Wamen HAM Mugiyanto: Tanamkan Nilai HAM Sejak Usia Dini

Wakil Menteri Hak Asasi Manusia (HAM), Mugiyanto bersama siswa - siswi SMA Negeri 1 jepara (Smansara). Foto: doc pribadi

DIALEKSIS.COM | Jakarta -Wakil Menteri Hak Asasi Manusia (HAM), Mugiyanto, menegaskan pentingnya menanamkan nilai-nilai hak asasi sejak usia dini. Menurutnya, kesadaran HAM tidak boleh berhenti di ranah kebijakan atau wacana akademis, melainkan harus ditumbuhkan dalam keseharian masyarakat, khususnya pada generasi muda.

“HAM harus ditanamkan sejak anak-anak. Sejak kecil mereka perlu memahami bahwa setiap orang memiliki martabat yang sama, hak yang harus dihormati, dan kewajiban untuk menghargai hak orang lain,” kata Mugiyanto di Jakarta kepada Dialeksis saat bertemu di ruang kerjanya, Kamis, 28 Agustus 2025.

Ia menjelaskan, pendidikan HAM semestinya diintegrasikan ke berbagai ruang, mulai dari keluarga, sekolah, hingga komunitas masyarakat. Dengan begitu, nilai-nilai kemanusiaan dapat mengakar kuat, tidak hanya dalam kurikulum formal, tapi juga dalam interaksi sosial sehari-hari.

Mugiyanto menambahkan, negara berkewajiban menjamin perlindungan HAM berjalan secara berkelanjutan.

 “Penanaman nilai HAM adalah investasi jangka panjang. Jika dimulai sejak dini, kita akan memiliki generasi yang sadar hukum, toleran, serta menjunjung tinggi prinsip keadilan,” ujarnya.

Ia juga mendorong sinergi antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan organisasi masyarakat sipil untuk memperluas jangkauan edukasi HAM. “Hak asasi manusia bukan hanya urusan negara, tetapi tanggung jawab bersama seluruh elemen bangsa,” kata dia.