Beranda / Ekonomi / Pengusaha Aceh Alami Insiden di Bandara Sultan Iskandar Muda

Pengusaha Aceh Alami Insiden di Bandara Sultan Iskandar Muda

Sabtu, 22 Juni 2024 09:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : ARN

DIALEKSIS.COM | Aceh - Teuku Fadli, pengusaha batu mulia asal Aceh, mengalami kejadian tidak menyenangkan di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda pada 21 Juni lalu. Insiden terjadi saat ia hendak terbang ke Jakarta dengan penerbangan Super AirJet pukul 14.30.



Melalui media Dialeksis.com (22/06/2024) menyampaikan secara khusus, Fadli menceritakan kronologi lengkap. Ia membawa paket perhiasan berharga seberat 2 kilogram dengan nilai mencapai 1,8 miliar rupiah. Namun, saat pemeriksaan X-ray, petugas tidak mengizinkan paket tersebut dibawa ke kabin pesawat.

"Saya jelaskan bahwa ini barang berharga, batu mulia dan permata," ujar Fadli. Meski demikian, petugas tetap bersikeras paket harus dimasukkan ke dalam bagasi. Fadli bahkan membuka paketnya untuk menunjukkan isi, namun keputusan petugas tidak berubah.

Merasa bingung dan curiga, Fadli mengingat informasi dari maskapai bahwa barang berharga seperti perhiasan seharusnya dibawa ke kabin. "Maskapai mengatakan barang berharga dan perhiasan tidak boleh masuk bagasi, tapi petugas justru menyuruh masuk bagasi. Saya pikir mungkin ada indikasi tertentu," jelasnya.

Karena merasa tidak aman, Fadli memutuskan meninggalkan paket perhiasan bersama istrinya di bandara. Ia kemudian menghubungi pihak Angkasa Pura II di Jakarta untuk klarifikasi. "Mereka menjawab, untuk barang perhiasan disarankan dibawa ke kabin, bukan ke bagasi," kata Fadli.

Ia juga menyoroti bahwa petugas bandara tidak mau bertanggung jawab jika barang hilang. "Mereka bilang jika terjadi kehilangan, itu bukan tanggung jawab pihak bandara, melainkan tanggung jawab maskapai," jelasnya.

Fadli berharap kejadian serupa tidak terulang dan meminta pihak terkait memberikan kejelasan mengenai aturan yang berlaku. "Kita berharap ada mekanisme yang jelas dan konsisten dalam perlakuan terhadap barang berharga di bandara, sehingga tidak ada lagi kebingungan dan ketidaknyamanan bagi penumpang," tutupnya.

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda