Beranda / Politik dan Hukum / Ingin Entaskan Kemiskinan di Gayo Lues, Suhaidi-Maliki Resmi Daftar Jadi Cabup dan Cawabup ke Partai Gerindra

Ingin Entaskan Kemiskinan di Gayo Lues, Suhaidi-Maliki Resmi Daftar Jadi Cabup dan Cawabup ke Partai Gerindra

Selasa, 28 Mei 2024 13:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Naufal Habibi

Suhaidi dan Maliki resmi mendaftarkan diri sebagai calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Gayo Lues melalui Partai Gerindra. [Foto: Naufal Habibi/Dialeksis.com]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Suhaidi dan Maliki resmi mendaftarkan diri sebagai calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Gayo Lues melalui Partai Gerindra

Suhaidi dan Maliki bersama rombongan mengantarkan berkas pendaftaran sekaligus pemaparan visi dan misi menjadi bacabup dan bacawabup Kabupaten Gayo Lues, pada Selasa (28/5/2024).

Kedatangan mereka disambut Wakil Ketua DPD Gerindra Aceh, Maulisman Hanafiah, Sekretaris DPD Partai Gerindra Aceh, Abdurrahman Ahmad, Ketua Tim Penjaringan Calon Kepala Daerah Partai Gerindra Aceh, Nasrul Sufi beserta pengurus partai tersebut.

Suhaidi merupakan birokrasi yang masih menjabat sebagai Kalak BPBD Gayo Lues dan Maliki merupakan anggota DPRK terpilih dari partai Nasdem. Mereka berdua adalah tokoh dari Kabupaten Gayo Lues dan siap untuk perhelatan pemilihan kepala daerah (Pilkada) Aceh 2024 mendatang.

Dalam pemaparan visi misi, Suhaidi menyampaikan bahwa mereka ingin menyatukan tekad Gayo Lues yang sejahtera dan bermartabat sehingga kemiskinan dapat berkurang di Kabupaten Gayo Lues.

Melihat kondisi Gayo Lues yang saat ini masih berada di urutan kedua termiskin di Aceh, Suhaidi dan Maliki bertekad untuk membawa perubahan yang berarti. Mereka yakin bahwa kemiskinan erat kaitannya dengan kondisi ekonomi masyarakat.

Oleh karena itu, fokus utama adalah memajukan ekonomi lokal dengan berbagai strategi yang terarah dan terukur.

Mereka yakin bahwa dengan ekonomi yang kuat, berbagai permasalahan di bidang kesehatan, pendidikan, dan stunting pun dapat diatasi secara bertahap.

"Kami melihat faktor utama kemiskinan di Gayo Lues karena ada di ekonomi masyarakat, apalagi saat ini, Kabupaten Gayo Lues di posisi nomor kedua termiskin di Aceh. Kami kedepan targetkan di tingkat 16 atau 17 se Aceh," kata Suhaidi. 

Suhaidi mengatakan bahwa 70% wilayah Gayo Lues merupakan hutan lindung yang masuk ke dalam Taman Nasional Gunung Leuser. Potensi ini dapat dioptimalkan untuk menjadi modal pembangunan, salah satunya dengan skema penjualan karbon.

Ia juga akan mendorong pengembangan inovasi dan kreatifitas di berbagai bidang, khususnya di kalangan generasi muda, untuk melahirkan ide-ide baru dan solusi-solusi kreatif dalam pembangunan Gayo Lues.

Selain itu, ia mengajak seluruh elemen masyarakat Gayo Lues untuk bersatu dan berkolaborasi dalam mewujudkan visi dan misi bersama. 

"Mari kita tinggalkan ego dan perbedaan, dan fokuskan diri pada tujuan mulia, yaitu membangun Gayo Lues yang lebih baik untuk masa depan anak cucu," ujarnya.

Persoalan lainnya, kata Suhaimi, salah satu faktor utama kemiskinan di Gayo Lues adalah kebocoran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Uang yang seharusnya dapat dimanfaatkan untuk membangun daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, justru mengalir ke luar daerah.

Dalam hal ini, ia memberikan solusi dengan memastikan APBD Gayo Lues dimanfaatkan secara maksimal untuk kegiatan ekonomi lokal, menciptakan iklim investasi yang kondusif untuk menarik para pengusaha dan membuka lapangan pekerjaan baru.

Ia juga akan mengembangkan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sebagai tulang punggung perekonomian lokal dan memperkuat infrastruktur untuk mendukung kelancaran arus perdagangan dan distribusi hasil panen.

Bersama-sama, kita ciptakan Gayo Lues yang berkembang ekonominya, sejahtera masyarakatnya dan maju di bidang pelayanan publik.

"Kesehatan dan pendidikan menjadi prioritas utama, sehingga kualitas hidup masyarakat Gayo Lues semakin meningkat," pungkasnya. [nh]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda