DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Narasi memiliki pengaruh yang sangat besar dalam membangun Aceh. “Narasi positif mampu mendorong semangat tinggi membangun Aceh. Sebaliknya, narasi negatif dapat membuat Aceh makin terpuruk,” kata Kepala Polda Aceh, Irjen Pol Marzuki Ali Basyah di Gedung Presisi Polda Aceh, Banda Aceh, Kamis (2/10/2025).
Pernyataan Kapolda Aceh tersebut disampaikan dalam acara Forum Komunikasi Kehumasan dalam agenda Tatap Muka dan Dialog Kapolda Aceh Bersama Kasihumas Polres/TA Jajaran Polda Aceh, Awak Media, dan Influencer.
Irjen Marzuki tidak hanya memaparkan angka-angka kriminalitas dalam pertemuan tersebut. Ia juga memadukan logika antara angka kejahatan atau kriminalitas dengan tingkat kesejahteraan masyarakat Aceh.
“Namun di sini terjadi paradoks. Antara harapan dan kenyataannya bertolak belakang. Menurut data dari lembaga kredibel termasuk BRIN, menunjukkan bahwa Aceh teraman di Sumatera. Tapi yang jadi pertanyaannya, kenapa Aceh miskin.” ucapnya.
Jadi menurut Irjen Marzuki, salah satu cara untuk membangkitkan ekonomi Aceh adalah dengan memperbaiki narasi-narasi di berbagai platform media. “Baik itu media meanstream maupun media social,” katanya.
Narasi positif, menurut Irjen Marzuki, menjadi bagian dari salah satu fungsi pers yaitu pendidikan. “Artinya, pers juga memiliki tanggungjawab terhadap pendidikan yang baik pada publik,” katanya.
Jadi, kata Irjen Marzuki, jika warga masyarakat terdidik dengan baik maka sebuah daerah itu akan maju dan sejahtera, tentu termasuk Aceh.
“Sebagaimana disebut oleh Plato, seorang filsuf Yunani klasik, bahwa kemakmuran negara tergantung pada seberapa baik masyarakatnya terdidik,” katanya.
Berkaitan dengan pers, Irjen Marzuki juga mengutip kalimat bijak dari Thomas Jefferson yang menyebutkan, “pers adalah instrument paling baik dalam pencerahan dan meningkatkan kualitas manusia sebagai makhluk rasional, moral, dan sosial”.
Karena itu, Kapolda berharap insan pers di Aceh dengan juga para influencer dapat berkontribusi positif dalam membangun Aceh.
Untuk itu, Irjen Marzuki, mengutip satu pantun, “Mati Listrik badan kepanasan, harus tidur dalam kegelapan, informasi itu adalah pesan, baca dulu sebelum diteruskan,” Irjen Marzuki mengawali pantunnya”.[*]