Beranda / Pemerintahan / Pj Gubernur Aceh Bustami: Orang Bertaqwa Adalah Agen Perubahan

Pj Gubernur Aceh Bustami: Orang Bertaqwa Adalah Agen Perubahan

Selasa, 19 Maret 2024 14:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Naufal Habibi

Pj Gubernur Aceh Bustami Hamzah menyampaikan Tausyiah Ramadhan, di hadapan jemaah Salat Isya, Tarawih dan Witir, di Masjid Raya Baiturrahman, Senin (18/3/2024) malam. [Foto: Naufal Habibi/Dialeksis.com]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Penjabat (Pj) Gubernur Aceh Bustami Hamzah, mengajak seluruh umat muslim di Aceh yang saat ini sedang menjalankan puasa untuk bersungguh-sungguh agar memperoleh predikat taqwa.

Bustami mengungkapkan, predikat taqwa sangat penting karena setiap orang yang bertaqwa merupakan agen perubahan.

Nasihat ini disampaikan dalam Ceramah Ramadan 1445 Hijriah yang dihadiri media dialeksis.com di Mesjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Senin (18/3/2024) malam.

Dalam ceramahnya, Bustami juga menjelaskan kepada para jemaah Masjid Raya Baiturrahman bahwa orang berpuasa tidak hanya menahan dari makan dan minum tapi juga menahan dari segala hawa dan nafsu serta hal-hal yang membatalkan puasa. 

Disisi lain bahwa orang berpuasa itu harus berpegang teguh pada nilai dan norma serta ajaran Allah pada kebenaran yang diyakininya.

Sesungguhnya Ramadhan bukan hanya bulan yang didalamnya hanya ada perintah untuk menjalankan puasa, tapi bulan yang menyatu nilai-nilai spiritual, moral, sosial, fisik dan psikologis. 

"Bulan ramadhan yang didalamnya Allah perintah, kita untuk melaksanakan ibadah puasa agar mencapai nilai ketakwaan," ujarnya. 

Dalam ceramahnya, lebih lanjut ia menjelaskan bahwa didalam Al-Quran, kata imsak dengan segala bentuk turunannya disebutkan Allah SWT sebanyak 20 kali sehingga imsak yang artinya menahan sebagai makna daripada puasa.

Maka selama bulan Ramadan ini dapat menumbuhkan nilai-nilai yang dapat memperkuat dan membangun harmoni tidak hanya dalam rangka hablum minallah tapi juga hablum minan nas.

"Inilah sesungguhnya esensi dari puasa kita, tidak hanya menahan lapar dan dahaga tapi juga untuk memperkuat persatuan," ujarnya.

Oleh karena yang demikian, umat islam mampu menjadikan puasa sebagai sarana bagi setiap pelakunya dalam mencapai nilai ketakwaan. 

Orang yang bertakwa sebagaimana disebutkan oleh Allah yaitu orang yang tenang dan tenteram hati maupun lapang dadanya, orang yang menahan amarahnya dan memaafkan kesalahan orang lain sesungguhnya allah menciptai orang yang berbuat kebajikan.

Ini menunjukkan bahwa orang yang bertakwa itu sebagai agen perdamaian, orang yang senantiasa menjaga dan merawat kebersamaan. 

Kebersamaan yang dibangun sebagai sikap darinya untuk bisa merasakan orang lain. Empati juga mengajarkan kita untuk mengabdi kepada orang lain secara mendalam baik segi emosional maupun intelektual. 

"Empati akan melahirkan kebersamaan yang didasari semangat saling memaafkan dan menghilangkan dari perbedaan bukan justru menciptakan konflik karena perbedaan," pungkasnya. [nh]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda