Ketua Komisi II DPRA, Irpannusir [IST]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Ketua Komisi II DPRA, Irpannusir berharap Bank Aceh Syariah mampu bersaing dengan Bank Syariah Indonesia (BSI).

Perbandingan Bank Aceh Syariah dengan BSI, kata dia, Bank Aceh Syariah masih jauh ketinggalan. Ia menganggap BSI sudah mumpuni secara Sumber Daya Manusia (SDM).

Apalagi, lanjut dia, BSI saling berkolaborasi dalam mengadopsi SDM dari masing-masing perbankan syariah pendahulu, yakni Bank BRI Syariah, Bank Syariah Mandiri dan Bank BNI Syariah.

Sementara untuk Bank Aceh Syariah, ia menyebut masih banyak kelemahannya. Ia mencontohkan kelemahan itu seperti sistem transfer online (daring) yang baru beroperasi sejak dua bulan lalu.

"Jadi, Bank Aceh harus ikut inovasi apa-apa yang berlaku di nasional untuk diadopsi, jadi kita minta Bank Aceh Syariah untuk bisa menyesuaikan," ujar Irpannusir saat dihubungi Dialeksis.com, Kamis (4/2/2021).

Irpannusir menyebutkan, walaupun gaji Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Aceh masuknya melalui Bank Aceh Syariah, pihak Bank Aceh Syariah tidak boleh beranggapan tidak perlu ada sistem online yang baru.

"Iya, seolah-olah kita tidak perlu dengan sistem online yang baru gitu, jadi nggak boleh berpikir begitu kalau mau maju," sebutnya.

Jika Bank Aceh Syariah telah mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi dan peningkatan inovasi, kata Irpannusir, Bank Aceh Syariah akan hebat, mumpuni dan diakui banyak orang.

"Sekarang kan Bank Aceh Syariah ini hebat karena didukung pemerintah, coba kalau terus berinovasi, bukan hanya hebat tapi bisa menjadi Bank plat merahnya orang Aceh," pungkasnya.