Minggu, 16 Maret 2025
Beranda / Pemerintahan / Jejak Digital Aktivitas Fadhlullah Sebagai Wagub Pasca Dilantik, Simak!

Jejak Digital Aktivitas Fadhlullah Sebagai Wagub Pasca Dilantik, Simak!

Minggu, 16 Maret 2025 10:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Arn

Fadhlullah, atau kerap disapa Dek Fad, Wakil Gubernur Aceh. Foto: Ist


DIALEKSIS.COM | Aceh - Sejak dilantik sebagai Wakil Gubernur Aceh pada 12 Februari 2025, Fadhlullah, atau kerap disapa Dek Fad, telah menorehkan jejak aktif dalam menjalankan roda pemerintahan. Dalam rentang sebulan (15 Februari - 15 Maret 2025), pria hambel ini fokus pada penguatan sinergi ulama-birokrasi, penataan tata kelola pemerintahan, hingga memastikan stabilitas ekonomi menjelang Ramadan. Berikut rekam jejaknya berdasarkan pantauan redaksi Dialeksis.

Fadhlullah menegaskan komitmennya untuk menjaga hubungan harmonis antara umara (pemerintah) dan ulama. Pada 15 Februari, ia bertakziah ke kediaman almarhum Abu H. Asnawi di Pesantren Budi Mesja Lamno, Aceh Jaya. Esok harinya (16/2), ia menziarahi makam ulama kharismatik Abu H. Usman bin Ali di Pidie Jaya, disusul silaturahmi dengan pimpinan Dayah Muasasah Nuruddiniyyah Al Aziziyyah di Aceh Besar.

Tak berhenti di situ, pada 13 - 14 Maret, ia mengunjungi ulama seperti Abu Tu Min Blang Bladeh di Bireuen dan Tgk Muzakir di Aceh Utara, sekaligus memimpin safari Ramadan di masjid-masjid strategis seperti Masjid Raya Labui (Pidie) dan Masjid Jamik Lhokseumawe.

“Kunjungan ini untuk memohon doa dan arahan para ulama demi kemajuan Aceh yang berlandaskan syariat Islam,” jelasnya dalam salah satu kunjungan.

Selanjutnya pencermatan redaksi Dialeksis di internal pemerintahan, Fadhlullah langsung mengambil langkah tegas.

Ia memimpin apel perdana di Kantor Gubernur Aceh (17/2) dengan menekankan disiplin ASN. Pada hari yang sama, ia menggelar pertemuan dengan seluruh pejabat eselon II-IV di Anjong Mon Mata, serta melantik Pegawai Negeri Sipil dalam jabatan fungsional (19/2). Tak lupa, ia mengundang jajaran BUMD dan BUMN untuk menyelaraskan program dengan visi pemerintah (17/2).

“Sinergi swasta-pemerintah kunci percepatan pembangunan,” ucapnya dalam forum tersebut.

Pada 25 Februari, ia bersama Sekda Aceh membahas integrasi Satu Data Aceh bersama tim SKALA, langkah strategis untuk transparansi kebijakan. Di tingkat nasional, ia menerima kunjungan Komite II DPD RI terkait pengawasan UU Migas (17/2) dan audiensi Dirjen PHU Kemenag RI untuk koordinasi haji-umrah (5/3).

Memasuki jelang Ramadan, Fadhlullah turun langsung meninjau Pasar Almahira Lamdingin Banda Aceh (25/2) guna memastikan ketersediaan bahan pokok. Puncaknya, pada 14 Maret, ia meluncurkan Gerakan Pangan Murah di Aceh Timur bersama Bulog, yang menyasar masyarakat pra-sejahtera. “Ini bentuk kepedulian negara hadir di tengah rakyat,” tegasnya.

Ia juga aktif dalam agenda keagamaan, seperti menyampaikan kultum Ramadan di UIN Ar-Raniry (5/3) dan buka puasa bersama Duta Besar UEA serta investor Tiongkok (10/3). Di Jakarta, ia menjembatani forum investasi dengan PT Gotion Indonesia Materials (3/3), menunjukkan upaya membuka peluang ekonomi Aceh di kancah global.

Hal menarik dari Fadhlullah memanfaatkan Ramadan untuk memperkuat relasi sosial-politik. Ia berbuka puasa bersama DPR/DPD RI asal Aceh di Jakarta (15/3), audiensi dengan Apdesi se-Aceh (6/3), hingga menghadiri buka bersama PPP dan Utusan Khusus Presiden di Bireuen (9/3). Bahkan, safari Ramadan yang dipimpinnya tidak hanya diisi ceramah keagamaan, tetapi juga mendengar langsung keluhan masyarakat di daerah.

Pantauan Dialeksis menunjukkan, Fadhlullah menjalankan peran dengan pendekatan multidimensi: merangkul ulama, menertibkan birokrasi, mengawal ekonomi rakyat, dan membuka ruang investasi.

“Dia seperti ingin memastikan semua sektor bergerak paralel, tanpa menunggu waktu,” kata Saddam Rassanjani, S.IP.,M.Sc, Ph.D. (Cand) Dosen ilmu pemerintahan Universitas Syiah Kuala.

“Tantangan ke depan adalah menjaga konsistensi dan mengubah janji sinergi menjadi realisasi program yang terukur. Jika langkah ini berlanjut, bulan-bulan berikutnya akan menjadi penentu apakah Fadhlullah mampu meninggalkan jejak permanen sebagai Wakil Gubernur yang mengawinkan tradisi keacehan dengan modernitas tata kelola,” tutup Saddam Rassanjani.

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
ultah dialektis
bank Aceh
dpra
bank Aceh pelantikan
pers