Amiruddin Dorong Revolusi Pertanian Modern di Aceh Barat untuk Tingkatkan Kesejahteraan Petani
Font: Ukuran: - +
Reporter : Nora
Amiruddin, ST [Foto: dok Dialeksis]
DIALEKSIS.COM | Aceh Barat - Amiruddin, seorang pejuang kesejahteraan petani di Aceh Barat, menyampaikan tantangan yang dihadapi para petani di wilayah tersebut.
Amiruddin berbagi inisiatifnya untuk meningkatkan kondisi petani melalui perbaikan sistem irigasi dan pengenalan teknik pertanian modern.
Amiruddin, yang mendirikan Rumah Tani Amiruddin (RTA), telah berhasil memberdayakan ribuan petani di 12 kecamatan Aceh Barat. Fokus utamanya adalah meningkatkan produktivitas padi dengan menangani sumber air dan menerapkan praktik pertanian modern.
"Ini dimulai dengan mencoba beli pompa siber. Permulaan itu kita ambil dari udang paname saya pribadi. Kita bawa ke kampung, pasang listrik, dan dengan menekan tombol 6 inci selama 2 jam, 4 hektar sudah penuh. Sumber airnya dari Sungai," ungkap Amiruddin dalam podcast Jalan Ary yang dikutip Dialeksis.com, Jumat (23/2/2024).
Bincang-bincang seputar kisah inspirastif Amiruddin angkat derajat petani Aceh Barat dalam podcast Jalan Ary.Upaya ini tidak hanya tentang peningkatan produktivitas, tetapi juga tentang mendidik masyarakat lokal. Amiruddin menjelaskan, "Setelah ada air, kita bisa membimbing dan membina masyarakat. Bagaimana mereka bisa menjadi petani cerdas, sehingga suatu saat nanti kita bisa meninggalkan mereka."
Menekankan pentingnya memberikan contoh dalam masyarakat tradisional, Amiruddin telah membuktikan kesuksesannya dengan ribuan petani yang merasakan manfaat dari inisiatifnya, meskipun menghadapi tantangan seperti dampak El NiƱo terhadap hasil panen.
Dalam seruannya kepada pemerintah, Amiruddin meminta dukungan lebih lanjut untuk meningkatkan sektor pertanian, perikanan, dan pariwisata di Aceh Barat.
"Saya bilang sama pihak Dinas Pertanian bahkan ke PJ Aceh Barat, tolong bantu saya hari ini. Petani tidak punya air. Saya minta bantuan 500 unit pompa. Saya jamin air dari 10.000 hektar sawah. Itu cost yang paling murah," tegasnya.
Dia juga berharap masa depan Aceh Barat akan melibatkan praktik pertanian modern seperti di Thailand, Vietnam, dan Jepang, yang dapat merubah ekonomi wilayah tersebut dengan memanfaatkan potensi pertanian, kelautan, dan pariwisata.
"Kapan maju Aceh ini?" tandasnya, mengecam pemborosan dana irigasi tanpa hasil yang nyata.
Amiruddin bermimpi tentang revolusi pertanian di Aceh Barat, di mana petani menggunakan teknologi modern seperti drone untuk penyemprotan, mobil untuk menanam, dan combine harvester untuk pemotongan padi. Dengan tekad dan semangatnya, dia berharap Aceh Barat dapat segera melangkah maju dalam dunia pertanian modern.