Beranda / Berita / Aceh / Agam Risky dan Inong Hudiya Harumkan Nama Aceh di Kancah Nasional

Agam Risky dan Inong Hudiya Harumkan Nama Aceh di Kancah Nasional

Minggu, 21 Maret 2021 15:00 WIB

Font: Ukuran: - +

[IST]

DIALEKSIS.COM | Jakarta - Risky dan Hudiya sukses mengharumkan nama ‘Aceh’ di Grand Final Putra Putri Pariwisata Nusantara 2021 pada Sabtu (20/3/2021) malam.

Acara Grand Final Pemilihan Putra Putri Pariwisata Nusantara (P3N) 2021 berlangsung secara Daring melalui Zoom dan kanal Youtube Eljhon TV, yang banyak ditunggu dan ditonton oleh masyarakat Indonesia.

Acara tahunan yang diselenggarakan Yayasan El John Pageants Indonesia, tahun ini dilaksanakan secara daring karena adanya pandemi Covid-19.

Peserta dari seluruh provinsi yang mengikuti ajang ini melaksanakan rangkaian seleksi dan malam penobatan via online dari kediamannya masing-masing. Malam Grand Final Pemilihan Putra Putri Pariwisata Nusantara (P3N) 2021 dimulai dengan video profil para finalis menggunakan national costume daerah asal masing-masing.

Kemudian ditampilkan video peserta yang mempromosikan destinasi wisata daerah masing-masing. Lalu dilanjutkan dengan pengumuman pemenang Putra Putri Pariwisata Nusantara 2021.

Pembawa acara memulainya dengan Pengumuman dari 10 Besar, Runner Up 4, Runner Up 3, Runner Up 2, Runner Up 1. Dan terakhir sebagai klimaksnya menyebutkan pemenang Putra Putri Pariwisata Nusantara 2021.

Kolom komentar Youtube Eljhon TV, khususnya pendukung finalis dari Aceh, pun banjir pujian dan sorak gembira ketika pembawa acara menyebutkan Hudiya, putri asli Kabupaten Aceh Barat Daya. Dirinya dinobatkan sebagai Putri Pariwisata Nusantara Museum 2021.

Senyum bahagia langsung terpancar dari Hudiya yang saat itu terlihat dari layar monitor tampil cantik menggunakan Gaun dan dirias oleh Chuwadee Make Up.

Tidak berhenti sampai disitu saja, kolom komentar kembali riuh saat nama Aceh bergema kedua kalinya saat Risky terpilih sebagai Putra Favorit Media Sosial 2021 masuk dalam top 5 Putra Pariwisata Nusantara 2021.

Sebelumnya, para finalis yang lolos 5 besar diharuskan menjawab beberapa pertanyaan yang sudah disiapkan dalam waktu yang ditentukan pula.

Pada gilirannya, Risky mendapat pertanyaan tentang melestarikan kekayaan Budaya di Indonesia. Dengan tenang dan yakin, Risky menjawab pertanyaan tersebut.

Sebagai generasi millenial, tak lupa dia juga menyinggung pemanfaatan media digital, media sosial, dan cetak sebagai upaya mempromosikan dan memviralkan kekayaan warisan budaya di Indonesia dengan menggaungkan tagar #TheLightOfAceh #WonderfulIndonesia

“Dengan adanya media sosial, para millenials dapat mempromosikan kekayaan budayanya di daerah masing-masing. Yaitu dengan cara memposting foto, video, membuat artikel dan kontek menarik,” ujarnya singkat. Jawaban pemuda ganteng kelahiran Aceh Barat itu pun mendapat sambutan emotikon tepuk tangan yang banyak dari penonton yang menyaksikan di Youtube.

Risky Abdullah Absa akhirnya sukses meraih Juara 3 dalam ajang yang diikuti oleh putra-putri terbaik Nusantara ini. Rasa lega, bahagia, dan haru, tak mampu disembunyikan oleh putra yang kuliah di Universitas Teuku Umar Meulaboh ini. Pun para pendukung Risky dan Hudiya yang tidak henti menyebutkan nama Aceh ketika Risky mendapat predikat baru yang disandangkan.

Ketua Syarikat Agam Inong (SAIN) Aceh, Rais Mukhayar, yang mendampingi langsung Risky dan Hudiya selama proses karantina Online sangat bersyukur atas apa yang diraih tim Aceh di ajang ini.

“Alhamdulillah, dengan izin Allah SWT dan kerja keras selama ini, Risky dan Hudiya berhasil meraih hasil yang sangat luar biasa”, ucapnya bahagia.

Sementara Kepala Bidang Pemasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Rahmadhani juga mensyukuri apa yang sudah diraih oleh Risky dan Hudiya.

“Tentu saja, kita bangga dengan apa yang diraih Risky dan Hudiya di ajang ini dengan tampil maksimal untuk Aceh walau harus mengikuti rangkaian kegiatan ini dalam keadaan Pandemi Covid-19. Kita juga terus memberikan dukungan kepada Agam Inong Aceh untuk terus berprestasi dalam mempromosikan ragam pesona Aceh di tingkat nasional dan juga Internasional melalui semangat digital,” sebut Rahmadhani.

Sedangkan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Jamaluddin, mengimbau agar Millennial Aceh terus berprestasi dalam berbagai aspek pembangunan di Aceh, khususnya industri pariwisata yang akan kembali Pulih pasca Pandemi Covid-19.

“Risky dan Hudiya telah membuktikan melalui ajang Pemilihan Putra Putri Pariwisata Nusantara. Dengan semangat menebar pesona the Light of Aceh di masa pendemi. Selamat untuk Risky dan Afra. No Digital No Millennial, dan tetap patuhi Protokol kesehatan, ” pujinya.

Moga wisata Aceh makin mempesona di era adaptasi kehidupan baru dengan semangat generasi millinneal dan zoomer melalui peran digitalisasi yang mereka perankan.

Keyword:


Editor :
Sara Masroni

riset-JSI
Komentar Anda