Minggu, 20 April 2025
Beranda / Pemerintahan / Perdana, Kemenag Gelar Manasik Haji Nasional

Perdana, Kemenag Gelar Manasik Haji Nasional

Sabtu, 19 April 2025 15:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah Hilman Latief saat memberikan sambutan di manasijk haji nasional. [Foto: Humas Kemenag]


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Kementerian Agama (Kemenag) menggelar Bimbingan Manasik Haji Nasional secara hybrid pada Sabtu (19/4/2025). Ini menjadi manasik haji tingkat nasional pertama kali dalam sejarah Kemenag.

Manasik haji nasional ini diikuti secara luring oleh 1.500 peserta, sementara sebanyak 141.139 jemaah lainnya mengikuti secara daring yang tersebar di 150 titik di seluruh Indonesia.

Acara yang bertujuan untuk memberikan pemahaman yang seragam kepada calon jemaah haji di seluruh Indonesia ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Menteri Agama Nasaruddin Umar, Wakil Badan Penyelenggara Haji (BPH) Dahnil Anzar Simanjuntak, serta para Pejabat Eselon I dan II Kemenag dan BPH.

Direktur Jenderal Penyelenggara Haji dan Umrah (Dirjen PHU) Hilman Latief menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari implementasi amanah Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2019 yang menekankan pentingnya peningkatan kemandirian jemaah haji dan umrah.

"Ini manasik haji nasional yang pertama kali dilakukan oleh Kemenag. Rancangan kami ada manasik dan jalan kaki nasional," ujar Hilman Latief dalam sambutannya.

Haji adalah ibadah istimewa yang membutuhkan persiapan matang. Mengingat sebagian besar jemaah baru pertama kali menunaikan haji, bimbingan manasik menjadi sangat penting. Tujuannya adalah memastikan ibadah haji berjalan lancar, sesuai rukun, wajib, dan sunnah, serta meraih predikat mabrur.

Sebelumnya setiap tahun Pemerintah telah memfasilitasi bimbingan manasik haji bagi lebih dari 200 ribu Indonesia. Manasik ini, biasanya digelar di tiap-tiap daerah. Di Pulau Jawa, jemaah mengikuti delapan kali manasik, enam di antaranya diselenggarakan oleh Kantor Urusan Agama (KUA). Sementara di luar Jawa, jemaah mengikuti sepuluh kali manasik, delapan di antaranya oleh KUA.

Kali ini, bimbingan manasik haji ini dilakukan serentak secara nasional. Dalam manasik, jemaah dibekali pengetahuan tentang rangkaian ibadah haji, larangan-larangan, tata cara di pesawat, hingga filosofi haji. Haji bukan sekadar ritual, tetapi juga perjalanan spiritual yang mengandung makna mendalam.

Lebih lanjut, Hilman Latief mengungkapkan kabar gembira terkait pelunasan biaya haji tahun ini. "Minggu lalu kita masih khawatir terkait dengan jumlah pelunasan. Untuk jemaah haji reguler pelunasannya sudah surplus lebih dari 5 ribu orang. Begitu juga untuk jemaah haji khusus, sudah melunasi semua," ungkapnya.

Ia juga menambahkan bahwa jemaah yang telah melunasi biaya haji telah dinyatakan istithaah (mampu secara kesehatan) oleh Kementerian Kesehatan.

Kemenag berharap melalui manasik haji nasional ini, jemaah haji Indonesia dapat memiliki pemahaman yang sama terkait ibadah haji, sehingga tercapai kemandirian jemaah. Kemandirian ini diharapkan dapat mendukung ketahanan jemaah haji selama menjalankan ibadah di Tanah Suci.

Dalam kesempatan yang sama, Dirjen PHU juga menyampaikan perkembangan terkini terkait proses pemvisaan jemaah haji. "Saat ini sampai beberapa hari ke depan, Kemenag terus memproses pemvisaan jemaah, yang sampai hari ini sudah mencapai lebih dari 100 ribu jemaah," pungkas Hilman Latief.

Manasik haji nasional ini, lanjut Hilman, diharapkan para calon jemaah haji Indonesia dapat mempersiapkan diri dengan lebih baik, baik secara ilmu maupun fisik, demi kelancaran dan kekhusyukan ibadah haji tahun ini. [*]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
dinsos
inspektorat
koperasi
disbudpar