Beranda / Parlemen Kita / Ketua DPRK Banda Aceh Desak Patroli Keamanan Ditingkatkan, Tindak Muda-Mudi yang Resahkan Warga

Ketua DPRK Banda Aceh Desak Patroli Keamanan Ditingkatkan, Tindak Muda-Mudi yang Resahkan Warga

Rabu, 13 November 2024 14:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Naufal Habibi

Ketua DPRK Banda Aceh, Irwansyah. [Foto: Naufal Habibi/dialeksis.com]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Ketua DPRK Banda Aceh, Irwansyah, mengajak seluruh elemen masyarakat serta pihak eksekutif untuk berkolaborasi dalam menghadapi tantangan dan memaksimalkan potensi yang ada di Banda Aceh menjelang pemilihan kepala daerah pada 27 November 2024 mendatang. 

Menurutnya, dukungan semua pihak sangat diperlukan agar permasalahan yang ada di kota ini dapat diselesaikan secara efektif, menciptakan lingkungan yang lebih nyaman dan kondusif bagi warga.

Irwansyah menyoroti beberapa isu yang saat ini memerlukan perhatian serius, terutama terkait ketertiban umum dan keamanan. 

Salah satu isu yang ia sampaikan adalah rendahnya intensitas patroli keamanan di beberapa wilayah Banda Aceh. 

Masalah ini, menurut Irwansyah, berdampak langsung pada ketertiban masyarakat, khususnya terkait aktivitas yang meresahkan, seperti kasus-kasus pelanggaran norma yang melibatkan muda-mudi.

Irwansyah mengingatkan bahwa keberadaan patroli yang teratur sangat penting untuk meminimalkan kegiatan-kegiatan yang berpotensi mengganggu kenyamanan warga. 

Ia meminta aparat penegak hukum, khususnya Satpol PP dan WH, untuk lebih aktif dalam melakukan patroli rutin.

“Pendekatan pencegahan jauh lebih efektif dibandingkan dengan tindakan represif. Kita perlu mengupayakan agar masyarakat merasa lebih aman melalui langkah-langkah preventif ini,” ujarnya kepada awak media di sekretariat bersama jurnalis Banda Aceh, Selasa (12/11/2024).

Permintaan ini didukung oleh fakta terbaru di mana Satpol PP-WH Banda Aceh bersama Satpol PP-WH Provinsi Aceh telah melakukan razia gabungan dan menangkap 16 orang di beberapa lokasi pada Minggu dini hari, 10 November 2024. 

Penangkapan ini termasuk 7 pasang (14 orang) yang diduga melakukan khalwat di kawasan Peunayong dan Gampong Mulia serta dua wanita yang diduga dalam keadaan mabuk di Tanggul Lamnyong. 

Irwansyah menilai operasi ini sebagai langkah positif, namun ia berharap agar patroli bisa dilakukan lebih rutin dan tidak hanya bersifat musiman.

Di sisi lain, Irwansyah juga menyoroti kondisi infrastruktur di Banda Aceh yang membutuhkan perhatian lebih. 

Menurutnya, banyak jalan yang mengalami kerusakan, terutama yang menuju pusat kota, yang dapat menghambat mobilitas warga serta kegiatan ekonomi. 

"Banyak jalan yang kondisinya sudah rusak dan membutuhkan perbaikan komprehensif. Ini adalah masalah yang tidak bisa diselesaikan oleh DPRK saja, tetapi memerlukan dukungan penuh dari eksekutif dan masyarakat," jelasnya.

Irwansyah berharap perbaikan infrastruktur ini bisa dilakukan secara menyeluruh dan terkoordinasi, sehingga tidak hanya memperbaiki tampilan kota tetapi juga mendukung aktivitas warga secara optimal. 

Ia menekankan bahwa jalan yang memadai adalah salah satu fondasi penting dalam menciptakan kota yang nyaman dan maju, dan tanpa perbaikan yang tepat, Banda Aceh bisa tertinggal dalam hal daya saing sebagai kota yang ramah bagi warganya 

Tidak hanya masalah keamanan dan infrastruktur, Irwansyah juga memberikan perhatian pada potensi wisata yang ada di Banda Aceh namun belum dioptimalkan secara maksimal. 

Salah satu contohnya adalah jalur jogging track di sepanjang Krueng Aceh, yang dikenal memiliki panorama sungai yang bersih dan indah, khususnya di kawasan Krueng Neng. 

Tempat ini, menurut Irwansyah, bisa menjadi ruang rekreasi yang menarik bagi warga lokal dan juga wisatawan.

"Saya menerima banyak masukan dari masyarakat, termasuk komunitas fotografi dan netizen di media sosial. Mereka menunjukkan antusiasme tinggi terhadap potensi wisata ini, terutama di Krueng Neng yang air sungainya masih jernih. Ini adalah salah satu aset kota yang harus kita jaga dan kembangkan," ungkapnya.

Irwansyah mengapresiasi upaya pemerintah kota yang telah membangun beberapa fasilitas umum seperti taman kota dan jogging track. 

Namun, ia berharap pengelolaan dan pengembangan fasilitas ini bisa lebih diperhatikan agar tempat-tempat tersebut tidak hanya menjadi lokasi rekreasi tetapi juga meningkatkan daya tarik wisata Banda Aceh.

Irwansyah mengajak semua pihak, mulai dari eksekutif hingga masyarakat umum, untuk bersama-sama bekerja bahu-membahu dalam membangun kota Banda Aceh. 

Menjelang hajatan besar pemilihan kepala daerah dua pekan lagi, ia berharap terpilihnya pemimpin yang memiliki komitmen kuat untuk menyelesaikan berbagai permasalahan kota. 

"Kami di DPRK tidak mungkin menyelesaikan semua ini sendiri. Kita butuh kolaborasi dari semua pihak agar bisa menciptakan Banda Aceh yang lebih baik,” tambahnya.

Ia juga menekankan pentingnya dukungan penuh dari masyarakat dalam menyukseskan pemilihan kepala daerah agar proses demokrasi ini berjalan damai dan menghasilkan pemimpin yang mampu membawa perubahan positif bagi kota.

"Dengan adanya perhatian lebih terhadap keamanan, infrastruktur, dan potensi wisata, kita optimis bahwa Banda Aceh dapat menjadi kota yang lebih maju dan sejahtera," pungkasnya. [nh]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI