Dekranasda Komit Support Pertumbuhan UMKM di Aceh
Font: Ukuran: - +
Ketua Dekranasda Aceh, Dyah Erti Idawati, mengikuti dialog interaktif dengan RRI dengan tema Bangga Buatan Indonesia, Ekonomi Meningkat, di Banda Aceh, Senin (8/3/2021). [Foto: Humas Aceh]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Ketua Dekranasda Aceh, Dyah Erti Idawati, menyebutkan, lembaga yang dipimpinnya bersama pemerintah Aceh komit untuk terus mensupport dan memberikan pendampingan kepada pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
Hal tersebut penting, karena UMKM menjadi salah satu penopang ekonomi yang paling stabil di tengah pandemi Covid-19.
“90 persen perekonomian Indonesia secara umum ditopang oleh UMKM. Karena itu kita di Dekranasda dan Pak Gubernur sendiri sangat mensupport UMKM,” kata Dyah dalam dialog interaktif dengan RRI dengan tema Bangga Buatan Indonesia, Ekonomi Meningkat, di Banda Aceh, Senin (8/3/2021).
Dyah mengatakan, alasan pemerintah dan Dekranasda memberikan support dan keistimewaan kepada UMKM, karena mereka menjadi pihak yang menyediakan lapangan kerja kepada masyarakat luas. “Karena itulah mereka wajib disupport.”
Apalagi, lanjut Dyah, lowongan kerja formal seperti Pegawai Negeri Sipil atau tenaga kontrak di kantor-kantor pemerintah yang jumlahnya sangat terbatas. Melihat lulusan perguruan tinggi yang setiap tahunnya mencapai angka ribuan, tentunya pemerintah kewalahan menyediakan lapangan kerja.
Hal itu menjadi salah satu alasan pemerintah wajib memberikan dukungan serta melakukan pembinaan bagi pelaku UMKM.
“Kebijakan menjadi dasar utama bagaimana UMKM bisa bertumbuh,” ujar Dyah.
Pemerintah Aceh sendiri, kata Dyah telah mengeluarkan imbauan agar masyarakat khususnya pelaku usaha dan seluruh SKPA untuk menggunakan produk lokal dalam setiap kegiatan. Dengan begitu, perekonomian Aceh bisa tumbuh dan uang tidak berputar di luar Aceh.
Sebagai tindak lanjut dari imbauan gubernur itu, Dekranasda Aceh juga meminta agar gubernur juga memberikan instruksi agar para pegawai di Aceh menggunakan batik buatan lokal di hari kerja.
“Tujuan Dekranasda adalah untuk memakmurkan pengrajin dan melestarikan warisan budaya Aceh,” kata Dyah.
Sementara itu Kabid Pemberdayaan Usaha Kecil, Dinas Koperasi dan UMKM Aceh, M Surya Putra, menyebutkan, jumlah usaha kecil yang ada di Aceh mencapai 40 ribu lebih.
Pihaknya terus memberikan dukungan baik berupa pendampingan maupun memberikan alat kerja sehingga mereka tidak terlalu berefek dengan pandemi cCvid-19.
“Kita harapkan usaha kecil semakin banyak dengan tujuan meningkatkan ekonomi masyarakat,” kata Surya. []