Menteri Koperasi dan UKM Budi Arie Setiadi saat peluncuran Kopdes Merah Putih Provinsi Jawa Barat. [Foto: dok. KemenKop]
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop) mendorong percepatan pembentukan koperasi desa atau kelurahan Merah Putih (Kopdes/Kel). Salah satu langkah konkretnya, Kemenkop bersama Ikatan Notaris Indonesia (INI) sepakat menekan biaya pendirian akta koperasi agar lebih terjangkau.
Menteri Koperasi dan UKM Budi Arie Setiadi menegaskan, saat ini biaya pendirian koperasi lewat notaris sudah jauh lebih murah dari sebelumnya.
"Kami dari Kemenkop telah melakukan diskusi dengan Ikatan Notaris Indonesia, demi mendukung pembentukan 80 ribu koperasi desa/kelurahan Merah Putih, biaya akta notaris dimurahin dan keluarlah angka maksimal Rp2,5 juta," kata Budi Arie dalam pernyataan resmi yang dilansir pada Senin (18/5/2025).
Padahal, sebelumnya biaya pembuatan akta notaris untuk pendirian koperasi bisa mencapai Rp7 juta. Dengan adanya kesepakatan yang ditandatangani pada 24 April 2025 lalu, angka ini kini ditekan agar tidak membebani desa.
Budi Arie mengakui bahwa mahalnya biaya notaris kerap jadi hambatan bagi banyak Kepala Desa untuk mengurus legalitas koperasi.
"Banyak kepala desa yang mengeluh soal mahalnya biaya buat akta notaris. Kami tangkap itu sebagai masalah utama, makanya sekarang kita permudah biayanya," ungkapnya.
Langkah ini diharapkan mampu mempercepat pembentukan badan hukum koperasi di seluruh desa dan kelurahan di Indonesia. Targetnya, pada Juni 2025 sebanyak 80 ribu koperasi desa/kelurahan Merah Putih sudah resmi berbadan hukum.
Tak hanya efisien dalam pendirian, koperasi Merah Putih juga akan mendapat keistimewaan dalam operasionalnya, terutama karena akan menyalurkan berbagai komoditas bersubsidi.
"Bayangkan kalau koperasi yang beli beras, gas subsidi, pupuk, minyak goreng secara grosir, pasti bisa dijual lebih murah. Saya yakin Kopdes/Kel bisa jual lebih murah dari tempat lain," ujar Budi Arie.
Dia menekankan pentingnya koperasi untuk mendapatkan keuntungan agar manfaatnya bisa dibagi ke seluruh anggota.
"Maka koperasi harus untung, karena kan dibagi untuk anggota koperasi," tegasnya. [red]
Sebelumnya
