DIALEKSIS.COM | Jakarta - Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI) Kamaruddin Amin mengatakan, Indonesia memiliki potensi wakaf mencapai hampir 400 triliun setiap tahun. Hasil kajian dan penelitian yang dilakukan, potensi wakaf uang itu mencapai 181 triliun setiap tahun.
Namun, menurut Kamaruddin, lagi-lagi masih terkendala pada bagaimana memanifestasikan, mewujudkan potensi wakaf yang sangat besar tersebut.
"Ini tantangan kita bersama. Kalau kita sinergis, kita kolaborasi, ICMI, Kementerian Agama, Badan Wakaf Indonesia, pemerintah daerah, kita bersama-sama menggerakkan, memberikan literasi kepada masyarakat kita, Insya Allah ini akan menjadi salah satu potensi yang sangat luar biasa," terang Kamaruddin Amin yang juga menjabat Sekjen Kementerian Agama saat giat Tanam Perdana Program Brigade Pangan Cendekia dan Program Wakaf Tunai Produktif Pangan Cendekia di Desa Wanasari, Indramayu, Jawa Barat.
"Di seluruh Indonesia, kita punya aset wakaf itu 451 ribu titik, yang kira-kira besarnya itu kalau digabung hampir sama dengan atau bahkan lebih besar daripada Singapura. Dan itu tumbuh 4 sampai 5 persen setiap tahun," sambung Kamaruddin, Minggu (20/7/2025).
"Ini menunjukkan betapa orang Indonesia sangat pemurah sekali. Nah, wakaf yang bisa diproduktifkan itu juga sungguh sangat besar. Dari 451 ribu titik, sekitar 10 persen itu berpotensi diproduktifkan, wakaf produktif," lanjut dia.
"Ke depan saya kira ini bisa kita bersama-sama memunculkannya dengan bersinergi, dengan berkolaborasi antara pemerintah dengan civil society dan masyarakat kita," ia menambahkan.
Ia kembali menuturkan, banyak sekali potensi dana umat yang bisa dioptimalkan untuk meningkatkan perekonomian warga bangsa.
"Kalau seandainya umat Islam berzakat, berwakaf secara sadar, seharusnya tidak ada orang miskin di Indonesia," tandas Kamaruddin. [*]