BPBA: 41.120 Warga Mengungsi Akibat Banjir di Aceh Utara
Font: Ukuran: - +
Warga bersama anaknya berusaha melintasi banjir dengan menggunakan perahu di Lhoksukon, Aceh Utara, Aceh Kamis (6/10/2022). (ANTARA FOTO/Rahmad)
DIALEKSIS.COM | Aceh - Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) mencatat warga yang mengungsi akibat bencana banjir di Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh hingga Jumat (7/10/2022) mencapai 41.120 orang, dan petugas masih terus melakukan pendataan. "Sementara, total korban mengungsi yang terdata 41.120 jiwa dalam 12.598 kepala keluarga dan tidak ada korban jiwa," kata Kepala Pelaksana BPBA Ilyas melalui keterangan Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) di Banda Aceh, Jumat.
Peristiwa banjir yang dipicu akibat curah hujan dengan intensitas tinggi melanda wilayah Aceh Utara sejak Selasa lalu, dengan ketinggian debit air hingga satu meter. Data BPBA hingga kini, tercatat 13 kecamatan yang terendam, meliputi Kecamatan Pirak Timu sebanyak 23 desa, Matangkuli 26 desa, Lhoksukon 49 desa, Paya Bakong tujuh desa, Samudera delapan desa, Cot Girek tiga desa dan Tanah Luas sembilan desa.
Selanjutnya Kecamatan Langkahan satu desa, Dewantara tujuh desa, dan Muara Batu desa desa, serta Kecamatan Nisam, Geuredong Pase, Sawang dan Banda Baro masih dalam pendataan. "Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Aceh Utara menyebabkan terjadinya banjir yang menggenangi rumah dan sawah warga," kata Ilyas.
Selain merendam rumah penduduk, persitwa banjir itu juga merendam lahan persawahan sekitar 230 hektare dan juga mengakibatkan kerusakan badan jalan serta jembatan di Kecamatan Geuredong Pase. Dengan total warga terdampak mencapai 51.470 jiwa dalam 14.747 kepala keluarga.
Sementara, warga yang mengungsi mencapai 41.120 jiwa dalam 12.598 kepala keluarga, yang tersebar di Kecamatan Pirak Timu sebanyak 2.217 jiwa dalam 774 kepala keluarga, Matangkuli sebanyak 7.614 jiwa dalam 2.355 kepala keluarga dan Lhoksukon sebanyak 31.289 jiwa dalam 9.469 kepala keluarga.
"Selain itu juga terjadi tanah longsor dan mengenai satu rumah milik seorang petani, Nurmiati M jamil (64), dan sudah dievakuasi ke Puskesmas Sawang. Kondisi korban aman," katanya.
Hingga kini, BPBD Aceh Utara dan unsur terakhir terus melakukan upaya penanggulangan, sekaligus pendataan material dan korban terdampak banjir. BPBA juga telah menyalurkan bantuan masa panik bagi masyarakat.
"Kondisi terakhir di sebagian titik lokasi air mulai surut dan di sebagian lokasi air masih tergenang banjir," kata Ilyas.
Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan bahwa Aceh sudah memasuki musim penghujan, sehingga warga diminta mewaspadai bencana alam berupa banjir dan tanah longsor. Sejumlah wilayah berpotensi di antaranya Kabupaten Aceh Besar, Banda Aceh, Aceh Jaya, Pidie, Pidie Jaya, Aceh Utara, Simeulue, Aceh Singkil, Subulussalam, Sabang, Aceh Tamiang, Langsa, Gayo Lues, Aceh Tenggara, Nagan Raya, Aceh Barat Daya, Aceh Barat dan Aceh Timur [antara].
- Praktisi Lingkungan Sebut Penanganan Banjir di Aceh Utara Perlu Keterlibatan Semua Pihak
- Gelombang Kematian Kedua Pakistan, PBB Minta Bantuan Rp12,5 Triliun
- Ini Kejelasan Utuh Soal Pendistribusian APAR di Aceh Tenggara, Simak!
- Distribusi APAR untuk Sekolah Aceh Tenggara Tak Merata, Ali Basrah Sebut Karena Kesalahan Administrasi