Beranda / Parlemen Kita / Laporan Pansus DPRA Dapil 6 (Aceh Timur )

Laporan Pansus DPRA Dapil 6 (Aceh Timur )

Senin, 16 Juli 2018 04:00 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM | Dalam melaksanakan peninjauan ini, Pansus DP VI tahun 2018 melakukan peninjauan paket pekerjaan Program Kegiatan Pembangunan Tahun Anggaran 2017 pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Aceh, Dinas Pengairan Aceh, Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh, Dinas Pendidikan Aceh, Dinas Perhubungan Aceh, Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh, Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Aceh, Dinas Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk Aceh, Dinas Pangan Aceh, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Aceh dan Dinas Pendidikan Dayah Aceh.


DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG

•   Pemeliharaan Berkala Jalan Peureulak - Lokop - BTS. Gayo Lues.

Pemeliharaan  berkala  jalan  ini  yaitu  segmen  Peureulak-Peunaron yang bersumber dari dana Otsus Aceh, jalan Hotmix ini dibangun sepanjang 1,5 km dan lebar 6 meter dengan anggaran sebesar Rp.4.500.632.000,- (Empat milyar lima ratus juta enam ratus tiga puluh dua ribu rupiah). Yang dikerjakan oleh PT.Andalusia Samudra.

Menurut pengamatan tim Pansus DP VI, pemeliharaan berkala jalan sepanjang 1,5 km yaitu di Desa Beurandang sepanjang 1,4 km dan ditambah Desa Bhom sepanjang 140 m ini belum sempurna karena aspalnya kurang berkualitas dan diperkirakan jalan tersebut tidak akan tahan lama. Dalam analisa Tim Pansus, kondisi ini selain juga perencanaan yang masih kurang matang juga disebabkan kondisi tanah yang labil. Menurut penjelasan dari pendamping dari dinas terkait dan dokumen yang diberikan kepada tim Pansus, badan jalan ini pernah di rendam banjir kiriman pada bulan Desember tahun 2017 dan sangat mempengaruhi kualitas jalan dikarenakan di sisi kiri kanan  badan jalan terdapat perkebunan kelapa sawit, akibat banjir tersebut badan jalan terendam air yang diperkirakan mengandung pupuk kelapa sawit sehingga membuat badan jalan terkikis.

Sementara terkait adanya kerusakan jalan yang dibangun pada tahun sebelumnya (2016) di beberapa titik, menurut petugas pendamping, kerusakan yang timbul akibat lintasan jalan tersebut sering dilalui kendaraan yang kapasitasnya mencapai +30 ton. Sedangkan kekuatan badan jalan diperuntukkan untuk kendaraan yang berkapasitas maksimal MST (Muatan Satuan Terberat) 8 ton sehingga badan jalan akan cepat rusak karena spesifikasi pekerjaan berdasarkan kontrak kerja dilakukan pengaspalan satu lapis dengan ketebalan aspal 6 cm.

Pendamping dari dinas terkait juga menyampaikan bahwa pekerjaan pembangunan jalan tersebut masih dalam masa pemeliharaan sehingga terhadap sejumlah hal akan diperbaiki dengan menggunakan anggaran pemeliharaan. Tim Pansus juga melihat sejumlah ruas jalan yang telah rusak yang dibangun pada tahun 2016 sudah mulai diperbaiki kembali di daerah Kecamatan Peunaron.

Pansus DP VI juga mendapatkan informasi bahwa pada tahun 2018 ini akan dilakukan pengaspalan Jalan Peunaron – Lokop dalam 3 (tiga) segmen yaitu :
-    Segmen I dari Gampong Beusa – Ranto Peureulak dengan anggaran 20 Milyar
-    Segmen II dari Ranto Peureulak – Peunaron dengan anggaran 20 Milyar
-    Segmen III dari Peunaron – Lokop – Batas Gayo Lues dengan anggaran 29,525 Milyar.

Mengingat pelaksanaan pembangunan jalan ini sudah dilakukan sejak beberapa
tahun terakhir, Tim Pansus mengintruksikan kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Aceh untuk mempelajari kembali jenis penanganan yang tepat untuk pembangunan ruas jalan tersebut agar jalan yang dibangun kualitasnya bagus serta tahan lama sehingga bermanfaat bagi masyarakat. Tim Pansus juga merekomendasikan kembali kepada dinas terkait, dalam perencanaan pembangunan jalan lintas Peureulak-Lokop agar mempertimbangkan peningkatan tipe pembangunan jalan sebagai upaya penyesuaian terhadap kebutuhan jalan di lintas tersebut.

Pansus DP VI DPRA merekomendasikan kepada Pemerintahan Aceh untuk sesegera mungkin mengusulkan perubahan status ruas jalan Peureulak Lokop Gayo Lues dari Jalan Provinsi menjadi Jalan Nasional, sehingga penanganan baik pemeliharaan maupun pembangunannya akan ditanggulangi menggunakan APBN. Secara otomatis spesifikasi pembangunan jalan akan mengikuti standar nasional dan dapat menahan beban tonase yang mencapai 30 ton.

•    Pembangunan Jalan Peureulak - Lokop - BTS. Gayo Lues
Pembangunan Jalan Segmen Peunaron-Lokop-Bts. Gayo Lues) yang bersumber dari dana Otsus Aceh Tahun Anggaran 2017 yaitu jalan Hotmix sepanjang 4,2 km dengan lebar 6 m, jalan Perkerasan Urpil sepanjang 3,2 km x 4 m dengan anggaran sebesar Rp.14.840.995.000,- (Empat belas milyar delapan  ratus empat puluh juta sembilan ratus sembilan puluh lima ribu rupiah) yang dikerjakan oleh PT.Alif Aulia Meubel.

Tim Pansus sangat menyayangkan pembangunan jalan ini tidak dapat diselesaikan (putus kontrak), menurut pendamping dari dinas terkait jalan ini hanya dapat diselesaikan sekitar 36% dari yang direncanakan sehingga jalan ini belum sempat di aspal tetapi dilakukan perkerasan urpil dengan kualitas yang bagus. Sebelumnya jalan ini lebarnya 4 meter, menjadi 6 meter kemudian menjadi 8 delapan meter. Rekanan sudah mengembalikan uang jaminan pekerjaan dan hanya menarik dana 36% dari total nilai pekerjaan. Pembangunan jalan ini rencananya akan dilanjutkan kembali pada tahun 2018 ini.

•    Penggantian Jembatan Alue Bunien 2
Jembatan Komposit sepanjang 22 meter dengan lebar 6 meter ini berlokasi di Desa Bunien Kecamatan Serba Jadi yang merupakan wilayah terpencil, Pembangunan jembatan baru ini menggantikan jembatan lama yang sudah tidak layak pakai lagi, jembatan ini dibangun dari dana Otsus Aceh dengan nilai kontrak sebesar Rp.4.749.930.000,- (Empat milyar tujuh ratus empat puluh sembilan juta sembilan ratus tiga puluh ribu rupiah) yang dikerjakan oleh PT. Berkala Maju.
Menurut pengamatan Tim Pansus, Pekerjaan jembatan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat yang melintasi daerah Lokop Kecamatan Serbajadi tembus ke Kabupaten Gayo Lues karena jembatan lama sudah tidak bisa dilintasi kendaraan yang muatannya berat, paket pekerjaan ini juga termasuk pemasangan bronjong dibawah jembatan, pembangunan dinding penahan, pengaspalan jalan sepanjang 200 meter dan saluran air.
Untuk memenuhi bahan baku/bahan dukung pembangunan jembatan beton di Aceh, tim Pansus merekomendasikan kepada Pemerintah Aceh agar mengaktifkan kembali Pabrik Pracetak yang ada di Aceh dan bisa dikelola oleh Badan Usaha Milik Aceh agar gelagar beton pracetak (gelagar beton pre stress), tidak perlu dibeli diluar Aceh lagi.

•    Pembangunan BPLK Jalan dan Jembatan Alue Kertang – Gampong Buket
Seulamat Kec. Sungai Raya Pembangunan  jalan  Hotmix  sepanjang  417  m  dengan  lebar  4  m, Jembatan 6 m dengan lebar 7 m (2 unit), Pasangan Batu 135 M. dengan anggaran sebesar Rp.1.776.409.000,- (Satu milyar tujuh ratus tujuh puluh enam juta empat ratus sembilan ribu rupiah),- yang dikerjakan oleh CV. Naufal Jaya Pratama. Pembangunan jalan dan jembatan dilokasi areal tambak masyarakat ini sangat bermanfaat bagi kelancaran transportasi untuk meningkatkan pendapatan masyarakat nelayan.

•    Pembangunan Jalan Lorong Bukit Sarah Teubee
Pembangunan Jalan Lorong yang melintasi perkampungan penduduk dan areal perkebunan masyarakat ini berlokasi di Gampong Sarah Teubee Kecamatan Rantau Selamat, Jalan Hotmix sepanjang 634 m dengan lebar 4 meter, jalan perkerasan klas A sepanjang 2,950 km yang lebarnya 6 m dengan ketebalan 30 cm, jalan Perkerasan Urpil sepanjang 750 m. Box Culvert 1 Unit, dengan nilai kontrak sebesar Rp.1.024.287.000,- (Satu milyar dua puluh empat juta dua ratus delapan puluh tujuh ribu rupiah),- yang dikerjakan oleh CV. Marsya Kesayangan.
Menurut pengamatan Tim Pansus di lapangan, kualitas aspal masih kurang bagus karena aspal yang dipakai diperkirakan sudah dingin sehingga tidak padat dan terlihat kasar, bahkan di beberapa titik jalan tersebut sudah mulai nampak  retak.  Tim  Pansus  merekomendasikan untuk  segera  memperbaiki lokasi-lokasi atau titik-titik yang rusak tersebut.

•    Pembangunan Jalan Alue Canang
Pembangunan jalan ini berlokasi di Gampong Alue Canang Kecamatan Birem Bayeun, dengan anggaran Migas kab/kota sebesar Rp.3.004.833.000,- (Tiga milyar empat juta delapan ratus tiga puluh tiga ribu rupiah),- yang dikerjakan oleh PT.Rafindo Jaya Mandiri. Jalan yang menghubungkan antar desa ini kualitasnya bagus dan sangat bermanfaat bagi masyarakat.

•  Peningkatan Jalan Seuneubok Buloh-Alue Lhok


Pembangunan jalan yang berlokasi di Gampong Seuneubok Buloh-Alue Lhok ini Kecamatan Darul Aman ini dengan anggaran yang bersumber dari dana Otsus Aceh Tahun 2017 sebesar Rp.925.482.000,- (Sembilan ratus dua puluh lima juta empat ratus delapan puluh dua ribu rupiah),- yang dikerjakan oleh CV.Cahaya Bermakna Abadi, menurut pengamatan tim Pansus jalan ini sudah selesai dikerjakan.

•  Pembangunan Jembatan Desa Benteng
Jembatan yang berlokasi di Desa Benteng Kecamatan Birem Bayeun ini dengan panjang 18 m dengan lebar 5,5 m, Jembatan Konvensional ini menghabiskan anggaran sebesar Rp.1.568.575.000,- (Satu milyar lima ratus enam puluh delapan juta lima ratus tujuh puluh lima ribu rupiah),- yang dikerjakan oleh CV. Ziyad Rizky.

Jembatan ini sudah berfungsi tetapi dinding penahan di sayap jembatan sudah ada yang mulai retak karena tanpa tanah timbunan sehingga batu penahan terancam ambruk karena tanah timbunan yang ada mulai tergerus aliran air saat musim hujan, 

Tim Pansus mengharapkan kepada dinas terkait untuk menyempurnakan pekerjaan tersebut dengan menimbun bagian tengah jalan/tanggul dan juga segera membangun tiang penahan tanggul jembatan agar bisa maksimal digunakan oleh masyarakat untuk melintasi jembatan yang  menghubungkan beberapa desa tersebut yaitu diantaranya Gampong Benteng, Bukit Tiga, Keumuneng Hulu dan Peutoe. Batang kelapa yang dijadikan penyangga dibawah jembatan agar segera dibersihkan untuk kelancaran arus sungai. Setelah selesai kegiatan Pansus, klarifikasi dinas terkait bahwa badan jalan areal  jembatan  tersebut  sudah  dilakukan  penimbunan sesuai  arahan  tim Pansus.



DINAS PENDIDIKAN ACEH

•    Pengadaan Alat Praktik Utama Jurusan Teknik Kendaraan Ringan SMKN 1 Idi.

Pekerjaan ini dilakukan oleh CV. Generasi Mandiri dengan nilai kontrak sebesar Rp.1.482.859.000,- (Satu milyar empat ratus delapan puluh dua juta delapan ratus lima puluh sembilan ribu rupiah),-

Menurut pengamatan Tim Pansus, di ruang praktek SMKN 1 IDI ini alat praktek siswa sudah lumayan lengkap, menurut pendamping dari dinas Pendidikan, pengadaan mesin mobil second ini untuk dibongkar oleh siswa dalam mempelajari teknik mesin kendaraan ringan, sejauh ini baru dua mesin yang sudah dibongkar, selain belajar mesin siswa SMK juga mempelajari seluruh teknik kendaraan ringan seperti, hidrolik, power steering, AC, sistem elektrik dll.



•   Pengadaan Alat Praktik SMKN 1 Simpang Ulim

Dalam kunjungan kami ke SMKN 1 Simpang Ulim, Tim Pansus melakukan peninjauan pengadaan alat praktik utama jurusan teknik kenderaan ringan dengan nilai kontrak Rp.1.591.859.000,- (Satu milyar lima ratus sembilan puluh satu juta delapan ratus lima puluh sembilan ribu rupiah),- yang dikerjakan oleh CV.Emdamim Perdana.

Saat tim pansus meninjau paket pekerjaan ini terlihat banyak alat-alat praktek siswa SMK, yaitu berupa mesin second untuk praktek siswa, mesin dan peralatan-peralatan otomotif lainnya akan dipakai untuk praktek siswa untuk mendapatkan keahlian dibidang teknik kendaraan ringan.



•  SMK Negeri 2 Peureulak

Dalam kunjungan kerja Tim Pansus Dapil VI DPR Aceh ke SMK Negeri 2 Peureulak meninjau langsung kegiatan pembangunan Gedung Ruang Workshop dengan nilai kontrak Rp. 620.740.000,- (Enam ratus dua puluh juta tujuh ratus empat puluh ribu rupiah),- yang dikerjakan oleh CV.Pulo Lhee Blah, dan pengadaan alat-alat praktek dengan nilai kontrak Rp.1.033.999.000,- (satu milyar tiga puluh tiga juta sembilan ratus sembilan puluh sembilan ribu rupiah),-.

Menurut amatan kami bahwa Gedung dimaksud dibangun masih kurang rapi seperti plafon sudah mulai rusak dibeberapa sisi luar, plesteran dinding masih kurang rapi, pekerjaan teras dan pintu masih belum sempurna. Pihak pendamping dari Dinas Pendidikan  Aceh telah berjanji akan mengingatkan kembali rekanan untuk memperbaiki beberapa item yang belum sempurna, karena menurut pengakuan bahwa pembangunan Gedung tersebut masih dalam masa pemeliharaan. Kemudian untuk pengadaan alat-alat praktek menurut hemat kami semua lengkap dengan spesifikasi sesuai dengan RAB namun untuk kualitasnya secara teknis Tim Pansus masih kurang memahami.

Selanjutnya Pihak Sekolah SMKN 2 Peureulak  menyampaikan kepada Tim Pansus pada kesempatan tersebut sangat mengharapkan kepada Dinas Pendidikan Aceh untuk ke depan dapat dibantu pembangunan pagar sekolah sepanjang 428 meter guna untuk mencegah hewan ternak masuk ke dalam perkarangan sekolah.


• SMA Negeri 1 Nurussalam

SMA Negeri 1 Nurussalam merupakan salah satu lembaga pendidikan yang juga sempat dikunjungi Tim Pansus Dapil VI DPR Aceh. Dalam kesempatan ini tim Tim Pansus Dapil VI menilai pelaksanaan pembangunan Mushalla SMA Negeri 1 Nurussalam dengan kontrak Rp.419.504.000,- (Empat ratus Sembilan belas juta lima ratus empat ribu rupiah),- yang dikerjakan oleh CV. Pelita Putra Pratama, pembangunan Mushalla ini sudah selesai dikerjakan tetapi ada beberapa hal yang harus disempurnakan lagi agar berfungsi optimal.



•   Pembangunan RKB Bertingkat SMPN 1 Pante Bidari

Pembangunan ruang kelas baru 2 lantai SMPN 1 sebanyak 8 ruang kelas yang berlokasi di Jl. Pendidikan Desa Mns Teungoh Kecamatan Pante Bidari ini menghabiskan anggaran sebesar Rp.1.286.835.000,- (Satu milyar dua ratus delapan puluh enam juta delapan ratus tiga puluh lima ribu rupiah),- yang dikerjakan oleh CV. Jasa Koperasi.

Menurut pengamatan tim Pansus masih banyak yang perlu diperbaiki untuk kesempurnaan gedung ini agar bisa dipergunakan maksimal demi kelancaran proses belajar mengajar, seperti pengecatan gedung ini kualitasnya masih kurang bagus, kosen pintu dan jendela juga kualitasnya rendah, semen lantai atas sudah ada yang retak, dinding juga sudah ada yang mulai retak, besi dipinggir tangga juga harus dipasang yang lebih aman bagi para pelajar, untuk itu Tim Pansus meminta kepada Dinas Pendidikan Aceh untuk meminta rekanan segera memperbaiki kembali beberapa kekurangan bangunan RKB tersebut demi kelancaran proses belajar mengajar.



DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN ACEH

•    Pembangunan Turap Pelindung Kolam Labuh Sisi Utara

Turap Pelindung ini dibangun pada tahun 2017 sepanjang 184,87 meter dengan volume timbunan sebesar 907,02 M3 yang menghabiskan anggaran sebesar Rp.4.801.470.000,- (Empat milyar delapan ratus satu juta empat ratus tujuh puluh ribu rupiah), yang dikerjakan oleh PT. Putra Prima Permata.

Turap ini dibangun sebagai konstruksi untuk dapat menahan tekanan sekelilingnya, mencegah terjadinya kelongsoran dan terdiri dari dinding turap dan penyangganya, turap ini berfungsi sebagai dinding yang dapat menahan gerusan air laut, dengan adanya turap ini akan melindungi dermaga dan TPI dari kerusakan karena turap direncanakan memiliki ketahanan jangka panjang pada lingkungan dengan siklus basah, Menurut pengamatan Tim Pansus di Kuala Idi, bangunan turap ini sudah selesai dikerjakan namun masih belum bisa difungsikan karena belum dibangun dermaga.


•    Pembangunan Turap Pelindung Kolam Labuh Sisi Selatan

Turap pelindung ini berlokasi di Kuala Idi ini dibangun di 2 (dua) dermaga yaitu Dermaga I dengan panjang Turap 67,8 meter, cor dermaga 56 x 6 meter dan Dermaga II dengan panjang Turap 65 meter dengan anggaran sebesar Rp.5.971.410.000,- (Lima milyar sembilan ratus tujuh puluh satu juta empat ratus sepuluh ribu rupiah) yang dikerjakan oleh PT.Sepakat Jaya Nusantara.


•    Pembangunan Turap Pelindung Dermaga

Pekerjaan Pembangunan Turap ini sangat disayangkan karena belum dikerjakan sama sekali (putus kontrak), sehingga dengan tidak dibangunnya Turap ini  selama ini terjadi pengikisan dibawah dermaga lama yang dibangun BRR, dan sudah mulai merusak bangunan TPI, pekerjaan ini direncanakan dengan anggaran sebesar Rp.2.921.983.000,- (Dua milyar sembilan ratus dua puluh satu juta sembilan ratus delapan puluh tiga ribu rupiah)yang dikerjakan oleh PT. Tuah Bak Rakan. Menurut pendamping dari Dinas Perikanan Aceh perusahan tersebut sudah di blacklist dan uang jaminan sudah dikembalikan. Sedangkan Pembangunan Turap tersebut direncanakan akan dibangun dalam tahun ini.



•    Pengadaan Excavator

Pengadaan Excavator dengan nilai kontraknya sebesar Rp.1.199.880.000,- (Satu milyar seratus sembilan puluh sembilan juta delapan ratus delapan puluh ribu rupiah) yang dikerjakan oleh PT.United Tractor Tbk. Pengadaan Excavator ini untuk proyek pengerukan Kuala Idi, excavator (beko) ini akan ditempatkan diatas ponton (kapal tongkang) untuk melakukan pengerukan, menurut pendamping dari dinas terkait selama ini karena belum adanya ponton maka excavator ini digunakan untuk melakukan galian dipinggir kuala Idi, untuk program perencanaan pengadaan ponton sudah dilakukan pada tahun ini sehingga untuk kedepan pengerjaan pengerukan dapat dilakukan secara rutin di Kolam Pelabuhan Idi.



•    Pembangunan Jalan Akses

Jalan Akses ini berlokasi di Gampong Keutapang Mameh Kecamatan Idi Rayeuk yaitu Pengaspalan dua ruas jalan, Aspal Ruas I dengan panjang 622 meter dan lebar 7 meter,  sedangkan ruas II sepanjang 26 meter dengan lebar 4 meter dengan ketebalan jalan 6 cm. Selanjutnya pembangunan Talud sepanjang 356 meter, dengan pagu anggaran Rp.2.912.655.000,- (Dua milyar sembilan ratus dua belas juta enam ratus lima puluh lima ribu rupiah).

Menurut pengamatan Tim Pansus dua ruas jalan akses ke kuala idi serta talud dibangun di Gampong Keutapang Mameh dan sangat berguna sebagai akses ke kuala Idi.




DINAS PERHUBUNGAN ACEH

• Pembangunan Kios Komplek Terminal Peureulak

Untuk bidang perhubungan, Tim Pansus melakukan pemantauan ke lokasi pembangunan Kios di Komplek Terminal tipe C Peureulak yang berjumlah 18 unit dengan nilai kontrak sebesar Rp.483.744.000,- (Empat ratus delapan puluh tiga juta tujuh ratus empat puluh empat ribu rupiah) yang dikerjakan oleh CV.Meuligoe Aceh.

Pembangunannya sudah selesai dengan baik dan rapi namun ada kejanggalan yaitu tidak ada pemasangan meteran listrik dengan alasan demi keamanan. Menurut pengakuan pendamping dari dinas terkait meteran sudah pernah dipasang namun kemudian dicopot lagi untuk diamankan agar jangan hilang karena kios tersebut belum difungsikan. Selanjutnya kios yang sudah dibangun tersebut sama sekali belum dipakai dan kalau dilihat komplek terminal juga tidak difungsikan dengan baik. Oleh karena itu, Tim Pansus berharap agar persoalan meteran untuk segera dipasang kembali, dan kios serta komplek terminal yang telah dibangun agar segera difungsikan untuk peningkatan taraf ekonomi masyarakat dan lapangan kerja.


•   Pembangunan Halte

Pembangunan halte yang berjumlah 7 unit yang tersebar dalam wilayah Kabupaten Aceh Timur yaitu di Simpang Ulim, Peudawa, Peureulak, Serbajadi, Ranto Peureulak dan dan Ranto Selamat dengan nilai kontrak Rp. 524.006.000,- (Lima ratus dua puluh empat juta enam ribu rupiah),- yang dikerjakan oleh CV. Syazar. Dalam amatan Tim Pansus sudah selesai dibangun dengan baik namun untuk perawatannya agar segera berkoordinasi dengan Pemkab. Aceh Timur guna menambah usia bangunan halte.



DINAS PENGAIRAN ACEH

•    Pengaman Pantai Teupin Nyareng Kecamatan Idi Rayeuk.

Pengaman pantai ini dilanjutkan pekerjaannya dengan anggaran sebesar Rp.2.747.200.000,- (Dua milyar tujuh ratus empat puluh tujuh juta dua ratus ribu rupiah) yang dikerjakan oleh CV. Adek Abang Thahara.

Berdasarkan tinjauan  tim  Pansus  DP  VI  ke  lokasi  proyek  ini  sudah  selesai dilaksanakan. Pekerjaan ini sebagai upaya untuk menyelesaikan persoalan yang dihadapi masyarakat setempat, yakni menghentikan laju abrasi pantai akibat terjangan ombak laut. Abrasi pantai sudah merusak puluhan rumah dan kawasan penduduk yang berada di bibir pantai tersebut. Untuk kedepan Tim Pansus juga mengusulkan agar dianggarkan kembali melalui APBA pekerjaan lanjutan pemasangan batu pengaman tepi pantai Teupin Nyareng ini sepanjang + 300 meter lagi sehingga laju abrasi benar-benar berhenti di wilayah tersebut.


•    Peningkatan Jaringan Irigasi D.I. Jambo Reuhat Kabupaten Aceh Timur
Pembangunan saluran irigasi ini dengan nilai kontrak sebesar Rp.738.777.000,- (Tujuh ratus tiga puluh delapan juta tujuh ratus tujuh puluh tujuh ribu rupiah) yang dikerjakan oleh CV. Sultan Aceh.

Hasil pengamatan Tim Pansus, saluran sepanjang 657 meter dengan lebar dinding 1,20 meter ini masih banyak kekurangan dan dikhawatirkan di musim penghujan akan terus merusak saluran ini, sambungan mal dinding saluran banyak yang retak, dinding saluran juga banyak retak, lantai saluran tipis dan banyak yang mulai hancur, sehingga besi cor lantai sudah terangkat keatas akibat terus menerus tergerus air, kalau sampai saluran ini tidak diperbaiki kembali akan sangat merugikan para petani disekitar jaringan irigasi D.I. Jambo Reuhat ini. Tim Pansus mengharapkan agar saluran ini segera diperbaiki, terutama lantai saluran.




DINAS KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERUMAHAN RAKYAT

•   Pembangunan Jalan Kawasan PPI Kuala Idi.

Pada kesempatan peninjauan jalan Kawasan PPI Kuala Idi dengan nilai kontrak Rp. 1.685.900.000,- (Satu milyar enam ratus delapan puluh lima juta sembilan ratus ribu rupiah), yang dikerjakan oleh CV. Ulya Perkasa. Tim Pansus menilai jalan sepanjang 130 meter tersebut telah selesai dibangun dan sudah digunakan.


•    Pembangunan Jalan Kawasan Permukiman Gampong Dama Pulo Sa Kec.
Darul Aman

Pembangunan jalan ini menghabiskan anggaran sebesar Rp.621.000.000,- (Enam ratus dua puluh satu juta rupiah) yang dikerjakan oleh CV. Labang Donya. Pekerjaan Jalan urpil ini sepanjang 3.331 meter dengan lebar 3,6 s.d 3,7 meter, yang berada di perkampungan penduduk dan areal perkebunan ini sudah digunakan oleh masyarakat.


DINAS TENAGA KERJA DAN MOBILITAS PENDUDUK

•   Penyempurnaan Konstruksi Jalan Lokasi Peunaron SP 6.
Pekerjaan penyempurnaan konstruksi jalan, 2  (dua) unit jembatan, 10


(sepuluh)  unit  plat  beton,  di  kawasan  Desa  Alur  Pinang  Peunaron  ini
sumberdananya dari dana otsus Aceh sebesar Rp.700.755.000,- (Tujuh ratus juta tujuh ratus lima puluh lima ribu rupiah) yang dikerjakan oleh CV.RZ Mandiri.

Pekerjaan ini hanya selesai dikerjakan 50% karena putus kontrak, pekerjaan ini selain di lokasi SP 6 juga dialihkan sedikit penimbunan ke jalan utama menuju SP 6, dua unit jembatan belum bisa di manfaatkan karena satu unit baru selesai pondasi dasar, satu unit lagi belum ada lantai jembatan, menurut pendamping dari dinas terkait, terjadi pemutusan kontrak karena pada saat pekerjaan tersebut dilakukan bersamaan dengan pekerjaan pengaspalan jalan masuk ke lokasi tersebut sehingga material tidak bisa di angkut ke lokasi pekerjaan. Pekerjaan ini direncanakan akan dilanjutkan pada tahun ini dengan anggaran sekitar + 500 juta. Pembangunan jalan dan jembatan di daerah ini sangat penting bagi masyarakat transmigrasi yang menetap di areal perkebunan tersebut.










Keyword:


Editor :
HARISS Z

riset-JSI
Komentar Anda