Drs Alhudri MM Mengabdi di Negeri Tarian Saman
Font: Ukuran: - +
Reporter : Bahtiar Gayo
DIALEKSIS.COM | Soki - Sejak dia hijrah dari Aceh Tengah dan mengadu peruntungan di Provinsi, dia menjadi orang yang diperhitungkan. Berbagai jabatan sebagai kepala Dinas diembannya. Silih berganti Gubernur Aceh, dia tetap bertengger sebagai orang kepercayaan gubernur.
Drs. Alhudri, MM salah satu sosok putra terbaik Gayo yang saat ini dipercayakan memimpin negeri tarian seribu tangan, tarian saman yang sudah diakui dunia. Alhudri dipercayakan memimpin Gayo Lues setelah Rasyidin Porang mundur dari jabatan Pj karena sakit.
Kadis Pendidikan Aceh ini, sebelumnya juga masuk nominasi akan memimpin tanah kelahirannya, walau sebelumnya, Alhudri pernah menjadi Pj Bupati Aceh Tengah. Pada 2023 ini dia masuk bursa tiga besar yang diusulkan DPRK Aceh Tengah.
Dalam perjalanannya, suasana politik di negeri Gayo itu menghangat, tarik menarik kekuatan sangat kentara, akhirnya Mendagri mempercayakan T Mirzuan sebagai Pj Bupati Aceh Tengah.
Siapa Alhudri?
Dia merupakan putra Gayo, kelahiran Aceh Tengah 22 November 1968. Dia juga dikenal sebagai salah seorang keturunan Reje Baluntara Kampung Toweren, Kecamatan Lut Tawar, Aceh Tengah. Hingga saat ini rumah kebesaran Raja Baluntara masih ada dan kini menjadi salah satu destinasi wisata di Kampung Toweren.
Suami dari Malawani, SE ini menamatkan pendidikan dasar di SDN 6 Takengon pada tahun 1981. Semasa SD, Alhudri kecil sedikit jenaka, ada saja kegiatannya sebagai anak-anak yang masih mengenyam bangku pendidikan.
Apalagi lokasi sekolah SD yang digeluti Alhudri berada di pinggir sungai Peusangan, dimana air sungai ini dijadikan sebagai kekuatan PLTA Peusangan 1 & 2. Ketika jam bermain, dia paling sering memasang tangil (pancing pendek yang dipancangkan ke tanah). Sering dia berebut pancing dengan teman sebayanya. Alhudri masa kecil sudah menunjukan menjadi pemimpin di level teman sebayanya.
Usai menamatkan SD dia melanjutkan ke SMPN 1 Takengon di tahun 1984 dan SMAN 1 Takengon pada tahun 1987. Pada tahun 1990, Alhudri diterima sebagai PNS dengan golongan II A. Kemudian dia mendapat kesempatan belajar ke Banda Aceh dan diterima di D III APDN (1991).
Kemudian dia menyelesaikan pendidikan S1 dari IIP Jakarta (1997), kembali ke Takengon, dia mulai menduduki sejumlah jabatan struktural di jajaran Pemerintah Aceh Tengah. Pernah dipercayakan sebagai Sekretaris di Kecamatan Kota Takengon (dulu masih digabung antara Kecamatan Kebayakan dengan Kecamatan Lut Tawar).
Dia pernah juga menjabat sebagai Kasi Informasi dan Komunikasi di Kantor Camat Syiah Utama (kini wilayah Bener Meriah), kemudian dia dipercayakan sebagai camat di sana, saat Aceh sedang dibalut konflik.
Kemudian pada tahun 2003 dipercayakan sebagai Camat Wih Pesam dan pada tahun itu, dia meraih gelar Magister dari USK. Ayah tiga anak ini (Satria Baluntara, Ridho Syahputra dan Andi Pahlevi), pernah menjabat sejumlah Kepala Dinas di Aceh Tengah.
Pj Bupati Gayo Lues Drs. Alhudri MM dan Ibu Malawani SE dipeusijuk saat tiba di pendopo, Senin (27/3/2023). [Foto: Humas Gayo Lues]Pernah menjabat sebagai Kepala Kantor Satuan Polisi Pamong Praja (2004), Camat Lut Tawar (2005), Kepala Dinas Pendapatan (2007), Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Berencana (2008) dan sebagai Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Kampung di tahun 2010.
Sosok yang dikenal suka bercanda ini, bahkan sesekali mau juga jenaka, pada masa pemerintahan Gubernur Aceh dr. Zaini Abdullah mengadu peruntungan ke Banda Aceh. Dia dipercayakan sebagai sebagai Kepala Satpol PP dan WH Aceh pada 16 Mei 2014.
Dia menunjukan kemampuannya dan loyal pada pimpinan, akhirnya setelah dua tahun menjabat sebagai Satpol PP dan WH, dia dipercayakan mengendalikan persoalan sosial di Aceh. Pada Juni 2006 dia dipercayakan sebagai Kepala Dinas Sosial Aceh.
Anak sulung dari pasangan H. Almusanna dan (alm) Hj. Maryam Hasan ini akhirnya dipercayakan untuk memimpin Aceh Tengah, menyukseskan Pilkada. Dia dipercayakan menjabat Pj Bupati Aceh Tengah, karena Bupati definitif (Nasaruddin) dan Wakilnya Khairul Asmara, ikut meramaikan bursa Pilkada.
Tidak lama dia memimpin Aceh Tengah, tapi sukses mengantarkan Pilkada damai di negeri yang pernah bergolak karena Pilkada ini. Saat menjabat sebagai Pj Bupati Aceh Tengah dia menjadikan pendopo bupati sebagai tempat berkumpul, siapa saja masyarakat yang bertandang ke sana dipersilakan urus minum dan makan sendiri di pendopo.
Kini dia dipercayakan memimpin negeri seribu bukit, Gayo Lues. Tercatat dalam sejarah perjalanan hidupnya sudah dua kali dia menjabat sebagai Pj Bupati, di tanah kelahirannya di Aceh Tengah, dan kini di adiknya Aceh Tengah, Kabupaten Gayo Lues.
Apakah Alhudri yang sukses menjabat sebagai Pj di Aceh Tengah akan kembali mengulang kesuksesannya di negeri Tarian Saman ini? Sejarah akan mencatatnya!. [**]