Analisis
Bantuan Bencana dan Batas Wewenang: Ketika Danrem Lilawangsa Menuai Kontroversi
DIALEKSIS.COM | Analisis - Bencana banjir bandang yang melanda Aceh Utara pada akhir tahun 2025 memunculkan polemik terkait peran Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam penanganan bantuan kemanusiaan. Publik dikejutkan oleh tindakan sejumlah prajurit TNI yang mengambil sebagian bantuan untuk korban banjir di Aceh Utara dan mengamankannya di markas Korem 011/Lilawangsa. Pihak TNI, melalui Komandan Korem (Danrem) 011 Kolonel Inf Ali Imran, mengklaim langkah ini bertujuan mencegah penjarahan oleh oknum organisasi masyarakat (ormas) tertentu.
Dialetika
Ketua MWA Tidak Ganti Syahrul, Ada Kepentingan Apa?
DIALEKSIS.COM | Dialektika - Polemik tengah melanda Universitas Syiah Kuala (USK) terkait belum digantikannya Prof. Dr. dr. Syahrul, Sp.S(K) dari keanggotaan Majelis Wali Amanat (MWA) USK. Padahal, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi telah mengeluarkan surat resmi yang menegaskan bahwa Syahrul tidak lagi memenuhi syarat sebagai anggota MWA. Lambatnya tindakan Ketua MWA USK untuk menindaklanjuti mandat tersebut menimbulkan tanda tanya besar: ada kepentingan apa di balik penundaan penggantian Syahrul?
Dialog
Nurchalis: UMKM Aceh Go Global, Sinergi IMT-GT Dorong Kebangkitan Ekonomi
DIALEKSIS.COM | Dialog - Muzakir Manaf telah resmi menjabat sebagai Gubernur Aceh (2025-2030), dan berbagai tantangan ekonomi menanti. Nurchalis, S.P., M.Si., Ketua MPW ISMI Aceh sekaligus calon doktor Ilmu Pertanian Universitas Syiah Kuala, anggota DPRA dan Ketua Fraksi Partai NasDem, menekankan perlunya strategi komprehensif untuk menghidupkan ekonomi Aceh.
Indepth
Sumatra Menangis Akibat Bencana, Negara Terasa Jauh?
DIALEKSIS.COM | Indepth - Sumatera porak poranda. Seribuan nyawa meninggalkan alam fana ini. Puluhan ribu perumahan penduduk luluh lantak. Ribuan sumber penghidupan masyarakat hilang ditelan bumi. Fasilitas umum ikut disapu ganasnya alam.DIALEKSIS.COM | Indepth - Sumatera porak poranda. Seribuan nyawa meninggalkan alam fana ini. Puluhan ribu perumahan penduduk luluh lantak. Ribuan sumber penghidupan masyarakat hilang ditelan bumi. Fasilitas umum ikut disapu ganasnya alam.Rintihan rakyat bagaikan tidak bertepi, derita panjang itu terukir. Pemerintah pusat masih setengah hati dalam menangani bencana. Rakyat, para musibah, berharap negara masih ada ketika mereka disapu prahara, bukan setengah hati.
Kolom
Bencana Aceh Menelanjangi Ketidaksiapan Sistem PLN: Nihil Mitigasi, Rakyat Kehilangan Hak Dasar
DIALEKSIS.COM | Kolom - Lima belas hari adalah waktu yang sangat lama dalam kalender kehidupan modern. Bagi sebuah rumah sakit, itu bisa berarti hidup dan mati. Bagi industri, itu adalah kebangkrutan. Namun bagi warga Aceh yang saat ini terkepung banjir dan longsor, tiga belas hari tanpa listrik bukan sekadar ketidaknyamanan; ini adalah pencabutan paksa atas hak asasi dasar manusia.
Tajuk
Saatnya Negara Bertindak Tegas untuk Aceh
DIALEKSIS.COM | Tajuk - Bencana banjir bandang dan longsor yang melanda Aceh kini telah memasuki fase krisis yang tidak lagi dapat ditangani dengan pendekatan konvensional. Lebih dari sepekan masa tanggap darurat berlangsung tanpa kejelasan peningkatan status, sementara eskalasi dampak justru kian meluas dan menjangkau sedikitnya 17 kabupaten/kota. Situasi ini menuntut keberanian politik serta kebijakan luar biasa dari pemerintah pusat, sejalan dengan besarnya ancaman kemanusiaan yang sedang berlangsung.