kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / 90 Gampong di Banda Aceh Sudah Miliki Posko PPKM

90 Gampong di Banda Aceh Sudah Miliki Posko PPKM

Selasa, 15 Juni 2021 22:20 WIB

Font: Ukuran: - +

Foto: Pemko Banda Aceh

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Pemerintah Kota Banda Aceh memaksimalkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di tingkat gampong (desa) dalam rangka pengendalian penyebaran virus Covid-19.

"Dengan dukungan penuh Forkopimda, 90 desa se-Banda Aceh kini sudah memiliki posko PPKM. Lewat posko ini, kita meng-update situasi atau laporan setiap saat melalui camat, dan kemudian direkap oleh dinas kesehatan," jelas Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman.

Hal ini disampaikan Aminullah Usman dalam Rakor Penanganan Covid-19 secara virtual bersama Sekdaprov Aceh dr Taqwallah M.Kes  dan empat kepala daerah lainnya, yaitu Aceh Besar, Pidie, Lhokseumawe, dan Langsa, Selasa (15/6/2021) dari Pendopo.

Aminullah turut didampingi Wakil Wali Kota Zainal Arifin, Dandim 0101/BS Abdul Razak Rangkuti, Wakil Ketua DPRK Usman, Kabag Ops Polresta Banda Aceh Juli Effendi, dan sejumlah Kepala SKPK terkait.

Tujuan pendirian posko PPKM di setiap desa untuk pencegahan, penanganan dan pembinaan kepada masyarakat. 

“Seluruh desa kita wajibkan bentuk posko. Kita kawal melalui Satgas, ketuanya saya, ada Pak Kapolres dan Pak Dandim juga. Setiap saat posko PPKM ini harus update data dan terus melaporkan,” ungkapnya.

Memaksimalkan peran posko PPKM berskala mikro tersebut, ungkapnya lagi, sangat penting dilakukan pada suatu daerah yang masuk ke dalam zona merah Covid-19. Selain Banda Aceh, Kabupaten Pidie dan Aceh Tengah kini juga termasuk daerah dengan risiko tinggi penyebaran virus Corona.

“Hari ini di Banda Aceh, tercatat ada penambahan 22 kasus terkonfirmasi positif, dirawat 334 -berkurang 50 orang-, dan pasien sembuh sebanyak 72 orang. Dan alhamdulillah tidak ada penambahan yang meninggal dunia. Mudah-mudahan situasi kita akan semakin baik ke depan," ucapnya.

Hal lain yang dilakukan pemko, yakni penutupan tempat wisata dan menghentikan sementara kegiatan yang mengundang keramaian. 

“Kalau sekolah kebetulan sedang libur setelah sebelumnya digelar secara daring. Kemudian batas operasional Warkop hingga jam 22.00 WIB juga kita awasi dengan ketat,” ujarnya.

Edukasi kepada masyarakat untuk patuh terhadap protokol kesehatan juga terus dilakukan sembari memperluas cakupan vaksinasi. 

“Dengan segenap upaya dan program yang tengah dilakukan, kami optimis Banda Aceh bisa keluar dari zona merah menuju zona hijau. Harapannya aktivitas masyarakat bisa berangsur normal dan ekonomi kembali hidup,” katanya. (Jun/Hba)

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda