-
Dunia | 4 hari laluHong Kong Penjarakan 45 Aktivis Pro-demokrasi dalam Kasus Keamanan Nasional
DIALEKSIS.COM | Dunia - Pengadilan Hong Kong telah menjatuhkan hukuman 10 tahun penjara kepada seorang advokat pro-demokrasi terkemuka dan menjatuhkan hukuman penjara antara empat dan tujuh tahun kepada puluhan aktivis lainnya dalam kasus keamanan nasional terbesar di wilayah China tersebut.
-
Dunia | 11 bulan laluHong Kong Tawarkan Hadiah Rp2 Miliar untuk Lima Aktivis Pro-demokrasi
DIALEKSIS.COM | Dunia - Polisi Hong Kong telah menawarkan hadiah sebesar HK$1 juta (Rp2 miliar) bagi informasi yang mengarah pada penangkapan lima aktivis pro-demokrasi.
-
Dunia | 11 bulan laluAktivis Pro-Demokrasi Agnes Chow Tidak Mendapat Jaminan Keselamatan di Hong Kong
DIALEKSIS.COM | Dunia - Aktivis pro-demokrasi Hong Kong Agnes Chow mengatakan dia tidak mendapat jaminan dan tidak akan pulang dari studinya di Kanada. Chow dipenjara pada tahun 2020 karena ikut serta dalam protes anti-pemerintah tahun 2019, dan dibebaskan pada tahun 2021.
-
Dunia | 2 tahun laluDituding Bahayakan Keamanan Nasional, Hong Kong Tangkap Kardinal Joseph Zen
DIALEKSIS.COM | Hong Kong - Polisi keamanan nasional Hong Kong menangkap Kardinal Joseph Zen, seorang mantan uskup berusia 90 tahun dan pengkritik Partai Komunis China yang blak-blakan, yang menarik perhatian dari Vatikan dan kecaman dari Amerika Serikat, Rabu (11/5/2022).
-
Dunia | 3 tahun laluPengadilan Hongkong Putuskan Penjarakan Tiga Aktivis Pro-Demokrasi
DIALEKSIS.COM | Dunia - Pengadilan di Hong Kong menjatuhkan hukuman penjara kepada tiga orang atas dakwaan kerusuhan, meskipun tidak ada bukti bahwa mereka benar-benar terlibat dalam kerusuhan tersebut.Dalam kasus terpisah, aktivis pro-demokrasi Joshua Wong dan tiga orang lainnya juga dijatuhi hukuman penjara karena berpartisipasi dalam peringatan tragedi Tiananmen yang dituduh melanggar pembatasan Covid-19.
-
Dunia | 3 tahun laluParlemen di Hong Kong yang Pro-Beijing Definisikan Kembali Demokrasi
Reformasi di Hong Kong yang Dipimpin Beijing Definisikan Kembali “Demokrasi”