Beranda / Pemerintahan / Ramfest dan Perkusi Bersinar di Kalender Event Nasional 2025

Ramfest dan Perkusi Bersinar di Kalender Event Nasional 2025

Senin, 24 Februari 2025 12:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Ratnalia

Teuku Hendra Faisal, SE., M.Si. Kepala Bidang Pemasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. Foto: Doc Dialeksis.com


DIALEKSIS.COM | Aceh - Pemerintah Aceh patut berbangga! Dua acara kebanggaan provinsi ini, Aceh Ramadhan Festival (Ramfest) dan Aceh Perkusi, resmi masuk dalam daftar 110 Kalender Event Nasional (KEN) 2025 yang dirilis Kementerian Pariwisata RI. Pengumuman ini disiarkan secara resmi melalui kanal YouTube Kharisma Event Nusantara (KEN) pada Jumat, 21 Februari 2025. 

Teuku Hendra Faisal, SE., M.Si Kepala Bidang Pemasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, menyampaikan rasa syukur atas pencapaian ini. Menurutnya, keberhasilan ini merupakan buah dari sinergi inovatif antara pemerintah dan masyarakat Aceh dalam menghadirkan acara yang sarat nilai budaya sekaligus relevan dengan perkembangan pariwisata modern.

“Alhamdulillah, Aceh kembali membuktikan diri melalui Ramfest dan Perkusi yang konsisten masuk KEN. Ini bukan sekadar pengakuan, tapi juga peluang besar untuk mendongkrak kunjungan wisatawan dan ekonomi kreatif daerah,” tegas Teuku Hendra kepada Dialeksis.com saat dihubungi Senin (24/02/2025). 

Teuku Hendra menambahkan, masuknya kedua acara ini dalam KEN memberikan keuntungan ganda. Selain mendapatkan dukungan promosi dari pemerintah pusat, hal ini juga menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi lokal melalui peningkatan kunjungan wisatawan. 

Sebagai agenda tahunan yang dinanti, Ramfest menghadirkan pengalaman Ramadhan unik dengan mengolaborasikan tradisi keagamaan dan kearifan lokal. Tahun ini, festival ini akan dimeriahkan oleh: kenduri kanji (ritual syukur masyarakat Aceh), bazar ekonomi kreatif (pameran produk UMKM unggulan), lomba Islami (kaligrafi, tilawah, dan cerdas cermat agama), serta pameran Mushaf Kuno (menyajikan warisan sejarah Aceh)

Tak hanya itu, pengunjung juga bisa menikmati kuliner khas Aceh seperti meuseukat dan kuah ‘pliek u’ sembati menikmati rangkaian acara keagamaan yang memperkaya spiritualitas. 

Sementara itu, Aceh Perkusi menjadi panggung kebanggaan bagi seniman lokal untuk memamerkan keahlian memainkan alat musik tradisional seperti rapai dan geundrang. Acara ini tidak sekadar pertunjukan, tetapi juga menjadi medium edukasi bagi generasi muda untuk melestarikan warisan musik Aceh.

“Aceh Perkusi adalah bukti bahwa tradisi tak pernah mati. Kolaborasi antar kelompok musik di sini selalu menghasilkan harmoni yang memukau, sekaligus mengingatkan kita akan kekayaan budaya Aceh,” jelas Hendra.

Hendra menegaskan, Pemerintah Aceh di bawah kepemimpinan Gubernur Muzakir Manaf dan Wakil Gubernur Fadhlullah akan terus mendorong pengembangan kedua acara ini agar semakin mendunia. 

“Ini bagian dari strategi kami untuk menjadikan Aceh sebagai destinasi wisata berbasis budaya yang unggul di Asia Tenggara,” pungkasnya.

Keyword:


Editor :
Redaksi

Berita Terkait
    riset-JSI