• FK USK Luncurkan Program SEULANGA dan Teken MoA Internasional untuk Kesejahteraan Remaja

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala (FK USK) semakin memperkuat perannya sebagai Kampus Berdampak melalui penandatanganan Memorandum of Agreement (MoA) internasional serta peluncuran program inovatif bernama SEULANGA (Social Emotional Understanding and Learning for Adult-Children Wellbeing Advancement).

• Irmawan Terpilih Aklamasi Pimpin IKAFENSY USK, Janji Perkuat Jaringan Alumni Nasional

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Anggota DPR RI Fraksi PKB, H. Irmawan, S.Sos., M.M., resmi terpilih sebagai Ketua Pusat Ikatan Alumni dan Bisnis Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala (IKAFENSY USK) periode 2025�“2030. Terpilih secara aklamasi, Irmawan menjadi calon tunggal dalam Musyawarah Besar (Mubes) IKAFENSY yang digelar di Aula FEB USK, Banda Aceh, Sabtu (2/8/2025).

• Tabungan Emas di BSI Aceh Tembus Rp50 Miliar

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Sejak resmi ditetapkan sebagai Bullion Bank (bank emas) pada 26 Februari 2025, PT Bank Syariah Indonesia (BSI) terus mengembangkan layanan investasi berbasis emas di berbagai wilayah, termasuk Aceh. Hingga awal Agustus ini, nilai tabungan emas di Regional BSI Aceh tercatat telah menembus angka Rp50 miliar.

• Laju Inflasi Aceh Naik di Bulan Juli

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Laju inflasi di Provinsi Aceh pada Juli 2025 tercatat sebesar 0,68 persen secara bulanan (month-to-month), didorong kuat oleh kenaikan harga komoditas pangan, terutama beras.

• Menteri Hukum: Proses Ekstradisi Buronan Investree AAG Terus Berjalan

DIALEKSIS.COM | Jakarta - Menteri Hukum (Menkum Supratman Andi Agtas mengungkapkan bahwa proses ekstradisi terhadap buronan kasus Investree, Adrian Asharyanto Gunadi (AAG), masih terus berjalan dan dalam tahap koordinasi lintas lembaga.

• Teungku Jamaika Desak Evaluasi Program Pemerintah Aceh yang Tidak Pro Rakyat

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Mantan Juru Bicara Gerakan Aceh Merdeka (GAM) Wilayah Pase, Syardani Muhammad Syarif, yang lebih dikenal dengan nama Teungku Jamaika, kembali menyampaikan pandangan kritisnya terhadap arah pelaksanaan program Pemerintah Aceh menjelang akhir tahun anggaran 2025.