BMK Abdya Dalami Perwal dan SOTK BMG di BMK Banda Aceh
Font: Ukuran: - +
Baitul Mal Kota Banda Aceh menerima kunjungan Baitul Mal Kabupaten Abdya. Kunjungan ini dalam rangka bersilaturahmi juga mempelajari lebih dalam lagi tentang Perwal dan SOTK Baitul Mal Gampong. [Foto: dok. BMK BNA]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Baitul Mal Kota Banda Aceh menerima kunjungan Baitul Mal Kabupaten Abdya. Kunjungan ini dalam rangka bersilaturahmi juga mempelajari lebih dalam lagi tentang Perwal dan SOTK Baitul Mal Gampong.
Ketua dan Anggota Badan BMK Abdya ini disambut hangat oleh Ketua Badan Suria Darma SPdI dan Anggota Badan, Dra Hj Aisyah M Ali MPd dan Tgk Hasanuddin MEd di Aula BMK Banda Aceh.
“Barangkali ada hal yang perlu didiskusikan maka dalam kesempatan ini bisa diskusikan dan belajar bersama untuk Baitul Mal yang lebih baik lagi,” ujar Suria, dalam keterangan tertulis yang diterima pada Jumat (13/12/2024).
Ketua Badan BMK Abdya, Zulbaili mengatakan silaturahmi ini memperpanjang umur kita dan kami ini selaku Badan BMK Abdya juga bisa saling kenal saling tukar pikiran dan perlu kita komunikasikan mana tau setelah kita komunikasikan bisa mendapatkan ilmu dari Badan BMK Banda Aceh.
“Kami baru bertugas selama dua tahun delapan bulan. Semoga kedatangan kami ke sini bisa membawa pulang ilmu yang bisa kita bermanfaatkan ke kabupaten kami. Di BMK Abdya kami mempunyai Ketua dan Anggotan Badan serta Tenaga Profesional sebanyak 5 orang,” sebut Zulbaili.
Kemudian ia menambahkan, adapun yang pokok pertanyaan dan yang ingin kami pelajari adalah Baitul Mal Gampong, karena saya dapat informasi bahwa BMK Banda Aceh sudah terlebih dahulu membentuk Perwal dan melaksanakan SOTK Baitul Mal Gampong.
Terkait BMG ini Salman, selaku Anggota Badan BMK Abdya juga menanyakan, bagaimana strateginya BMG ini berjalan, yang ingin dilakukan BMK Abya supaya BMG itu berjalan ingin berdayakan mereka tapi tetap ingin memikirkan kesejahteraan mereka.
“Adapun terkait database saat ini yang kami lakukan datanya kami minta data melalui Geuchik. Jadi karena banyaknya complain masyarakat yang datang ke kantor bahwa banyak yang tidak sesuai maka kita ingin menekan agar hal-hal itu tidak terjadi lagi, oleh karenanya kami sedang membentuk database melalui BMG,” papar Salman.
“Jadi kami mau tahu di BMK Banda Aceh seperti apa bentuk databasenya,” tanya Salman lagi.
Suria Darma menjawab, memang tidak dapat pungkiri BMK Banda Aceh selama ini menjadi rujukan BMK lainnya bahkan bisa kita katakan dari Provinsi lainnya juga datang ke kantor kami untuk study banding dan bertukar pikiran.
“Terkait BMG ini memang Baitul Mal Banda Aceh adalah yang pertama melaksanakannya dan ini memang menjadi amanat qanun sehingga kami membuat Perwal sehingga beberapa BMK menjadikan kami Kota Banda Aceh sebagai rujukannya. Seperti Aceh Selatan, dan yang kami lakukan adalah pembinaan di tiga tahun terakhir ini kami lakukan pembinaan yang tidak putus. Terlepas di gampong sudah ada BMG, kami tetap meminta setiap BMG itu kami yang kukuhkan,” jelas Suria.
Selanjutnya ditambahkan, kemudian yang kami lakukan adalah pertama sekali pendataan, BMG ini kita kukuhkan dan kemudian difungsi kan sebagai verifikasi database mustahik.
“Pun demikian, kami juga bekerjasama untuk beberapa program seperti data kekerasan rumah tangga itu datanya dari BMG kemudian tugas kami untuk memverifikasi. Sehingga korban KDRT ini selama proses putusan pengadilan kami berikan santunan,” tutup Suria.[*]