Aceh Tamiang, Selasa 19/05. Dalam kunjungan kerja tersebut, Plt Gubernur Nova Iriansyah menyerahkan langsung bantuan pemerintah Aceh kepada masyarakat terdampak banjir.

"Kami mengharapkan sedikit bantuan ini bisa meringankan beban masyarakat kita yang ada di sini. Insya Allah usai covid ini kita akan benahi tanggul sungai Tamiang ini," kata Plt Gubernur Nova Iriansyah.

Bupati Aceh Tamiang, Mursil, dalam laporannya kepada Forkopimda Aceh, mengatakan hujan lebat di hulu sungai Tamiang telah membuat beberapa desa di Kecamatan Bendahara dilanda banjir kiriman. 

"Banjir kiriman ini hampir setiap tahun terjadi," kata Mursil. Banjir yang terjadi hampir saban tahun, kata dia telah membuat tanggul sungai tergerus dan sungai juga mendangkal. Akibatnya luapan sungai membanjiri desa.

Di antara desa yang tergenang banjir adalah Teluk Kemiri, Teluk Kepayang, Teluk Halban Dan Teluk Pakam. Semua desa itu berada di pemukiman Bendahara Hilir kecamatan Bendahara Kabupaten Aceh Tamiang. 

"Kami sangat memohon pak gubernur agar pembangunan tanggul bisa dilakukan sehingga banjir kiriman ini tidak terjadi setiap tahun di desa kami," kata Mat Lazim, Kepala Mukim Bendahara Hilir.

Menanggapi hal itu, Plt Gubernur menyebutkan akan menindaklanjutinya. Namun demikian, Nova berharap masyarakat bersabar minimal sampai wabah covid-19 selesai. Ia menginstruksikan Bupati Mursil untuk menampung semua aspirasi masyarakat tersebut.

Nova yang didampingi Ketua DPR Aceh, Pangdam Iskandar Muda, Kapolda Aceh, Wakajati Aceh dan Kadis Sosial Aceh, kemudian meninjau langsung aliran sungai Tamiang yang bermuara ke Selat Malaka tersebut. Pimpinan Forkopimda Aceh itu menyaksikan sendiri derasnya arus air dan beberapa lokasi tanggul bibir sungai yang tergerus.

Nova mengimbau masyarakat berhati-hati dan sementara waktu tidak bermain terlalu dekat dengan alur sungai. Ia berharap hujan di hulu sungai di wilayah Aceh Timur tidak turun sehingga tidak membuat sungai Tamiang kembali meluap. "Kita sama-sama berdoa agar hujan tidak turun di hulu sungai Tamiang," kata dia.

Juliani, salah seorang warga Teluk Halban, mengatakan banjir terjadi pada Minggu dua hari lalu. Saat itu, kata dia air mulai melewati tanggul pembatas sungai pada sore hari. Jelang sahur, kata dia air semakin kencang dan mencapai sekitar satu meter. Beruntung rumah dia berkonstruksi panggung, sehingga dia tidak perlu mengungsi.

"Sebagian besar rumah di Kemukiman Bendahara Hilir adalah rumah panggung. Jadi hanya sebagian yang mengungsi, mereka pindah sementara ke rumah saudara," kata Juliani. 

Hingga Selasa pagi, air dilaporkan sudah surut. Hanya di beberapa lokasi yang rendah, genangan air terlihat masih sedikit tinggi. Masyarakat juga terlihat berangsur-angsur membersihkan sisa banjir dari halaman rumah.

Patuhi Protokol Kesehatan Covid

Meski di tengah musibah, Nova Iriansyah mengingatkan masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan covid-19. Hal itu sangat penting untuk memutus mata rantai virus corona.

"Tetap jaga jarak dan pakai masker. Anjuran itu bukan untuk saya, tapi kepentingan kita semua" kata Nova.

Provinsi Aceh, kata Nova memang tercatat sebagai daerah dengan kasus terendah di Indonesia. Namun demikian, kewaspadaan masyarakat tidak boleh kendor, sehingga angka kasus tidak bertambah. "Kita harus tetap waspada. Jangan menunggu angka besar baru kemudian sibuk mencegah. Mari kita oatuhi protokol kesehatan dan jaga diri," kata Nova.

Ia menyebutkan, pada lebaran Idul Fitri beberapa hari mendatang, para ulama telah membolehkan masyarakat untuk salat di rumah. Hal itu untuk menghindari berkumpulnya kerumunan massa yang bisa berdampak pada tidak terpatuhinya sosial dan psycal distancing. Kalau pun masyarakat tetap berkeinginan salat berjamaah di masjid maupun lapangan, Nova meminta agar proses ibadah sunah itu dipersingkat. 

"Kalau tidak bisa melawan rindu untuk beribadah bersama di masjid, mari kita patuhi protokol kesehatan. Jangan lupa pakai masker," kata Nova. (Rls)


Keyword:


Editor :
Im Dalisah

riset-JSI
Komentar Anda