Beranda / Politik dan Hukum / Akademisi: Janji Pengangkatan ASN di Pilkada Gayo Lues Hanya Tipu Muslihat

Akademisi: Janji Pengangkatan ASN di Pilkada Gayo Lues Hanya Tipu Muslihat

Minggu, 29 September 2024 11:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Arn

Saddam Rassanjani, Dosen Ilmu Pemerintahan FISIP Universitas Syiah Kuala dan kandidat PhD bidang Kebijakan Sosial. Foto: net


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Menjelang Pilkada di Kabupaten Gayo Lues, Aceh, isu pengangkatan Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) kembali menjadi komoditas politik yang diperdagangkan oleh beberapa calon kepala daerah. Praktik ini mendapat sorotan tajam dari kalangan akademisi.

Saddam Rassanjani, Dosen Ilmu Pemerintahan FISIP Universitas Syiah Kuala dan kandidat PhD bidang Kebijakan Sosial, mengecam keras taktik kampanye yang ia sebut sebagai "tipu muslihat" ini.

"Jelas tidak ada kewenangan calon kepala daerah maupun janji manis untuk menipu masyarakat Gayo Lues agar dipilih di Pilkada," tegas Rassanjani kepada Dialeksis.com, Minggu (29/9).

Rassanjani menekankan bahwa seluruh proses pengangkatan ASN telah diatur secara ketat dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2023 tentang Aparatur Sipil Negara (UU ASN).

"Semua proses pengangkatan ASN diatur berdasarkan UU ASN. Tidak ada celah bagi kepala daerah untuk mengintervensi," jelasnya.

Lebih lanjut, akademisi muda ini memperingatkan masyarakat Gayo Lues agar tidak mudah tergiur oleh janji-janji kosong para kandidat.

"Jangan mau ditipu calon kepala daerah. Mereka belum menduduki jabatan saja sudah berbohong kepada masyarakatnya, apalagi kalau sudah menjabat," ujarnya dengan nada tegas.

Fenomena politisasi isu ASN ini bukan hal baru di panggung Pilkada Indonesia. Namun, di Gayo Lues, praktik ini tampaknya semakin marak. Seorang pegawai honorer di Pemkab Gayo Lues, yang meminta namanya dirahasiakan, mengaku sering mendengar janji-janji serupa dari para calon. "Hampir setiap kampanye selalu ada janji pengangkatan. Tapi sampai sekarang ya tetap begini-begini saja," keluhnya.

Respon tegas disampaikan Komisioner Panwaslih Gayo Lues Sulaiman menyatakan akan menindak tegas kandidat yang terbukti melakukan kampanye di luar jalur. "Kami akan koordinasi dengan KIP Gayo Lues untuk memantau setiap pernyataan kampanye kandidat," ujarnya kepada Dialeksis.

Ia meminta kepada semua kandidat jangan menebar isu yang tidak memiliki dasar dan cenderung hanya janji semata saja. Buatlah pencerdasan politik kepada masyarakat Gayo Lues, sehingga memiliki kesadaran bertindak dan memilih.

Sulaiman menegaskan lagi pentingnya kampanye yang bersih dari keterlibatan ASN. Jika terbukti ada keterlibatan ASN secara terstruktur dan masif, pengawas berwenang merekomendasikan kepada KIP untuk mendiskualifikasi pasangan calon yang terlibat.

Terlepas dari polemik ini, Rassanjani mengajak masyarakat Gayo Lues untuk lebih cerdas dan kritis dalam memilih pemimpin. "Pilihlah berdasarkan track record dan program yang realistis, bukan janji-janji manis yang tidak berdasar," pungkasnya.

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda