Melirik Bustami Sosok Sekda Aceh
Font: Ukuran: - +
Reporter : Redaksi
Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh, Bustami. [Foto: ist]
DIALEKSIS.COM - Birokrat berpengalaman yang meniti karirnya dari bawah ini ahirnya dipercayakan dan dilantik sebagai Sekda Aceh. Mantan Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Aceh (BPKA) dipercayakan Achmad Marzuki, Pj Gubernur Aceh sebagai orang nomor satu ASN Aceh.
Siapa sebenarnya Bustami yang mengantikan posisi Taqwallah sebagai Sekda? Dialeksis.com mengurai sekilas tentang siapa lelaki dua orang anak ini.
Bustami SE MSi, adalah PNS Pembina Utama Muda (IV/c). Dia lahir di salah satu kampung di Kecamatan Puesangan, Kampung Nicah, Biruen, pada 22 Juli 1967. Bustami merupakan buah hati dari pasangan M Hamzah dan Hendiah.
Dia mengarungi kehidupan ini bersama teman hidupnya Mellani Subarni. Dari pasangan yang kini menjabat Sekda Aceh ini, Tuhan memberinya amanah dengan dua putra, Muhammad Syafiq Al Yasir Bustami dan Muhammad Yafiq Al Fayyadh Bustami.
Masa kecilnya, Sekda Aceh ini menghabiskan masa indahnya menempuh SD Delima (Pidie) tahun 1981, SMP tahun 1984 dan SMA tahun 1987 di Sigli. Kemudian menyelesaikan Sarjana Ekonomi di Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh tahun 1994 dan Magister Ekonomi Pembangunan Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung tahun 2002.
Selain itu dia juga pernah mengikuti sejumlah pendidikan dan pelatihan, seperti Prajabatan Golongan III yang dilaksanakan Lembaga Administrasi Negara tahun 1996.
Mengikuti pelatihan Antisipasi Penggabungan dan Penghapusan Daerah Otonom Terkait Rendahnya Capaian Kinerja dan Pembangunan Daerah Serta Evaluasi Peringkat Kinerja SKPD Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota yang dilaksanakan Lemhannas tahun 2009.
Pernah juga mengikuti pelatihan Uji Kompetensi Manajemen Risiko yang dilaksanakan Badan Sertifikasi Manajemen Risiko tahun 2020.
Sebagai PNS dia memulai karirnya sebagai Staf/Pelaksana di Sekretariat Daerah Aceh di Pengelola Kepegawaian di Sekretariat Daerah Aceh. Kemudian dipercayakan sebagai Kepala Sub Bagian Tata Usaha Biro Keuangan di Sekretariat Daerah Aceh tahun 2004-2008.
Setelah disana dia mendapat kepercayaan sebagai Kepala Sub Bagian Umum Dinas Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Aceh tahun 2008 (Maret-Desember), dilanjutkan dengan Sekretaris Dinas Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Aceh tahun 2008-2013.
Bustami juga pernah dipercayakan sebagai Kepala Sekretariat Baitul Mal Aceh tahun 2013-2015. Kemudian pernah ditarik sebagai Staf Ahli Gubernur Aceh Bidang Ekonomi dan Keuangan tahun 2015-2016.
Dari sana kemudian dia dipercayakan sebagai Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Aceh (BPKA) tahun 2019-2021, kemudian ditempatkan di Pengadministrasi Kepegawaian di Sekretariat Daerah Aceh tahun 2022 (Januari), pada 8 September 2022 dipercayakan sebagai Sekda Aceh.
Sebagai orang kepercayaan memimpin Sekda Aceh, tentunya Pj Gubernur Achmad Marzuki menaruh harapan pada Bustami, agar mampu membawa perubahan dalam membangun Aceh teruma dalam membangun komunikasi yang baik.
Achmad Marzuki berharap, agar Bustami mampu menjalankan semua tugas dengan baik dan senantiasa aktif membangun komunikasi dengan berbagai stakeholder. Jabatan yang diembanya merupakan jabatan yang strategis di pemerintahan.
Gubernur mengharapkan Sekda harus berperan membantu kepala daerah menyusun program kerja dan mengkoordinasikannya dengan semua satuan kerja, juga harus berperan menjalankan fungsi pengawasan terhadap kebijakan, pembinaan administrasi, dan pembinaan aparatur.
Untuk itu, Bustami harus focus dan perhatian untuk pembenahan di internal Pemerintah Aceh. Mengingat tantangan pembangunan Aceh ke depan sangat beragam dan dinamis.
Seperti berbagai problem sosial mulai dari masalah kemiskinan, inflasi yang tinggi, kualitas kesehatan, pengangguran, investasi yang belum memuaskan, hingga soal pertumbuhan ekonomi.
Sudah menjadi dinamika kehidupan, ada yang pro dan kontra dalam penempatan seseorang dengan jabatan strategis. Penampatan Bustami sebagai Sekda Aceh banyak ditanggapi adalah sesuatu yang tepat. Walau ada juga yang memberi penilaian penempatanya sebagai satu kesalahan.
Wakil ketua Nasdem Aceh, Arie Maulana menilai, pengangkatan Bustami sudah sangat tepat. Bustami merupakan Birokrat yang berpengalaman dan mempunyai kapasitas. Dia memulai karir dari bawah.
Dia punya background dibagian tata kelola keuangan pemerintahan. Bustami juga memiliki kemampuan yang bagus dalam menyelesaikan persoalan-persoalan. Intinya beliau adalah sosok ‘manager’ yang baik, demikian penilaian Arie Maulana.
Penalaian sudah tepat juga disampaikan ketua Forum Pemuda Aceh Syarbaini, dia menilai Bustami adalah sosok pekerja keras. Semoga Bustami dapat membangun singkronisasi antara eksekutif dan legeslatif, serta menjalankan tugas dengan baik.
Berbekal pengalaman di keuangan, Syarbaini meyakini Bustami akan mampu tepat sasaran dan tepat waktu dalam menyusun R-APBA, yang pro rakyat dan diterima oleh semua pihak.
Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki mempercayakan lelaki kelahiran Puesangan ini sebagai Sekda. Bagaimana Bustami mengayuh bahtera ASN dalam menggerakan pembangunan di Aceh, kita ikuti saja apa yang akan dilakukanya. Semoga membawa perubahan ke arah yang lebih baik. ***