DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menyelesaikan rekapitulasi hasil perolehan suara Pileg 2024 yang diumumkan oleh Ketua KPU RI, Hasyim Asy’ari, dalam Rapat Pleno Terbuka Penetapan Hasil Pemilu Tahun 2024 Secara Nasional di Jakarta, Rabu (20/3/2024).

Berdasarkan hasil rekapitulasi nasional yang diterima dialeksis.com, hasil Pileg tersebut ditetapkan dalam Keputusan KPU tentang Penetapan Presiden dan Wakil Presiden, DPR RI, DPD, DPRD Tahun 2024.

Hasil rekapitulasi KPU tersebut terdiri atas perolehan suara di 38 provinsi dan 128 PPLN. Total surat suara sah keseluruhan sebesar 151.796.631 suara.

Berikut total perolehan parpol di 38 provinsi:

1. PKB: 16.115.655 suara (10,61 persen)

2. Partai Gerindra: 20.071.708 suara (13,22 persen)

3. PDIP: 25.387.279 suara (16,72 persen)

4. Partai Golkar: 23.208.654 suara (15,28 persen)

5. Partai NasDem: 14.660.516 suara (9,65 persen)

6. Partai Buruh: 972.910 suara (0,64 persen)

7. Partai Gelora: 1.281.991 suara (0,84 persen)

8. PKS: 12.781.353 suara (8,42 perse )

9. PKN: 326.800 suara (0,21 persen)

10. Partai Hanura: 1.094.588 suara (0,72 persen)

11. Partai Garda: 406.883 suara (0,26 persen)

12. PAN: 10.984.003 suara (7,23 persen)

13. PBB: 484.486 suara (0,31 persen)

14. Partai Demokrat: 11.283.160 suara (7,43 persen)

15. PSI: 4.260.169 suara (2,80 persen)

16. Partai Perindo: 1.955.154 suara (1,28 persen)

17. PPP: 5.878.777 suara (3,87 persen)

18. Partai Ummat: 642.545 suara (0,42 persen)

Dari 18 parpol nasional, delapan diantaranya sudah mencapai ambang batas parlemen sebesar 4%. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) berhasil meraih suara terbanyak dalam Pemilu kali ini mencapai 25.387.279 atau 16,73%.

Partai Golongan Karya (Golkar) menempati posisi kedua dengan perolehan suara 23.208.654 atau 15,29%. Selanjutnya, Partai Gerindra dan PKB mengisi posisi ketiga dan keempat secara berturut-turut. Posisi selanjutnya diisi oleh partai dengan urutan yaitu NasDem, PKS, Demokrat, dan PAN.

Sementara itu, sepuluh partai lainnya gagal mendapat kursi DPR lantaran meraih suara di bawah ambang batas parlemen, yaitu PPP (3,8 persen), PSI (2,8 persen), Perindo, Hanura, PBB, Gelora, Ummat, Garuda, PKN dan Buruh. [nh]