Rabu, 19 November 2025
Beranda / Pemerintahan / Rp20 Triliun untuk Industri Ayam Terintegrasi, Apa Strategi Pemerintah?

Rp20 Triliun untuk Industri Ayam Terintegrasi, Apa Strategi Pemerintah?

Rabu, 19 November 2025 08:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Redaksi

Kementan tengah memetakan sejumlah lokasi untuk pengembangan klaster ayam terintegrasi. Pemerataan wilayah menjadi salah satu tujuan utama agar dampak investasi tidak terpusat di beberapa daerah saja. [Foto: dok. Kementan]


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Pemerintah menggeser fokus pengembangan industri perunggasan dengan menjadikan BUMN sebagai stabilisator harga melalui investasi jumbo Rp20 triliun yang digelontorkan Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara. Langkah ini disebut sebagai cara paling efektif untuk memastikan peternak kecil tidak lagi terpukul fluktuasi harga pakan maupun DOC.

Menteri Pertanian Amran Sulaiman menegaskan bahwa keterlibatan BUMN bukan sekadar sebagai operator pabrik pakan dan DOC, tetapi sebagai “penyangga” agar struktur usaha dari hulu ke hilir lebih terkendali.

“BUMN akan bergerak di hulu -- mulai dari grandparent stock, parent stock, hingga pembangunan RPHU, cold storage dan olahan hasil ternak. Sementara sektor budidaya atau on farm tetap dijalankan peternak rakyat UMKM dan koperasi, termasuk KDMP,” kata Amran dalam keterangan resmi yang diterima pada Rabu (19/11/2025).

Menurut Amran, model terintegrasi ini akan memastikan keseimbangan antara pelaku besar dan peternak kecil. Pemerintah ingin alur usaha tetap berpihak pada rakyat, terutama agar peternak tidak hanya menjadi pelengkap dalam rantai industri.

“Kita ingin agar peternak kecil tidak hanya bertahan, tapi naik kelas. Pemerintah hadir untuk membangun ekosistem, bukan untuk menggantikan peran mereka,” ujarnya.

Saat ini Kementan tengah memetakan sejumlah lokasi untuk pengembangan klaster ayam terintegrasi. Pemerataan wilayah menjadi salah satu tujuan utama agar dampak investasi tidak terpusat di beberapa daerah saja.

Dengan suntikan dana Rp20 triliun tersebut, pemerintah berharap produksi protein hewani semakin kuat dan Indonesia dapat mempercepat pencapaian kemandirian serta ketahanan pangan nasional. [red]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI