Beranda / Sosok Kita / Nyak Din Gajah, Mantan GAM Kini Sukses di Bisnis Kuliner

Nyak Din Gajah, Mantan GAM Kini Sukses di Bisnis Kuliner

Sabtu, 08 Juni 2024 10:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Redaksi
Nyak DIn Gajah di Racik Kopi Kota Medan. [Foto: Dialeksis.com]

DIALEKSIS.COM | Sosok Kita - Namanya Nasruddin. Sapaan akrab Nyak Din Gajah. Sesuai dengan namanya, perawakannya tegap. Dia tercatat sebagai mantan anggota Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Saat konflik di Aceh berkecamuk, ia menjalani pelatihan militer di Komando Pusat Tiro pada tahun 1999 hingga 2000.

Sejak turun gunung, Nasruddin memulai sepak terjangnya di dunia politik praktis sejak tahun 2006. Dia dipercaya menjadi koordinator logistik dalam tim pemenangan Irwandi-Nazar dan berhasil membawa pasangan tersebut menduduki kursi Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh. 

Kemudian pada Pilkada tahun 2017, Nyak Din juga dipercayakan menduduki posisi yang sama dalam tim pemenangan Irwandi-Nova. Saat ini, ia merupakan pengurus Dewan Pimpinan Pusat Partai Nanggroe Aceh (DPP PNA) dengan jabatan Sekretaris Departemen Pemuda dan Olahraga.

Pria kelahiran 3 Maret 1974 yang dikenal dekat dengan berbagai kalangan itu juga aktif di berbagai organisasi kemasyarakatan. Dia menjadi pengurus Dewan Pimpinan Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPD KNPI) Aceh dari tahun 2009 hingga 2012. Pada tahun 2015 hingga saat ini, dia dipercayakan sebagai Wakil Sekretaris DPD KNPI Aceh. Hasil Kongres KNPI tanggal 27 Desember 2018 di Borobudur, Batavia, ia dipercaya menjadi pengurus DPP KNPI periode 2019-2022 di bawah Ketua Umum Abdul Azis.

Selain di KNPI, Nyak Din bergabung dalam organisasi Pemuda Pancasila sejak tahun 2007 hingga sekarang. Dia juga dipercaya menjadi Komandan Provos Laskar Merah Putih dan tergabung dalam organisasi HIPMI Aceh. Usai penandatanganan perjanjian damai, Nyak Din sempat bekerja di Badan Reintegrasi Aceh (BRA) hingga tahun 2009. Kemudian, dia merintis usaha jual beli udang dan rumah makan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.

Pada Pemilihan Umum 2019, Nyak Din bertekad maju sebagai calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) melalui Partai Nanggroe Aceh (PNA). Namun, usahanya maju di arena politik pada Pemilu 2019 tidak membuahkan hasil.

Semangat Nyak Din tidak surut, ia maju lagi pada Pemilu 2024 melalui Partai Nanggroe Aceh (PNA) di Daerah Pemilihan 1 Lueng Bata dan Baiturrahman.

Meski begitu, jalan takdirnya justru tidak berpihak di jalur politik. Keberhasilannya diraih ketika berpindah ke jalur bisnis kuliner. Buktinya, saat membuka kuliner di Kota Medan, bekerja sama dengan Racik Kopi, ia mampu mengubah jalan hidupnya.

Kemahiran memasaknya dalam mengolah kuah beulangoeng kambing, sie reuboh goreng, ayam pramugari, dan ayam rempah telah diakui banyak orang. Berbagai kejuaraan telah ia raih, menunjukkan keahliannya dalam memasak masakan khas Aceh.

Tangan dinginnya di kuliner semakin terbukti. Ke depannya, ia akan membuka cabang di Jakarta dengan sajian masakan khas Aceh.

Keyakinan membuka cabang muncul setelah melihat prospek besar bisnis kuliner Aceh. Saat ini saja, pendapatannya mencapai 3 hingga 6 juta rupiah per hari. Tentunya bagi Nyak Din, hal ini lebih menguntungkan secara finansial ketimbang maju ke politik yang selalu menggerus tabungannya.

Bersama Ronal Mirdat, ia melakukan kolaborasi untuk membesarkan bisnis kuliner khas Aceh di Medan dan Jakarta. Saat ini, dirinya sedang mencari mitra guna mewujudkan mimpinya membuka cabang di Jakarta.

Nyak Din adalah sosok yang memiliki kisah unik dan berkesan di mata publik. Transformasinya telah membuktikan bahwa dirinya mampu menunjukkan talentanya di luar jalur politik. Bahkan lebih jauh, ia telah memulai kisahnya ketika hijrah dari Aceh ke Medan dan melebarkan sayapnya ke provinsi lain untuk membesarkan bisnis kuliner khas Aceh. [red]

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda