Langkah Berani: Perjalanan Stepi Anriani dari Papua Hingga Kedai Kopi
Font: Ukuran: - +
Dr.Stepi Anriani.,M.Si. Foto: doc @stepi_anriani/ X
DIALEKSIS.COM | Nasional - Stepi Anriani, saat menyandang sebagai mahasiswa Ilmu Pemerintahan di Fisip Unpad, Bandung, telah menjelajahi jauh ke dalam kompleksitas Papua, menyibak lapisan-lapisan isu yang mengguncangnya. Inspirasi untuk menjadikan Papua sebagai fokus penelitiannya muncul dari kesadaran akan isu-isu yang mendalam, termasuk aspirasi sebagian masyarakat Papua untuk memisahkan diri dari NKRI.
Namun, Stepi tidak sekadar mengandalkan buku-buku sebagai sumber pengetahuan. Dengan tekad yang kuat, ia memutuskan untuk terjun langsung ke lapangan, langsung ke Jayapura, Papua, tanpa didukung sponsor.
"Penelitian dilakukan tanpa sponsor. Saya menguras tabungan untuk mengongkosi pergi-pulang ke Jayapura, Papua," ujarnya, menggambarkan dedikasinya yang luar biasa.
Selama hampir setahun, Stepi bergelut dengan skripsinya yang berjudul "Politik Pertahanan Indonesia dalam Perspektif Pembangunan Politik (Studi pada Wilayah Perbatasan Kota Jayapura Papua-Papua Nugini)".
Dalam karyanya, ia mengungkapkan tiga masalah utama di Papua yang membutuhkan penanganan serius. Pertama, ia menyoroti ketidaksepakatan di antara masyarakat Papua terkait Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera) 1969 yang berkaitan dengan status Papua sebagai bagian dari NKRI. Kedua, ia membahas tentang pelanggaran hak asasi manusia yang masih terjadi di sana, dan ketiga, tingginya angka penularan HIV/AIDS di masyarakat Papua.
Prestasi gemilang Stepi tidak hanya terpancar dari akademiknya yang cemerlang, tetapi juga dari dedikasinya terhadap Papua. Skripsinya meraih predikat skripsi terbaik bidang sosial politik, dan bahkan meraih medali emas dalam Supersemar Award 2010. Prestasi ini membawanya meraih penghargaan dari Menteri Pendidikan serta hadiah uang tunai sebesar Rp 20 juta, menjadi modal untuk melanjutkan studi pascasarjana di UI.
Tak hanya itu, perjalanan intelektualnya tidak berhenti di situ. Stepi terus mengeksplorasi dunia intelijen dan pertahanan, mengukir prestasi demi prestasi. Mulai dari menjadi tenaga ahli di DPR RI hingga meneliti masalah Papua lebih dalam melalui disertasinya di UI.
Namun, kecintaan Stepi terhadap Papua tidak hanya tercermin dalam penelitian akademiknya. Dia juga terlibat aktif dalam mendukung kegiatan kepemudaan asli Papua serta mengkaji permasalahan Otonomi Khusus serta gerakan Papua merdeka. Buku pertamanya yang berjudul "Intelijen dan Pilkada" yang diterbitkan pada awal April 2018, menjadi bukti lain dari dedikasinya.
Namun, bagi Stepi, minatnya pada isu intelijen dan pertahanan tidak sekadar karena lingkungan keluarganya. Ia melihat intelijen sebagai wujud dari pengetahuan, analisis, dan kesadaran akan ancaman terhadap negara. Dengan pengalaman dan pengetahuannya, Stepi terus berkontribusi pada pembangunan pemahaman yang lebih baik mengenai Papua.
Dalam perjalanannya yang panjang, Stepi tidak hanya menjadi pembicara aktif tentang intelijen, tetapi juga berkolaborasi dengan berbagai instansi terkait, menjadikannya sosok yang dihormati dalam dunia keamanan dan intelijen. Namun, kesuksesannya tidak melupakan akarnya. Ia membuka kedai kopi, tempat bagi para pemuda untuk berdiskusi dan belajar, menyuarakan kecintaannya pada kopi dan pengetahuan.
Stepi Anriani, seorang peneliti, intelektual, dan pembela Papua, telah meleburkan dedikasinya untuk mendukung perubahan positif dalam masyarakat Papua. Dengan kecintaannya pada ilmu dan Papua, ia terus menjadi sumber inspirasi bagi banyak orang yang bermimpi membawa perubahan bagi daerah tersebut. [Detik.com]