Beranda / Berita / Aceh / Basarnas Banda Aceh Lakukan Pencarian WNA Cina Jatuh di Perairan Sigli

Basarnas Banda Aceh Lakukan Pencarian WNA Cina Jatuh di Perairan Sigli

Senin, 19 Agustus 2024 12:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Naufal Habibi

Tim rescue Kantor Pencarian dan Pertolongan Banda Aceh. Dokumen Basarnas Banda Aceh untuk dialeksis.com.


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Banda Aceh, yang dipimpin oleh Kepala Kantor, Al Hussain, telah menerima informasi darurat mengenai insiden Man Overboard (MOB) di perairan Sigli, yang melibatkan seorang kru kapal MV Shunlong. 

Operasi SAR (Search and Rescue) yang digelar ini melibatkan berbagai pihak, termasuk aparat kepolisian, militer, dan masyarakat setempat.

Menurut laporan yang diterima oleh Kantor Pencarian dan Pertolongan Banda Aceh, insiden tersebut terjadi pada pukul 22.30 WIB tanggal 18 Agustus 2024. 

Kru kapal MV Shunlong, yang berlayar dari Port Klang, Malaysia menuju Om Soh, Oman, melaporkan bahwa seorang kru bernama Li Yan Liang (21 tahun), warga negara China, jatuh ke laut di koordinat 5°28'40.00"N 96°6'56.40"E.

Kapten kapal MV Shunlong segera menghubungi Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Banda Aceh pada pukul 05.30 WIB untuk melaporkan insiden tersebut. 

Al Hussain menjelaskan bahwa setelah menerima laporan, pihaknya langsung melakukan koordinasi dengan berbagai unsur terkait, termasuk Polsek Sigli, Koramil Sigli, BPBD Sigli, dan Satgas SAR untuk menyusun rencana operasi pencarian dan pertolongan.

Tim rescue Kantor Pencarian dan Pertolongan Banda Aceh diberangkatkan pada pukul 05.50 WIB menuju lokasi kejadian menggunakan Rescue Car yang dilengkapi dengan 1 unit LCR (Landing Craft Rubber) untuk melakukan pencarian di laut. 

Al Hussain menekankan pentingnya kecepatan dalam merespons kejadian semacam ini karena setiap menit sangat berarti dalam menyelamatkan nyawa.

“Kami segera bertindak begitu menerima informasi. Operasi ini melibatkan banyak pihak dan dilakukan dengan perencanaan matang mengingat kondisi cuaca yang tidak menentu dan medan yang menantang,” ujar Al Hussain kepada Dialeksis.com, Senin, 18 Agustus 2024.

Cuaca di sekitar lokasi dilaporkan berawan dengan gerimis ringan, kecepatan angin sekitar 10 knot dari tenggara menuju barat laut, dan tinggi gelombang mencapai 0,5 hingga 1,5 meter. 

Kondisi ini, meski menantang, tidak menyurutkan semangat tim SAR untuk melakukan pencarian secara intensif.

Untuk operasi ini, tim SAR menggunakan berbagai alat pendukung termasuk GPS untuk navigasi, PalKom untuk komunikasi, Pal SAR air, dan Responder Bag yang berisi peralatan medis dan penyelamatan. 

Rubber boat yang dilengkapi dengan mesin mopel 40 pk juga dioperasikan untuk menjelajahi area pencarian yang mencakup radius sekitar 92,33 kilometer dari pantai Sigli.

“Kami telah mempersiapkan segala peralatan yang dibutuhkan untuk operasi ini. Setiap detil diperhatikan untuk memastikan keselamatan tim dan keberhasilan misi,” tambah Al Hussain.

Meskipun operasi ini berjalan dengan lancar, Al Hussain mengakui bahwa pencarian di laut selalu memiliki tantangan tersendiri. 

Kondisi laut yang dinamis dan faktor cuaca seringkali menjadi penghalang, namun tim SAR tetap optimis dan akan terus melakukan pencarian hingga korban ditemukan.

“Kami tidak akan berhenti sampai menemukan korban. Ini adalah misi kemanusiaan yang harus diselesaikan dengan sebaik mungkin. Kami berharap, dengan doa dan dukungan semua pihak, korban bisa segera ditemukan dalam keadaan selamat,” tegas Al Hussain.

Operasi SAR ini menunjukkan kesiapsiagaan Kantor Pencarian dan Pertolongan Banda Aceh dalam menghadapi situasi darurat di wilayah perairan Aceh. 

Keberhasilan operasi ini sangat bergantung pada sinergi antara berbagai instansi dan masyarakat, serta dedikasi tinggi dari seluruh tim yang terlibat.

Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Banda Aceh akan terus memberikan informasi terkini mengenai perkembangan operasi ini kepada publik. Masyarakat juga diimbau untuk segera melaporkan jika menemukan tanda-tanda keberadaan korban atau membutuhkan bantuan SAR di wilayah perairan Aceh.

“Kami selalu siap siaga dan akan terus meningkatkan kemampuan serta koordinasi dalam setiap operasi SAR. Keselamatan adalah prioritas utama kami,” pungkas Al Hussain.

Keyword:


Editor :
Alfi Nora

kip
riset-JSI
Komentar Anda