Beranda / Berita / Aceh / BMA Evaluasi Penerima Program Bantuan Modal Usaha Individu Tahun 2022

BMA Evaluasi Penerima Program Bantuan Modal Usaha Individu Tahun 2022

Selasa, 18 Juli 2023 23:50 WIB

Font: Ukuran: - +

Amil Baitul Mal Aceh sedang mewawancarai penerima bantuan modal usaha individu untuk mengevaluasi guna memperbaiki pengelolaan program di masa mendatang. [Foto: dok. BMA]


DIALEKSIS.COM | Aceh - Baitul Mal Aceh (BMA) melaksanakan evaluasi program bantuan modal usaha individu yang didanai melalui dana infak tahun 2022. Evaluasi ini berlangsung dari tanggal 13 hingga 18 Juni 2024 di wilayah Banda Aceh, Aceh Besar, dan Aceh Singkil, yang dilakukan oleh amil BMA.

Menurut anggota Badan BMA, Muhammad Ikhsan, Senin (17/7/2023), evaluasi dilakukan untuk melihat sejauh mana dampak program ini terhadap peningkatan usaha mustahik, sekaligus mengevaluasi pelaksanaan kegiatan oleh amil di BMA.

"Masukan yang diperoleh dari evaluasi ini akan digunakan oleh amil untuk memperbaiki pengelolaan kegiatan di tahun-tahun mendatang," ujar Ikhsan.

Dia menambahkan bahwa evaluasi ini juga merupakan bentuk pengendalian internal. Evaluasi tidak hanya menilai bagaimana mustahik memanfaatkan alat dan modal yang diterima, tetapi juga bagaimana amil mengelola kegiatan sesuai dengan prinsip amanah dan regulasi yang berlaku.

Sementara itu Plt. Kepala Sekretariat BMA Didi Setiadi menjelaskan, tim evaluasi melakukan kunjungan langsung ke lokasi usaha mustahik untuk melihat secara langsung dampak program dan memeriksa bukti pembelian barang menggunakan dana bantuan dari BMA.

Mengingat jumlah mustahik yang sangat banyak, yang mencapai 7 ribu lebih mustahik di 5 kabupaten dengan persentase penduduk miskin yang tinggi menurut Badan Pusat Statistik (BPS), evaluasi dilakukan dengan menggunakan metode sampling.

"Sebelumnya, BMA juga telah melakukan evaluasi di Kabupaten Bener Meriah, Gayo Lues, Pidie, dan Pidie Jaya. Hasil pembelajaran dari lapangan menunjukkan bahwa meskipun program penyediaan alat kerja dari dana infak BMA masih memiliki beberapa kekurangan yang perlu diperbaiki, tapi program ini telah berhasil meningkatkan fasilitas usaha bagi masyarakat kurang mampu," ujarnya.

Dia memberi contoh salah satu keberhasilan program ini terlihat dari kisah Bu Hasriana di Lipat Kajang, yang memiliki usaha bengkel. Sebelumnya, keluarganya harus meminjam atau menyewa kompressor dan gerenda di bengkel lain. Namun, setelah menerima bantuan alat kerja tahun 2022 dari BMA, mereka tidak lagi perlu meminjam atau menyewa alat tersebut. Biaya sewa selama ini dapat dialihkan dan digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

"Meskipun demikian, masih terdapat tahapan yang belum dapat dilakukan secara optimal, yaitu pendampingan. Namun, dalam dua tahun terakhir, BMA telah menjalin kerja sama dengan berbagai mitra untuk memberikan pendampingan kepada mustahik agar pengelolaan bantuan dapat lebih maksimal," imbuhnya.

Didi mengharapkan dengan adanya evaluasi ini, BMA berkomitmen untuk terus memperbaiki program bantuan modal usaha individu guna memberikan dampak yang lebih besar dalam peningkatan usaha mustahik di Aceh. [BMA]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda