Jum`at, 27 Juni 2025
Beranda / Pemerintahan / Mualem Resmikan Bandara Point A untuk Dukung Industri Migas

Mualem Resmikan Bandara Point A untuk Dukung Industri Migas

Jum`at, 27 Juni 2025 09:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Gubernur Aceh meresmikan pengoperasian Bandara Point A di Wilayah Kerja B, Lhoksukon, Aceh Utara, Kamis (26/6/2025). Foto: Humas Aceh


DIALEKSIS.COM | Aceh Utara - Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, meresmikan pengoperasian pesawat dan Bandara Point A milik PT Pembangunan Global Energi (PGE) di kawasan Lhoksukon, Kabupaten Aceh Utara, Kamis (26/6/2025). Peresmian ini menjadi tonggak penting dalam penguatan infrastruktur energi Aceh, khususnya untuk mendukung aktivitas hulu minyak dan gas bumi (migas) di wilayah timur provinsi tersebut.

Acara peresmian yang menjadi bagian dari agenda kunjungan kerja Gubernur Aceh ke sejumlah daerah ini disambut antusias oleh masyarakat dan para pemangku kepentingan. Bandara Point A tercatat sebagai bandara migas pertama yang beroperasi di Aceh, dan menjadi penanda kesiapan daerah dalam mengelola potensi sumber daya alam secara profesional dan mandiri.

Dalam sambutannya, Gubernur yang akrab disapa Mualem menyampaikan apresiasi atas hadirnya fasilitas transportasi udara khusus migas ini. Menurutnya, keberadaan Bandara Point A tidak hanya menunjang kelancaran operasional PT PGE, tetapi juga memperkuat konektivitas logistik dan mobilitas industri energi di Aceh Utara.

“Alhamdulillah, hari ini kita meresmikan pengoperasian pesawat dan Bandara Point A di Lhoksukon. Ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat kegiatan hulu migas dan mendukung pertumbuhan sektor energi di Aceh,” ujar Mualem di hadapan jajaran manajemen PT PGE, pejabat pemerintah, dan tokoh masyarakat.

Lebih lanjut, Mualem menegaskan bahwa Pemerintah Aceh berkomitmen penuh dalam mendukung pengembangan sektor energi melalui regulasi yang berpihak, kolaborasi lintas lembaga, dan tata kelola yang akuntabel. Ia menilai pembangunan infrastruktur seperti Bandara Point A menjadi representasi keseriusan Aceh dalam menciptakan iklim investasi yang kondusif dan berkelanjutan.

“Ini mencerminkan kesiapan Aceh untuk mengelola sumber daya alam secara mandiri, profesional, dan berorientasi pada keberlanjutan,” tegasnya.

Tak hanya soal infrastruktur migas, Gubernur juga mendorong PT PGE untuk memperluas investasi ke sektor energi baru dan terbarukan (EBT). Menurutnya, pembangunan Aceh ke depan harus berpijak pada prinsip keberlanjutan yang mampu menjamin kesejahteraan generasi mendatang.

“Saya berharap PT PGE juga bisa berperan aktif dalam pengembangan energi baru dan terbarukan. Masa depan Aceh harus dibangun dengan keberlanjutan sebagai pijakan,” katanya.

Dalam pidatonya, Mualem turut menyampaikan harapan agar PT PGE dapat menambah satu unit pesawat lagi guna memperkuat transportasi udara di kawasan industri Lhokseumawe dan Aceh Utara. Penambahan armada dinilai penting untuk mendukung kelancaran logistik, mobilitas tenaga kerja, serta memperluas layanan penerbangan ke wilayah barat dan tengah Aceh.

“Saya minta agar ke depan ditambah satu pesawat lagi agar konektivitas udara dari dan ke kawasan industri ini bisa lebih optimal, sekaligus menunjang penerbangan untuk masyarakat di wilayah barat dan tengah Aceh,” ungkap Mualem.

Acara peresmian ditutup dengan prosesi adat tepung tawar terhadap pesawat oleh Abu Manan Blang Jruen, Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Kabupaten Aceh Utara. Ritual ini menjadi simbol doa keselamatan dan keberkahan dalam tradisi masyarakat Aceh.

Turut mendampingi Gubernur Aceh dalam kegiatan ini antara lain Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Aceh, Taufik; Kepala Biro Administrasi Pimpinan (Adpim) Setda Aceh, Akkar Arafat; Anggota DPRA, Salmawati; serta Kepala Bagian Rumah Tangga Gubernur, Gamal Abdul Nasir.

Peresmian Bandara Point A ini diharapkan tidak hanya menjadi infrastruktur pendukung industri energi, tetapi juga menjadi pemicu tumbuhnya ekonomi lokal dan memperkuat posisi Aceh Utara sebagai kawasan energi strategis berskala nasional.

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
dpra