Dies Natalis Ke-53, Momentum Unimal Jadi Kampus Unggul Sebelum 2024
Font: Ukuran: - +
Rektor Universitas Malikussaleh, Prof Dr Ir H Herman Fitra S.T,M.T.IPM, Asean Eng. [Foto: M Adam]
DIALEKSIS.COM | Lhokseumawe - Kegiatan Puncak Acara Dies Natalis ke-53 Universitas Malikussaleh (Unimal) dilakukan secara luring di Gor ACC Cunda, Kampus Unimal Utengkot, Rabu 29 Juni 2022.
Berdasarkan rilis yang diterima Dialeksis.com, Kamis (30/6/2022), melalui Dies Natalis ke-53 ini menjadikan momentum membangkitkan Unimal sebagai kampus yang unggul dan bereputasi di tingkat nasional dan internasional.
Rektor Universitas Malikussaleh, Prof Dr Ir H Herman Fitra S.T,M.T.IPM, Asean Eng mengatakan, Dies Natalis ke-53 tahun ini jatuh pada 12 Juni 2022 yang mana menandai usia kematangan sebuah institusi pendidikan tinggi.
"Melalui penyelenggaraan Dies Natalis ke-53 ini marilah kita kuatkan sinergitas, soliditas dan bentangkan harapan yang lebih luas untuk mewujudkan prestasi emas dan gemilang menuju Unimal unggul sebelum 2024," katanya saat memberi sambutan pada Puncak Acara Dies Natalis ke 53 Unimal.
Rektor menyampaikan, secara pelan masyarakat mulai mendapatkan banyak cara pandang, termasuk yang dihasilkan kampus untuk bertahan dan meniti langkah resilentif di tengah pandemi yang mungkin di depan akan lahir bentuk baru.
"Kehadiran Unimal menjadi jalan membuka cara pikir, merasa, dan mempercayai bahwa masa depan kita tetap bisa cerah, seperti tagline peringatan dies natalis Unimal ke-53 yaitu membumikan kebangsaan, dan melangitkan keilmiahan," katanya.
Menurutnya, Sivitas akademika Unimal juga harus mau mempublikasikan kerja nalarnya ke ruang publik sehingga ditangkap pengambil kebijakan.
"Sehingga secara lamat-lamat kita turut memperbaiki bangsa dan mendorong kemajuan negara yang kita cintai ini," pungkasnya.
Sementara itu, Anggota Dewan Eksekutit BAN- PT, Prof. H Johni Najwan M.H dalam orasi ilmiahnya menyampaikan mengenai strategi Unimal menuju akreditasi unggul.
"Dalam sebuah hadis qudsi, Sesungguhnya Allah berkata: "Aku sesuai prasangka hambaku pada-Ku, kalau hambaku berprasangka baik maka akan kuberikan kebaikan, jika prasangka hambaku tidak baik maka akan ku berikan yang tidak baik, karena itu mari kita dukung keinginan pak rektor, agar 2024 akreditasinya harus unggul," tuturnya.
Prof Johni menjelaskan beberapa issue penting untuk kepemimpinan perguruan tinggu abad ke-21.
"Kalaulah cuma hanya duduk di meja saja dan menunggu perintah itu bukan pemimpin yang baik, karena kita tidak akan maju apabila tak ada niat untuk maju, orang tidak kenal dengan kita, apalagi kalau hanya cuma diam diam saja, kitalah yang harus tampil, kalau orang lain bisa kenapa kita tidak?"
Menurutnya, Pemimpin harus mampu memanage potensi yang dimiliki oleh orang orang yang berada disekitar.
"Kalau dia mempunyai bakat di bidang tertentu kita berikan,mari kita bina, kembangkan potensi yang sudah ada, jangan kita marahi, kalau kita marahi besok tak datang lagi," lanjutnya.
Hingga akhir penyampaian, Prof Johni mengingatkan perlunya introspeksi diri atau muhasabah diri.
"Bapak ibu renungkan saja dan di jawab di dalam hati masing masing," tutup Prof Johni. []