Minggu, 19 Oktober 2025
Beranda / Pemerintahan / KUR Sektor Produksi Tembus 60,5%, Menteri Maman: Ini Capaian Bersejarah!

KUR Sektor Produksi Tembus 60,5%, Menteri Maman: Ini Capaian Bersejarah!

Sabtu, 18 Oktober 2025 17:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Redaksi

Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman mengumumkan capaian baru dalam penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR). [Foto: dok. KemenUMKM]


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman mengumumkan capaian baru dalam penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR). Untuk pertama kalinya, porsi KUR ke sektor produksi menembus 60,5 persen per Oktober 2025.

“Sepanjang sejarah program KUR di Indonesia, Alhamdulillah pada Oktober 2025 untuk pertama kalinya kita berhasil menembus penyaluran KUR sektor produksi di angka 60,5 persen,” kata Maman dalam pernyataan resmi yang diterima pada Sabtu (18/10/2025).

Tahun ini, pemerintah menetapkan plafon KUR sebesar Rp300 triliun. Hingga 6 Oktober 2025, realisasi penyaluran telah mencapai Rp206,2 triliun kepada 3,5 juta debitur. Dari total tersebut, sebanyak Rp124,7 triliun disalurkan ke sektor produksi seperti pertanian, perikanan, dan industri pengolahan.

Maman menjelaskan, fokus ke sektor produksi dilakukan karena efeknya langsung terhadap ekonomi nasional. “Sebelumnya porsi KUR produksi hanya sekitar 50 persen. Sekarang kita dorong karena sektor ini yang paling berdampak dalam menggerakkan ekonomi daerah,” ujarnya.

Menurutnya, kebijakan ini juga menjadi langkah strategis untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. “Kalau kita ingin pertumbuhan ekonomi mencapai delapan persen, maka kita harus berani mendorong seluruh likuiditas ke sektor produksi,” tegasnya.

Namun, Maman mengingatkan bahwa peningkatan penyaluran KUR tidak boleh hanya dilihat dari sisi kuantitas. “Saya selalu tekankan, selain kuantitas harus ada kualitas. Kualitas pendistribusian KUR bisa dilihat dari dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi dan konsumsi masyarakat,” katanya.

Selain memperluas pembiayaan, Kementerian UMKM juga tengah memperkuat sistem digitalisasi dan integrasi data pelaku usaha. 

"Kami sedang membangun super apps yang akan dirilis akhir 2025. Tujuannya agar pemerintah punya basis data akurat soal posisi, permasalahan, dan perkembangan UMKM. Dengan begitu, kebijakan yang diambil bisa lebih tepat sasaran,” jelas Maman.[red]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI