kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Blusukan, Ketua Pemuda Tani Dengarkan Keluhan Kelompok Tani Rumpun Bambu

Blusukan, Ketua Pemuda Tani Dengarkan Keluhan Kelompok Tani Rumpun Bambu

Senin, 20 September 2021 09:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : hakim

Ketua Pemuda Tani HKTI Provinsi Aceh Nurul Fazri beserta petani milenial Aceh Timur dan kota Langsa lakukan kegiatan blusukan ke kebun kelompok Tani Rumpun Bambu, desa Timbang Langsa. [Foto: HAK]


DIALEKSIS.COM | Langsa - Ketua Pemuda Tani HKTI Provinsi Aceh Nurul Fazri beserta petani milenial Aceh Timur dan kota Langsa lakukan kegiatan blusukan ke kebun kelompok Tani Rumpun Bambu, desa Timbang Langsa, kecamatan Langsa Baro, kota Langsa, Minggu(19/9/2021).

Blusukan tersebut bertujuan untuk melihat hasil kebun kelompok tani di tanah seluas 60 Hektar dan telah berhasil menanam sayuran seperti vanili anggur, porang dan jenis tanaman yang dibutuhkan pasar.

Ketua Pemuda Tani HKTI Provinsi Aceh Nurul Fazri beserta petani milenial Aceh Timur dan kota Langsa lakukan kegiatan blusukan ke kebun kelompok Tani Rumpun Bambu, desa Timbang Langsa. [Foto: Ist]

Hasilnya ditemukan beberapa kendala para petani tersebut yang dikeluhkan selama ini diantaranya kekurangan modal dan ketiadaan sumur bor. 

Anto anggota kelompok tani Rumpun Bambu menjelaskan selama ini pihaknya mengalami kendala di bagian suplai air karena para petani masih membeli air didaerah setempat dan terkadang menunggu curah hujan tinggi untuk menyiram tanaman.

"kami juga kekurangan modal dalam mengelola lahan sebesar ini, baik dari sewa alat atau kelengkapan lainnya belum ada bantuan dari pihak mana pun sampai sekarang," sebut Anto.

Anto juga menyebutkan hasil dari kebun ini juga biasanya akan di ekspor dan langsung di jual kepada konsumen. 

“Dan semoga dengan kehadiran Fazri dapat mewakili petani agar mendapatkan bantuan buat sumur bor di sini.” imbuhnya. 

Sementara itu di tempat yang sama Bagus Setiawan petani melinal dari Aceh Timur mengatakan di Aceh Timur khususnya petani cabai dan palawija untuk menggarap tanah membutuhkan traktor. 

"Petani Aceh Timur sangat membutukan traktor agar lebih maksimal dan efisien dalam kinerjanya, karena selama metode manual para petani sangat jauh tertinggal dari segi panen dan kualitasnya," ungkapnya.

Merespon hal tersebut Fazri mengatakan dengan kehadiran Pemuda Tani HKTI Aceh saat ini diharapkan dapat membantu dan memfasilitasi keperluan para petani di Aceh baik di provinsi mau pun disetiap kabupaten/kota. 

"Dengan adanya aspirasi ini, kami juga akan upayakan dan menyampaikan kepada pemerintah untuk para petani yang membutukan fasilitas dan bantuan dan memaksimalkan hasil tani yang ada di Provinsi Aceh," sebut bung Fazri. [HAK]

Keyword:


Editor :
Alfatur

riset-JSI
Komentar Anda