kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Bertambah Penyelenggara Pemilu di Bener Meriah Meninggal Dunia

Bertambah Penyelenggara Pemilu di Bener Meriah Meninggal Dunia

Kamis, 15 Februari 2024 17:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Baga

DIALEKSIS.COM| Redelong- Bener Meriah kembali berduka pada perayaan pesta demokrasi di Bumi Pertiwi. Sebelumnya seorang anggota PPK Syiah Utama menghembus nafas terahir saat mengantarkan logistic ke Samar Kilang.

Kali ini, Kamis (15/02/2024) siang, seorang petugasKelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di TPS 1, Kampung Pemango, Kecamatan Permata Bener Meriah, meninggal dunia. Petugas demokrasi ini diduga meninggal dunia karena kelelahan.

Edi Darmawan, anggota KPPS ini usai melakukan penghitungan suara, setelah sehari penuh tanpa istirahat, dia merasa kelelahan dan meminta izin kepada temanya untuk kembali ke rumah guna beristirahat sebentar.

Seperti dituturkan Sayuti, Ketua PPK Kecamatan Permata kepada media, Edi Darmawan meninggal dunia sekitar pukul 12.00 WIB, setelah dilarikan ke Puskesmas Buntul. Kemungkinan karena kelelahan,” katanya.

Saat pulang ke rumah usai dari TPS, Edi tidak sadarkan diri. Namun walau dilarikan ke Puskesmas terdekat untuk mendapat perawatan medis, petugas demokrasi ini ahirnya menghembus nafas terahir.

Dia sudah bertugas sejak pagi Rabu (14/2/2024) saat dimulainya pemungutan suara dan begadang hingga pagi hari kembali saat dilanjutkan dengan perhitungan suara.

Sebelumnya, seorang PPK , Juandi, pada pada Selasa (13/02/2024) juga meninggal dunia saat melaksanakan tugas  mengantar kotak suara ke kawasan terpencil Samar Kilang, Kecamatan Syaih Utama, Bener Meriah.

Setelah melalui perjalanan panjang dan menyeberangi sungai sambil membawa kotak suara, Juandi walau terbiasa mengarungi sungai yang deras ini, namun juga mengalami kelelahan. Sebelum pada malam harinya mereka sudah menginap di hutan.

Juandi menurut keterangan adik korban, Aqub, seperti dilansir media, menghembuskan nafas terahir posisinya di pinggir sungai Kala Remesen, sebuah sungai yang membatasi rute jalan yang mereka tempuh.

"Saat menempuh perjalanan sekitar setengah jam berjalan kaki. Almarhum sempat mandi di sungai, lalu ia merasa sakit di bagian dada dan kaki, kemudian ia meninggal dunia," ujarnya.

Ketua KIP Bener Meriah, Khairul Ahyar ketika dikonfirmasi Dialeksis,com, membenarkan dua pejuang demokrasi ini menghembuskan nafas terahir saat melaksanakan tugas  demi suksesnya Pemilu.


Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda