Beranda / Politik dan Hukum / Meja Berucap, Anak Muda Banda Aceh Bedah Gagasan dan Visi Misi Calon Pemimpin

Meja Berucap, Anak Muda Banda Aceh Bedah Gagasan dan Visi Misi Calon Pemimpin

Kamis, 14 November 2024 15:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Naufal Habibi

Komunitas anak muda Banda Aceh yang tergabung dalam Berucap.id menggelar acara Meja Berucap dengan tema Bedah Gagasan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Banda Aceh di Bara Kopi, Pango, Rabu (13/11/2024) malam. [Foto: Naufal Habibi/dialeksis.com]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Komunitas anak muda Banda Aceh yang tergabung dalam Berucap.id menggelar acara Meja Berucap dengan tema Bedah Gagasan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Banda Aceh di Bara Kopi, Pango, Rabu (13/11/2024) malam.

Acara ini bertujuan memberikan ruang bagi masyarakat untuk lebih mengenal visi dan misi calon pemimpin kota Banda Aceh, khususnya calon wali kota dan wakil wali kota. 

Salah satu narasumber yang hadir dalam kesempatan ini adalah Bang Teuku Irwan Djohan, calon wali kota nomor urut empat.

Teuku Ilham Ferdial, sebagai Penanggung Jawab Acara, menjelaskan bahwa acara ini berawal dari sebuah keresahan di kalangan anak muda yang merasa kurang memiliki wadah untuk berinteraksi langsung dengan para pemimpin. 

"Kami merasa kami tidak punya tempat untuk bisa bertanya langsung kepada pemimpin-pemimpin kita. Tapi untuk pemimpin kan terlalu susah kita tembus. Maka dengan adanya pemilihan calon wali kota ini, kami merasa, oh kayaknya bisa nih kita undang mereka," ungkap Teuku Ilham kepada Dialeksis.com. 

Acara ini memberikan kesempatan bagi para calon pemimpin untuk berbicara langsung dengan audiens dan membedah gagasan serta visi misi mereka. 

"Kami mengundang calon wali kota untuk bisa ngobrol langsung dengan kami dan teman-teman semua di sini. Jadi untuk dibedah gagasannya, dibedah visi dan misinya," lanjutnya.

Ia juga menyampaikan bahwa pembahasannya sangat terbuka untuk berbagai pertanyaan dari audiens mengenai apa yang menarik bagi mereka dari visi dan misi para calon.

Meja Berucap, yang juga merupakan sebuah komunitas yang berfokus pada pengembangan public speaking dan peningkatan kualitas diri, memberikan kesempatan kepada audiens untuk mengajukan pertanyaan secara langsung tanpa skrip atau batasan. 

"Kami tidak mengatur alur, audiens bisa bertanya apa saja yang menarik bagi mereka, dengan setajam mungkin," jelas Teuku Ilham. 

Keunikan acara ini terletak pada fokusnya terhadap pengembangan keterampilan berbicara di depan publik. 

Selain acara utama ini, komunitas Meja Berucap juga menyelenggarakan kegiatan bulanan yang terdiri dari dua kali latihan berbicara dan talk show di History Cafe, di mana peserta bisa mendaftar dan berlatih berbicara selama lima menit di depan audiens.

Meja Berucap sendiri telah berdiri secara resmi sejak 2022, dan semakin berkembang dengan banyaknya pemuda yang bergabung untuk meningkatkan kemampuan berbicara dan berbagi gagasan di depan umum.

Dalam acara ini, tiga calon pemimpin telah hadir untuk membedah visi dan misinya, yaitu Gidong, saat menjadi calon pemimpin dan masa pendaftaran, Iliza, dan Teuku Irwan Djohan, calon wali kota yang menyampaikan pemikirannya terkait pembangunan Banda Aceh. 

Sebagai calon wali kota, Teuku Irwan Djohan menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat untuk menciptakan Banda Aceh yang lebih baik.

"Pembangunan yang berkelanjutan hanya bisa terwujud jika kita bekerja bersama. Saya ingin menjadi bagian dari solusi, bukan hanya sebagai pemimpin, tapi juga sebagai teman bagi masyarakat," tegasnya.

Acara ini menjadi momentum yang baik bagi warga kota Banda Aceh, khususnya generasi muda, untuk lebih aktif terlibat dalam proses demokrasi dengan cara yang lebih terbuka dan komunikatif. 

Dengan semakin banyaknya ruang untuk berdialog langsung dengan calon pemimpin, harapan untuk menciptakan pemerintahan yang lebih responsif dan transparan semakin mendekati kenyataan.

Dengan tema yang relevan dan format yang interaktif, Meja Berucap membuktikan bahwa politik dan kepemimpinan bukanlah hal yang jauh dari kehidupan sehari-hari. 

Sebaliknya, dengan adanya wadah seperti ini, masyarakat dapat lebih dekat dan berpartisipasi dalam menentukan arah masa depan kota Banda Aceh.

"Acara seperti ini memberi saya kesempatan untuk berbagi gagasan tentang bagaimana saya melihat masa depan kota ini," pungkas Teuku Irwan Djohan. [nh]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda