Kamis, 30 Oktober 2025
Beranda / Pemerintahan / KKP Genjot Perikanan Budidaya Nasional, Fokus di Karawang dan Sumba Timur

KKP Genjot Perikanan Budidaya Nasional, Fokus di Karawang dan Sumba Timur

Rabu, 29 Oktober 2025 21:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Redaksi

Kementerian Kelautan dan Perikanan terus memperkuat sektor perikanan budidaya nasional pada tahun pertama pemerintahan Kabinet Merah Putih, melalui dua program strategis di Jawa Barat dan Nusa Tenggara Timur. [Foto: KKP]


DIALEKSIS.COM | Jakarta -Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus memperkuat sektor perikanan budidaya nasional pada tahun pertama pemerintahan Kabinet Merah Putih, melalui dua program strategis di Jawa Barat dan Nusa Tenggara Timur.

Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP, Tb Haeru Rahayu, menyatakan, “Di Karawang, kami tengah mengembangkan modeling budi daya ikan nila salin (BINS) seluas 230 hektare. Progresnya sangat signifikan, mulai dari pencetakan kolam, pemasangan geomembran, hingga konstruksi intake air laut dan tawar. Semua dilakukan dengan pendampingan intensif dari pemerintah daerah, BPKP, serta Kejaksaan Agung untuk memastikan program ini berjalan optimal.”

Kawasan BINS Karawang ditargetkan menghasilkan produktivitas 84 ton per hektare per tahun, dengan total produksi 11.150 ton per tahun. Program ini juga diprediksi membuka 500 lapangan kerja baru bagi tenaga kerja lokal.

“Dari modeling BINS sebelumnya seluas 84 hektare, terbukti mampu meningkatkan produksi ikan nila nasional. Produksi nasional naik dari 1,35 juta ton pada 2022 menjadi 1,5 juta ton pada 2024.” ucap Tb Haeru, Rabu (29/10/2025).

Sementara itu, KKP juga mengembangkan kawasan tambak udang terintegrasi (Integrated Shrimp Farming/ISF) seluas 2.000 hektare di Sumba Timur. 

“Proyek ini bukan hanya mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia Timur, tapi juga memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu produsen utama udang dunia. Kami menargetkan produktivitas hingga 168,3 ton per hektare per tahun, dengan produksi 75.364 ton dan nilai ekonomi Rp5,27 triliun.” jelasnya.

Program ISF ini diharapkan menciptakan lebih dari 5.000 lapangan kerja baru, termasuk 2.700 tenaga kerja on-farm, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal dan daya tarik investasi hulu-hilir. 

“Seperti Budidaya Udang Berbasis Kawasan di Kebumen, kami optimistis ISF Sumba Timur akan menjadi game changer bagi pengembangan perikanan budidaya di kawasan timur Indonesia,” ujar Tb Haeru.

KKP juga telah menyiapkan berbagai tahapan penting, mulai dari survei kelayakan teknis, penyusunan desain teknis kawasan, penyusunan dokumen izin lingkungan, hingga koordinasi lintas kementerian agar program berjalan lancar dan berkelanjutan. [red]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI