BPS Aceh Rilis Berita Inflasi Mei 2019
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Inflasi yang terjadi di Provinsi Aceh, gabungan 3 kota disebabkan oleh naiknya indeks harga konsumen untuk kelompok-kelompok pengeluaran bahan makanan inflasi sebesar 3,83 persen, sandang inflasi sebesar 2,38 persen, transpor, komunikasi dan jasa keuangan inflasi sebesar 0,55 persen, makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau inflasi sebesar 0,49 persen, kesehatan inflasi sebesar 0,21 persen, dan perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar inflasi sebesar 0,04 persen. Sementara itu, pendidikan, rekreasi dan olah raga mengalami deflasi sebesar 0,02 persen.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Badan Statistik Wahyudin pada acara Press Release berita resmi statistik bulan Mei 2019 di Aula BPS Aceh, Senin (10/6/2019).
Komponen inti untuk Provinsi Aceh pada Mei 2019 mengalami inflasi sebesar 0,58 persen, komponen yang harganya diatur Pemerintah inflasi sebesar 0,48 persen dan komponen bergejolak mengalami inflasi sebesar 3,97 persen.
"Komoditas yang mengalami kenaikan harga pada bulan Mei 2019 antara lain dencis dengan andil sebesar 0,1073 persen, cumi-cumi 0,0760 persen, pepaya 0,0696 persen, cabai merah 0,0679 persen dan jeruk 0,0671 persen," sebutnya.
Sedangkan beberapa komoditas di Provinsi Aceh yang mengalami penurunan harga pada bulan Mei 2019 antara lain ikan tongkol dengan andil sebesar 0,1173 persen, udang basah 0,0129 persen, daging kerbau 0,0052 persen, bandeng/bolu 0,0046 persen dan kacang panjang 0,0042 persen.
"Dari 82 kota di Indonesia yang dipantau harganya pada Mei 2019, tercatat 81 kota mengalami inflasi dan hanya 1 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Tual sebesar 2,91 persen dan yang terendah di Kota Kediri sebesar 0,05 persen. Deflasi terjadi di Kota Merauke sebesar 0,49 persen. Secara urutan inflasi tertinggi, Kota Banda Aceh berada pada urutan 8, Kota Meulaboh berada pada urutan 12 dan Kota Lhokseumawe pada urutan 30," jelasnya.
Sedangkan bila di lihat dari 23 kota di Sumatera, seluruh kota mengalami inflasi. inflasi tertinggi terjadi di Kota Pangkal Pinang sebesar 1,78 persen dan yang terendah di Kota Tanjung Pandan sebesar 0,21 persen. (wn/jl)