Beranda / Pemerintahan / Inflasi Tertinggi di Aceh Barat, Meulaboh Capai 2,40 Persen

Inflasi Tertinggi di Aceh Barat, Meulaboh Capai 2,40 Persen

Selasa, 01 Oktober 2024 23:50 WIB

Font: Ukuran: - +

Kepala BPS Provinsi Aceh, Ahmadriswan Nasution. Foto: Ist


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Meulaboh, kabupaten di Aceh Barat, mencatatkan inflasi tertinggi di Provinsi Aceh sebesar 2,40 persen pada September 2024. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh, Ahmadriswan Nasution, mengungkapkan bahwa secara keseluruhan, Provinsi Aceh mengalami inflasi sebesar 1,50 persen jika dihitung secara Year on Year (y-on-y).

"Meulaboh mencatat Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 107,45," ujar Ahmadriswan dalam konferensi pers di Banda Aceh, Selasa (1/10/2024).

Lebih lanjut, ia merinci inflasi di kota-kota lainnya di Aceh. Lhokseumawe berada di posisi kedua dengan inflasi 2,11 persen (IHK 105,56), diikuti Banda Aceh 1,84 persen (IHK 105,85). Sementara Aceh Tamiang dan Aceh Tengah masing-masing mencatat inflasi 0,99 persen (IHK 106,23) dan 2,40 persen (IHK 107,42).

Menurut penjelasan Ahmadriswan menjelaskan bahwa kenaikan harga terjadi di berbagai kelompok pengeluaran. Inflasi tertinggi terjadi pada kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 5,51 persen, diikuti kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 3,17 persen.

Kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran juga mengalami kenaikan signifikan sebesar 2,51 persen. Sementara itu, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga naik 1,96 persen.

kenaikan inflasi di Meulaboh menurut BPS Aceh terkait komoditas alami kenaikan,  mencatat 10 komoditas yang memberikan andil terbesar terhadap inflasi, yaitu: Sigaret Kretek Mesin (SKM), Tarif air minum PAM, Emas perhiasan, Beras, Cabai rawit, Gula pasir, Kopi siap saji, Minyak goreng, Nasi dengan lauk, Bawang merah

Meski secara tahunan mengalami inflasi, Ahmadriswan mencatat bahwa secara bulanan (month to month), Aceh justru mengalami deflasi sebesar 0,52 persen pada September 2024. Adapun inflasi year to date hingga September 2024 tercatat sebesar 1,31 persen.

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda