Beranda / Berita / Aceh / Ade Armando Komentar Soal Turis Asing di Aceh Sulit Tarik Uang ke ATM

Ade Armando Komentar Soal Turis Asing di Aceh Sulit Tarik Uang ke ATM

Minggu, 28 Agustus 2022 16:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Nora

Pegiat media sosial Ade Armando. [Foto: Detikcom/Rengga Sancaya]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Akademisi Universitas Indonesia sekaligus pegiat media sosial, Ade Armando ikut mengomentari perihal tiga turis asing yang mengalami kesulitan berwisata di Aceh. 

Ade mengatakan, jika hanya ada dua bank syariah, tentu Aceh secara perlahan akan mengalami kemunduran.

Hal itu disampaikan melalui akun facebook pribadinya pada Sabtu (27/8/2022).

“Di Aceh hanya ada Bank Aceh dan Bank Syariah. ATM tidak bisa digunakan. Kalau ini benar, Aceh sedang menuju keterbelakangan,” tulisnya yang disertai unggahan video TikTok Fendra_trysanie.

Video yang diunggah Ade Armando sudah dilihat sebanyak 63 ribu penayangan dan mendapat likes 1,9 ribu lebih serta puluhan komentar warganet.

[Foto: tangkapan layar/Facebook][Foto: tangkapan layar/Facebook]

Salah satu netizen berkomentar “Harus sangat hati2 kalau pergi ke Aceh.. bawa uang takut ada kejahatan.. yang di ATM gak bisa digunakan.. ribet lahh..” tulis akun Facebook bernama Yustinus Agus Yudianto.

Selain itu, ada juga yang berkomentar “kami rakyat aceh sudah pada jalur yg benar,,mungkin sistem keuangan negara yg belum mendukung reformasi sistem keuangan syariah di aceh,,kebhinekaan negara masih bertumpuk pada agama,,padahal akar syariat keberagaman harus di tompang oleh sebuah negara,,kritik anda kpd bank syariah di aceh menandakan kami bangsa aceh ingin mandiri untuk kedepan nya.KRUE SEMANGAT BANGSA ACEH”.

Diketahui, tiga turis asing tersebut tidak dapat menggunakan kartu ATM miliknya di dua bank besar di Aceh, yakni Bank Aceh Syariah dan Bank Syariah Indonesia (BSI).

Bahkan, turis asing tersebut kesulitan dalam menukar mata uang asing (money changer) dan penarikan tunai di mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) di Aceh.[Nora]


Keyword:


Editor :
Akhyar

riset-JSI
Komentar Anda