DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Partai Perjuangan Aceh (PPA), yang baru saja didirikan pada Agustus 2024, memiliki misi besar untuk membawa perubahan signifikan bagi Provinsi Aceh. Berdiri dengan semangat untuk memperjuangkan ekonomi rakyat, PPA berkomitmen untuk tidak hanya memanfaatkan potensi lokal, tetapi juga membuka peluang untuk potensi global dalam upaya memajukan Aceh.
Ketua Partai Perjuangan Aceh (PPA), Prof. Adjunct, Dr. Marniati, SE, MKes, menyampaikan meskipun PPA masih tergolong muda, partai ini telah mendapat dukungan luas dari berbagai kalangan, baik akademisi maupun profesional. Hingga kini, PPA sudah berkembang di 23 kabupaten/kota di Aceh dan berencana untuk menggelar deklarasi besar-besaran dalam waktu dekat.
"Semangat utama kami adalah bagaimana mengatasi persoalan-persoalan ekonomi yang masih banyak terjadi di Aceh. Kami ingin membangun Aceh yang lebih makmur, tidak hanya dari potensi lokal, tetapi juga memanfaatkan pasar global," ujar Dr. Marniati, Selasa (11/3/2025).
Dengan tujuan besar tersebut, PPA juga menargetkan dapat meraih kursi parlemen di Pemilu 2029. "Kami berharap bisa meraih kursi parlemen di Aceh dan menduduki posisi-posisi pemerintahan untuk menyalurkan aspirasi rakyat dan membantu meningkatkan kesejahteraan mereka," tambahnya.
Salah satu fokus utama PPA adalah pemberdayaan perempuan. Dr. Marniati menegaskan bahwa peran perempuan sangat penting dalam pembangunan Aceh.
"Kami akan meningkatkan jumlah kader perempuan di PPA hingga hampir 40% dalam 5 tahun ke depan. Perempuan Aceh masih banyak menghadapi tantangan, seperti pelecehan, kekerasan, dan masalah rumah tangga yang tinggi. Partai kami berkomitmen untuk memberikan pendampingan, menyelesaikan masalah kekerasan, dan mendukung mereka untuk meraih posisi yang lebih baik," ungkapnya.
Selain itu, PPA juga memberikan perhatian besar pada pendidikan anak-anak Aceh. Dr. Marniati menjelaskan bahwa partai ini berencana memberikan beasiswa kepada anak-anak Aceh untuk melanjutkan pendidikan sarjana.
"Pendidikan adalah kunci untuk keluar dari kemiskinan. Anak-anak yang berpendidikan akan memiliki peluang lebih besar untuk bekerja dan berkontribusi pada pembangunan Aceh," tambahnya.
Tidak hanya fokus pada isu sosial dan pendidikan, PPA juga memandang pentingnya memanfaatkan potensi sumber daya alam Aceh. Dr. Marniati menuturkan, saat ini ada permintaan yang besar dari pasar internasional, seperti China, untuk produk Aceh seperti ikan kerapu, lada, teripang, dan kopi. PPA bertekad untuk membuka peluang ekspor dan menciptakan lapangan kerja bagi rakyat Aceh melalui pengelolaan potensi ini.
"Kami akan bekerja keras untuk menghubungkan rakyat Aceh dengan pasar global. Dengan membuka peluang ekspor, lapangan kerja akan terbuka lebih luas, dan perekonomian Aceh akan semakin berkembang," jelasnya.
PPA bukan hanya berjanji untuk bekerja keras selama masa kampanye, tetapi juga bertekad untuk terus bekerja bersama rakyat Aceh dalam membangun daerah ini.
"Kami akan terus mengupayakan perubahan, bekerja bersama partai-partai lainnya, baik parlok maupun parnas, untuk membangun Aceh yang lebih baik," tutup Dr. Marniati.