Beranda / Pemerintahan / Halau Awan Hujan, BMKG: 12 Ton NaCl Disemai di Langit Aceh

Halau Awan Hujan, BMKG: 12 Ton NaCl Disemai di Langit Aceh

Kamis, 12 September 2024 11:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Sebanyak 12 ton NaCl disemai di langit Aceh guna menghalau awan-awan hujan yang berpotensi menganggu kelancaran acara penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara (Sumut) pada 9-20 September 2024. [Foto: dok. BMKG]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Sebanyak 12 ton NaCl disemai di langit Aceh guna menghalau awan-awan hujan yang berpotensi menganggu kelancaran acara penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara (Sumut) pada 9-20 September 2024.

Demikian disampaikan Deputi Bidang Modifikasi Cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Tri Handoko dalam keterangan tertulis yang diterima pada Kamis (12/9/2024).

Tri Handoko mengungkapkan, laporan Stasiun Meteorologi Sultan Iskandar Muda di Banda Aceh, potensi curah hujan di wilayah Aceh masih cukup tinggi, yang dapat memicu bencana hidrometeorologi jika tidak diantisipasi dengan baik.

Ditambahannya, berdasarkan data analisis prakiraan cuaca BMKG menunjukkan adanya peluang hujan selama berlangsungnya PON XXI Aceh-Sumut.

"Oleh karenanya, Pemerintah Provinsi Aceh meminta bantuan kepada BMKG untuk melakukan OMC (operasi modifikasi cuaca) demi kelancaran opening ceremony dan selama kegiatan berlangsung. OMC ini dirancang untuk mengurangi risiko bencana hidrometeorologi, seperti banjir dan tanah longsor, yang berpotensi mengganggu jalannya acara olahraga nasional tersebut," kata Seto.

Menurutnya, OMC menjadi sangat penting dilakukan mengingat banyak perlombaan yang dilakukan di ruang terbuka. Sehingga, apabila terjadi hujan yang cukup lebat dikhawatirkan akan menganggu pelaksanaan perlombaan dan mempengaruhi keselamatan para atlet.

Seto berujar pelaksanaan OMC di Aceh telah dilakukan selama tiga hari sejak 8-10 September 2024. Targetnya adalah mengurangi jumlah atau intensitas hujan yang dapat membahayakan apabila jumlahnya terlalu banyak. Sehingga, OMC hanya menargetkan awan-awan dengan potensi hujan lebat.

Ia menuturkan, OMC kali ini dilakukan 10 Kabupaten/kota yakni adalah Kota Banda Aceh, Kota Sabang, Kabupaten Aceh Besar, Kabupaten Aceh Barat, Kabupaten Pidie, Kabupaten Aceh Utara, Kabupaten Aceh Timur, Kabupaten Bener Meriah, Kabupaten Aceh Tengah, dan Kabupaten Aceh Tenggara.

"Pelaksanaan OMC dapat dilaksanakan dengan lancar dan relatif tanpa kendala," terangnya.

Lebih lanjut, OMC kali ini merupakan yang pertama kali terselenggara di Aceh sejak setelah sekian tahun lama sebelumnya.

Dalam pelaksanaannya, OMC di Aceh kali ini BMKG berkolaborasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencara (BNPB). Operasional kegiatan dikendalikan dari Pos Komando yang berlokasi di kantor Stasiun Meteorologi BMKG Kelas 1 Sultan Iskandar Muda Banda Aceh dengan didukung oleh 1 unit pesawat jenis Cessna Caravan dengan nomor registrasi PK-SNN dari operator swasta PT Smart Cakrawala Aviation.

Lebih lanjut, kolaborasi antara BMKG dan BNPB ini merupakan upaya bersama untuk memastikan bahwa curah hujan yang berlebihan dapat diminimalisir, sehingga pelaksanaan kegiatan PON tidak terganggu. [*]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
bupati bireuen
Komentar Anda