Laporan Pansus DPRA Dapil 9 (Abdya, Aceh Selatan & Subulussalam)
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Pansus Dapil IX DPR Aceh Tahun 2018 telah bekerja semaksimal mungkin sesuai dengan kapasitas para anggota terutama untuk meninjau pelaksanaan pembangunan di Kabupaten Aceh Barat Daya, Kabupaten Aceh Selatan, Kota Subulussalam dan Kabupaten Aceh Singkil, namun kunjungan kerja ini juga masih dirasakan kurang sempurna sebagaimana yang diharapkan. Hal ini tentu dikarenakan masih terdapat berbagai kekurangan dan kendala di lapangan seperti akses menuju lokasi yang sulit untuk dijangkau, terutama Kabupaten Aceh Singkil yang sama sekali Tim Pansus Dapil IX DPR Aceh tidak bisa dilakukan peninjaun ke lapangan.di karenakan akses jalan menuju ke kabupaten Aceh Singkil terjadi longsor dan terjadinya kecelakaan truck pengangkut sawit di daerah kecamatan Soro.
Sebelum Tim Pansus meninjau ke lokasi proyek yang ada di Aceh Barat Daya, Kabupaten Aceh Selatan, Kota Subulussalam dan Kabupaten Aceh Singkil,, terlebih dahulu Tim Pansus mengadakan pertemuan dengan Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya, dalam hal ini dihadiri oleh Wakil Bupati Aceh Barat Daya dan Pemerintah Kabupaten Aceh Selatan yang dipimpin oleh Sekretaris Daerah beserta jajarannya.
Tugas Pansus Dapil IX DPR Aceh Tahun 2018 berdasarkan hasil Rapat Badan Musyawarah DPR Aceh tentang penyampaian Laporan Pansus Dapil I s/d X DPR Aceh terhadap Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI), tanggal 5 juni 2018 M, bertepatan 09 Ramadhan 1439 H, tentang Pembentukan Panitia Khusus I s/d X Dewan Perwakilan Rakyat Aceh Tahun 2018 melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK RI Akhir Masa Jabatan Gubernur Aceh ke seluruh Kabupaten/Kota dalam Pemerintahan Aceh Tahun anggaran 2017.
Pelaksanaan peninjauan lapangan merupakan penilaian terhadap kebijakan, kegiatan dan kinerja Pemerintah Aceh, yang berkaitan dengan pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan. Namun demikian, Menurut data kegiatan di lapangan pada Kabupaten Aceh Barat Daya, Kabupaten Aceh Selatan, Kota Subulussalam dan Kabupaten Aceh Singkil yaitu Alokasi Anggaran Otsus Kabupaten/Kota yang di alokasikan untuk kegiatan strategis hanya 53 %, sedangkan sisanya untuk kegiatan kegiatan lainnya yang pemanfaatannya tidak sesuai dengan aturan penggunaan dana Otsus tersebut
Pelaksanaan evaluasi atau peninjauan ke lapangan diharapkan dapat dijadikan parameter penilaian keberhasilan pelaksanaan kegiatan pembangunan oleh SKPA selaku penanggungjawab proyek tersebut.
Pansus IX DPR Aceh sangat berharap berbagai temuan dan masukan yang di dapat di lapangan segera mendapat perhatian dan tindak lanjut secara signifikan melalui proses penanganan yang nyata, komprehensif dan efektif dari eksekutif
Adapun hasil evaluasi yang dapat kami laporkan pada sidang Paripurna Dewan yang terhormat ini adalah sebagai berikut :
1. Kabupaten Aceh Barat Daya
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Aceh
• Pembangunan Badan Jalan (cut and fill) Akses Perkebunan Ladang Panah- Lhok Batee Intan (Migas Kab/Koita).
Tim Pansus Dapil IX melakukan peninjauan Kegiatan Pembangunan Badan Jalan (cut and fill) Akses Perkebunan Ladang Panah-Lhok Batee Intan yang bersumber dari dana (Otsus Aceh T.A 2017) dengan nilai kontrak sebesar Rp.
778.000.000,- berlokasi di desa Ladang Panah Kecamatan Manggeng Kabupaten Aceh Barat Daya hasil akhir dari kegiatan tersebut telah selesai dikerjakan dan sudah berfungsi sebagai jalan transportasi masyarakat.
• Pembangunan Jalan Babahrot – Batas Gayo Lues (Segmen 2)
Pembangunan Jalan Babahrot – Batas Gayo Lues yang bersumber dari dana (Otsus Aceh T.A. 2017) dengan nilai kontrak sebesar Rp.12.341.730.000,- yang berlokasi di desa Ie Merah Kecamatan Babahrot Kabupaten Aceh Barat Daya, output jalan yang dihasilkan AC-BC sudah selesai dikerjakan dengan hasil
akhir panjang seluruhnya 28 km, lebar badan jalan 6 meter dan ketebalan pengaspalan 6 cm. menurut penjelasan PPTK SKPA terkait kepada Tim Pansus bahwa hingga sekarang pekerjaan jalan tersebut sudah selesai pengaspalan, tetapi yang pengaspalan hanya sepanjang 19 km saja, sedangkan sisanya tidak dilakukan pengaspalan lagi karena mengingat angaran yang tidak mencukupi untuk dilanjutkan pekerjaan pengaspalan, dan untuk masa pemeliharaannya masih sampai bulan Desember 2018, mengingat jalan ini sangat dibutuhkan sebagai tranportasi masyarakat, Pemerintah Aceh menganggar kembali peningkatan Pembangunan Jalan Babahrot – Batas Gayo Lues tersebut di tahun anggaran 2018 dan sampai sekarang prosesnya sedang dilakukan pelelangna di ULP Pemerintah Aceh.
Tim Pansus IX DPR Aceh sangat menghargai langkah-langkah yang sudah dilakukan oleh Dinas terkait guna peningkatan jalan tersebut akan tetapi harapan kami dari Pansus IX agar dalam pembangunan kedepan lebih memperhatikan kualitasnya pembangunannya bukan semata-mata mengejar jumlah pembangunan jalannya, sehingga pembangunan yang sudah selesai dikerjakan akan mendapat hasil yang baik juga, sehingga masyarakat betul-betul memanfaatkan sebagai akses transportasi yang menghubungkan antara kedua kabupaten tersebut.
Dinas Pengairan Aceh
• Pengamanan Pantai Susoh Kabupaten Aceh Barat Daya (Otsus Aceh T.A
2016/2017)
Kegiatan pengamanan pantai susoh Kabupaten Aceh Barat Daya yang bersumber dari dana (Otsus Aceh TA 2017) dengan nilai kontrak sebesar Rp. 10.641.202..000,- pekerjaan Kegiatan p e m b a n g u n a n Pengamanan Pantai
Susoh ini dibangun di kecamatan Blang Pidie Kabupaten Aceh Barat Daya.
Dari hasil pemantaun Tim Pansus Dapil IX DPR Aceh Pengaman pantai Susoh ini sudah selesai dikerjakan 100 % dengan hasil akhir panjang 143 meter, lebar atas 4 meter dan tinggi 6-7 meter, kondisi pekerjaan sangat baik. Pansus Dapil IX DPR Aceh mengharapkan kepada Pemeritah Aceh supaya pada anggaran tahun berikutnya dapat dianggar kembali anggarannya guna penambahan pengaman pantai susoh di kabupaten Aceh Barat Daya.
Dinas Perhubungan Aceh
• Pembangunan Prasarana Bandara Kuala Batu Aceh barat Daya
Pembangunan Prasarana Bandara Kuala Batu Aceh barat Daya terletak di desa Pulo Kayu Kecamatan Susoh Kabupaten Aceh Barat Daya yang bersumber dari dana (Otsus Aceh) dengan pagu anggaran sebesar Rp. 3.347.000.000,- yang masa pemeliharaanya sampai dengan tanggal 2 April 2018,.
Menurut penjelasan PPTK dari Dinas Perhubungan kepada Tim Pansus IX DPR Aceh bahwa Pembangunan Prasarana Bandara Kuala Batu item pekerjaannya adalah Pagar dan landasan pacu pesawat terbang, pekerjaan tersebut sudah selesai dikerjakan dan sudah dimanfaatkan oleh masyarakat dengan hasil akhir yang dicapai panjang seluruhnya 1.318 meter. Tujuan pembangunan pagar tersebut agar tidak masuk binatang-binatang liar ke areal landasan pacu pesawat terbang.
Tim Pansus melihat pembangunan prasarana bandara Kuala Batu bisa memberi dampak yang luas kepada pelayanan dunia transportasi yang lebih cepat kepada masyarkat, memang seperti kita ketahui untuk bandara kuala batu sudah memberikan pelayanan kepada masyarakat, dengan jadwal penerbangan 3 (tiga) kali dalam seminggu antar daerah/kota.
Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Aceh
• Pembangunan Pasar Modern Kabupaten Aceh Barat Daya (Multiyes/Otsus
T.A 2016/2017)
Kegiatan Pembangunan pasar modern kabupaten Aceh Barat Daya bersumber dari dana (Otsus Aceh T.A 2016/2017) dengan nilai kontrak sebesar Rp.
58.681.800.000,-. Hasil akhir tidak selesai dikerjakan, Lokasi di desa Keude Siblah kecamatan Blang Pidie.
Tim Pansus Dapil IX DPR Aceh merasa kecewa dengan kondisi pembangunan yang terbengkalai dan tidak dapat difungsikan. Pembangunan pasar modern ini sedang bermasalah karena anggaran pembangunan itu lahir sebelum adanya Qanun Nomor 10 tahun 2016 tentang Tata Cara Pengalokasian Tambahan Dana Bagi Hasil Minyak dan Gas Bumi. Jadi pemerintah Aceh agar mengembalikan SILPA Otsus 2017 ke kabupaten Aceh Barat Daya agar pembangunan dapat dilanjutkan.
Tim Pansus IX berharap agar pembangunan pasar modern ini
dapat mengatasi semberautnya pasar di Aceh barat Daya sehingga dapat dimanfaatkan untuk masyarakat.
Dinas Pendidikan Aceh
• Pengadaan Alat Praktek utama jurusan teknik kenderaan ringan SMKN 1 AcehBarat Daya di Kab. Aceh Barat Daya
Hasil Peninjauan Tim Pansus Dapil IX di lokasi pekerjaan Pengadaan Alat Praktek utama jurusan teknik kenderaan ringan SMKN 1 Aceh Barat Daya di Kab. Aceh Barat Daya dengan nilai kontrak Rp. 795.980.000.- berdasarkan pengamatan Tim Pansus pengadaan alat praktek ini sudah selesai dikerjakan dengan baik dan dan selesai (100 %), akan tetapi harapan Tim Pansus untuk pengadaan masa-masa akan datiang. harus diperhatikan juga kualitas peralatan mesin seperti merk dan produksi pabrikan, juga kepada SKPA terkait supaya dapat ditingkatkan program ini pada tahun tahun berikutnya di SMA/SMK/sederajat di kab/kota Aceh Selatan, Subulussalam dan Aceh Singkil.
2. Kabupaten Aceh Selatan
Dinas Perdagangan dan Industri Aceh
• Penataan Lingkungan pasar Tapaktuan kabupaten Aceh Selatan
Penataan Lingkungan pasar Tapaktuan kabupaten Aceh Selatan yang bersumber dari dana (Otsus Aceh T.A 2017) dengan nilai kontrak sebesar Rp.
1.600.000.000,- yang tidak didampingi oleh staf pendamping dari SKPA terkait, berdasarkan pengamatan Tim Pansus IX Secara umum kegiatan ini sudah selesai dikerjakan, akan tetapi ada beberapa titik yang menjadi pertanyaan Tim Pansus dimana pekerjaan lantainya tidak terpasang paving block dan permukaan lantai bergelombang serta berkualitas rendah.
Tim Pansus mendesak kepada dinas terkait supaya memerintahkan SKPA Perindustrian dan Perdagangan Aceh guna melakukan perbaikan kembali item-item pekerjaan yang belum sesuai dengan spesifikasi yang ada di kontrak kerja. Kualitas pengecoran lantai halaman pasar dikerjakan asal jadi dan berlobang sehingga ketika hujan tergenang air. Kualitas pipa besi bukan stainlis. Kemudian asset pagar lama tidak dikembalikan kepada dinas Kabupaten sehingga menjadi pertanyaan Dinas asset Kabupaten.
• Penataan Pasar Kota Fajar Kabupaten Aceh Selatan.
Pembangunan Penataan Pasar Kota Fajar Kabupaten Aceh Selatan yang sumber dana dari (Dana Otsus Aceh) dengan nilai kontrak sebesar Rp.
2.300.000.000,- berdsarkan peninjauan Tim Pansus di lokasi bahwa secara umum kegiatan ini sudah selesai dikerjakan, akan tetapi ada beberapa titik yang masih kurang sempurna dalam pekerjaan pasar tersebut, terlihat jelas dimana antara badan jalan dengan batas saluran pembuang air rata dengan jalan, sehingga pada saat turun hujan air akan tergenagn di badan jalan.
Dinas Kesehatan Aceh
• Pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah Regional DR. Yulidin Tapaktuan
Pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah Regional DR. Yulidin Tapaktuan yang bersumber dari dana (Otsus Aceh T.a 2017) dengan nilai kontrak sebesar Rp. 21.499.993.000,- dari pantauan Tim Pansus di lokasi pembangunan secara keseluruhan hasil akhir sudah selesai dikerjakan dengan hasil baik.
Menurut penjelasan PPTK Dinas terkait kepada Tim Pansus bahwa untuk pembangunan rumah sakit umum tersebut akan dilanjutkan pembangunannya di tahun selanjutnya yang anggaran sudah dianggarkan kembali pada DIPA Pemerintah Aceh tanun 2018, Tim Pansus IX DPR Aceh mendorong kepada Pemerintah Aceh agar segera melakukan proses pelelangan untuk kelanjutan pembangunan pekerjaan rumah sakit tersebut, mengingat pada lantai 4 dan lantai 5 gedung belum terpasang lantai keramik dan pembatas ruangan.
Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Aceh
• Pembangunan Bundaran Mesjid Itiqamah (MI) Tapaktuan (Otsus A c e h
T . A 2 0 1 7 )
Penmbangunan Bundaran Mesjid Itiqamah (MI) Tapaktuan yang bersumber dari dana (Otsus Aceh TA .2017) dengan nilai kontrak sebesar Rp.
1.768.120.000,- penanggung jawab KPA Fakhruddin, M.Si . Tim Pansus IX DPR Aceh terkait dengan pembangunan Bundaran (MI) Tapaktuan ini telah memangkas sebagian badan jalan nasional, bila terjadi perluasan jalan, bundaharan ini harus di bongkar lagi, karena tata letak bundaran tidak tepat seharusnya pada saat perencanaan pembangunan terlebih dahulu berkoordinasai dengan pihak dinas terkait yang di ada di Kabupaten
• Pembangunan Gedung Politeknik Kabupaten Aceh Selatan (Otsus Aceh TA
2017).
Tim Pansus I X meninjau lokasi Pembangunan Gedung Politeknik Kabupaten Aceh Selatan (MK) yang bersumber dari dana (Otsus Aceh T.A 2017) dengan nilai kontrak sebesar Rp.4.565.300.000,- Berdasarkan pengamatan Tim Pansus IX pembangunan gedung Politeknik sedikit mengganggu masyarakat di areal sekitar pembangunan,, menurut informasi yang diterima dari masyarakat ketika terjadinya hujan maka air dan tanah turun dari bukit sampai ke badan jalan nasional dan juga menutupi drainase pembuang yang ada disekitar pinggir badan jalan. Tim Pansus IX DPR Aceh menilai bahwa dalam perencanaan DED awal oleh SKPA terkait kurang cermat tanpa memperhitungkan akibat yang ditimbulkan dalam proses pembangunan.
Harapan kami Tim Pansus IX DPR Aceh kepada SKPA terkait supaya segera mencari solusi guna mengatasi akibat yang ditimbulkan seperti turunnya tanah dari atas bukit ke bawah yang mengenai di sekitar perumahan penduduk dan badan jalan.
Dinas Pendidikan Aceh
• Pembangunan Gedung RKB SMAN 2 Kluet Utara Kabupaten Aceh Selatan
Pembangunan Gedung RKB SMAN 2 Kluet Utara Kabupaten Aceh Selatan yang bersumber dari dana (Otsus Aceh T.A .2017) dengan kebesaran nilai kontrak Rp. 424.600.000,-. Hasil akhir dalam pekerjaan pembangunan gedung RKB ini sudah selesai dan baik, akan tetapi ada kekurangan di pengecatan dinding pembatas ruangan.
• Pembangunan Ruang Multi Media dan Aula Pertemuan SMAN 1 Kluet Tengah
Kabupaten Aceh Selatan
Pembangunan Ruang Multi Media dan Aula Pertemuan SMAN 1 Kluet Tengah Kabupaten Aceh Selatan yang bersumber dari dana (Otsus Aceh T.A .2017) dengan kebesaran nilai kontrak Rp. 500.000.000,-. Hasil akhir dalam pekerjaan pembangunan dikerjakan tidak sesuai dengan standar dan dikerjakan asal jadi. Kami minta kepada Dinas Pendidikan Aceh untuk memperbaiki kerusakan tersebut, sehingga dapat di gunakan oleh pihak sekolah.
• Pembangunan MESS PPMG Wilayah IX Tapaktuan Jln Tapaktuan – Medan
KM 21 Kampung Kabupaten Aceh Selatan
Pembangunan Mess PPMG Wilayah IX Tapaktuan Jln Tapaktuan – Medan KM 21 Kampung Kabupaten Aceh Selatan yang bersumber dari dana (Otsus Aceh TA 2017) dengan nilai kontrak sebesar Rp. 2.380.317.000,-. Hasil peninjauan lapangan Tim Pansus IX DPR Aceh bahwa pekerjaan tersebut sudah selesai dikerjakan dengan hasil akhir baik, namun ada titik yang masih kurang yaitu pada pipa pembuang air belakang bangunan yang belum di tanam.
Dinas Pengairan Aceh
• Pengendalian Banjir dan Pengamanan Tebing Sungai Kr. Kluet Aceh Selatan
Tim Pansus IX DPR Aceh meninjau kegiatan Pengendalian Banjir dan Pengamanan Tebing Sungai Krung.
Kluet Aceh Selatan yang bersumber dari dana (Otsus Aceh T.A 2017) dengan pagu anggaran sebesar Rp. 18.525.000.000,- dengan panjang seluruhnya 1.350 meter, lebar
9 meter dan tinggi 2,5 meter, untuk masa pemeliharaanya tanggal sampai dengan tanggal 20 Desember 2018, menurut keterangan staf pendamping dari Dinas Pengairan Aceh kepada Tim Pansus bahwa tujuan utama dari pembangunan pengendalian banjir dan pengamanan tebing sungai ini adalah untuk pengendalian bencana alam seperti banjir, dimana kita tahu disekitar sungai krueng Kluet ini ada areal perumahan penduduk, lahan pertanian dan perkebunan masyarakat yang selalu menjadi ancaman banjir ketika terjadinya curah hujan yang tinggi.
Dari pantauan Tim Pansus IX di lapangan pembangunan pengendalian banjir dan pengamanan tebing sungai Krueng Kluet sudah selesai dikerjakan dengan baik (100%). Tim Pansus juga mengapresiasi atas pembanguna pekerjaan tersebut, sehingga masyarakat yang berdomisili disekitar sungai bisa merasakan kenyamanannya baik itu rumahnya maupun keluarganya dan juga areal perkebunan dan lahan pertanian
• Pembangunan Pengamanan Tebing Sungai Air Sialang Hilir Kec. Samadua
Kab. Aceh Selatan
Tim Pansus IX DPR Aceh meninjau kegiatan Pembangunan Pengamanan Tebing Sungai Air Sialang Hilir Kec. Samadua Kab. Aceh Selatan yang bersumber dari dana (Otsus Aceh T.A 2017) dengan pagu anggaran sebesar Rp. 700.000.000.,-
.
Hasil pemantauan Tim Pansus IX DPR Aceh di lapangan penyusunan batu gajah tidak rapi dan tidak teratur yang dikerjakan asal jadi. Apabila banjir maka tebing pengamanan akan mudah ambruk.
3. Kota Subulussalam
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Aceh
• Pembangunan Jembatan Sikalondang Kota Subulussalam
Pembangunan jembatan Sikalondang Kota Subulussalam yang bersumber dari dana (Otsus Aceh TA 2017) dengan nilai kontrak sebesar Rp. 6.479.080.000,- hasil akhir dari pekerjaan jembatan sikalondang tersebut sudah selesai dikerjakan sebatas pondasi dan tebing penahan sungai saja dan belum bisa dimanfatakan oleh masyarakat, Tim Pansus mendorong kepada SKPA terkait supaya mempercepat
penyelesaian pembangunan jembatan Sikalondang tersebut sehingga bisa segera dimanfaatkan oleh masyarakat. .
Dinas Pendidikan Aceh
• Pengadaan dan Pemasangan Alat Pengujian Kendaraan Bermotor
Pengadaan dan pemasangan alat pengujian kendaraan bermotor Kunjungan yang bersumber dari dana (Otsus Aceh TA 2017), Pengadaan dan pemasangan alat pengujian kendaraan bermotor sudah selesai dikerjakan dan hasil akhir yang dihasilkan baik dan sudah dimanfaatkan dibawah operasional Dinas Perhubungan Pemerintah Kota Subulussalam, Tim Pansus mengharapkan dengan adanya alat pengujian atau KIR kenderan tersebut bisa membawa dampak penambahan PAD bagi pemerintah Kota Subulussalam
• Pengadaan alat praktek utama Jurusan Teknik Sepeda Motor SMKN 1 Simpang
Kiri Kota Subulussalam
Pengadaan alat praktek utama Jurusan Teknik Sepeda Motor SMKN 1 Simpang Kiri Kota Subulussalam yang bersumber dari dana (Otsus Aceh TA 2017) dengan nilai kontrak sebesar Rp. 1.038.400.000, berdasarkan dari pengamatan Tim Pansus pekerjaan pengadaan tersebut sudah selesai dikerjakan dengan hasil yang baik. Kami Tim Pansus mengharapkan program pengadaan alat praktek sperti ini supaya ditingkatkan ke sekolah setingkat SMA/kejuruan di daerah lain, kabupaten Aceh Selatan, Aceh Barat Daya dan Aceh Singkil..
Dinas Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk Aceh
• Pengadaan Peralatan Workshop Las Argon BLK Kota Subulussalam
Pengadaan peralatan workshop Las Argon BLK Kota Subulussalam.yang bersumber dari dana (Otsus Aceh TA 2017) dengan nilai kontrak sebesar Rp. 1.505.770.000,- berdasarkan pengamatan Tim Pansus pekerjaan sudah selesai dikerjakan dengan hasil akhir baik, namun dari pengamatan Tim Pansus lokasi tempat BLK tersebut kurang cocok untuk tempat pelatihan, dimana kondisi gedung dalam ruangan pelatiahn tidak rapi dan kelihatan berserakan pentaan alat praktek dan keliatan plafon ruangan banyak sudah rusak.