Beranda / Parlemen Kita / Bertemu Ketua DPRK Banda Aceh, Yayasan Al-Fatha Bahas Rehabilitasi Korban Penyalahgunaan Narkoba

Bertemu Ketua DPRK Banda Aceh, Yayasan Al-Fatha Bahas Rehabilitasi Korban Penyalahgunaan Narkoba

Jum`at, 20 Desember 2024 21:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Ketua DPRK Banda Aceh, Irwansyah ST menerima kunjungan pengurus Yayasan Pusat Rehabilitasi Narkoba Al-Fatha Banda Aceh, Jumat (20/12/2024). [Foto: Humas DPRK BNA}


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Banda Aceh, Irwansyah ST menerima kunjungan pengurus Yayasan Pusat Rehabilitasi Narkoba Al-Fatha Banda Aceh, Jumat (20/12/2024) di ruang kerjanya.

Dalam kesempatan itu Irwansyah mengapresiasi kunjungan sekaligus silaturrahmi yayasan yang konsen terhadap rehabilitasi korban penyalahgunaan narkoba. Ia juga menyambut baik atas kinerja-kinerja yayasan Al-Fatha yang sigap menangani korban yang terdampak penyalahgunaan narkoba hingga mereka kembali sehat dan normal.

"Korban penyalahgunaan narkoba di Kota Banda Aceh adalah mereka yang terpengaruh karena tren, lingkungan yang tidak baik atau pengaruh teman dan faktor ekonomi, karenanya banyak dari mereka menjadi terjerumus prilaku penyalahgunaan obat-obatan terlarang tersebut," sebut Irwansyah.

Karena itu lanjut Irwansyah, dengan langkah yang dilakukan oleh Yayasan Al-Fatha, Pemerintah Kota Banda Aceh perlu mendukung segala upaya sekaligus penanganan bagi korban penyalahgunaan narkoba ini. Salah satunya melalui Baitul Mal kota yang belum menyentuh ranah penanganan atau rehabilitasi bagi mereka.

“Mereka juga warga Kota Banda Aceh yang fakir miskin dan terhimpit ekonomi sehingga ada yang tersandung narkoba dan mereka mau memperbaiki diri untuk sehat kembali, sehingga masalah ini butuh perhatian pemerintah agar mendapat rehabilitasi yang memandai melalui yayasan yang menangani bidang tersebut,” katanya.

Sementara itu Staf Yayasan Al Fatha Zaini El Hudaya mengatakan, Al Fatha telah berdiri sejak tahun 2024 dan sudah merehabilitasi korban penyalahgunaan narkoba secara mandiri. 

Yang menjadi kendalah pihaknya kata Zaini yakni banyak korban tidak sanggup membiayai dirinya untuk menjalani rehabilitasi di Banda Aceh. Karena itu, Yayasan Al Fatha berupaya membangun komunikasi berbagai pihak, salah satunya pemerintah untuk bekerja sama agar korban penyalahgunaan narkoba mendapat rehabilitasi dengan baik.

Zaini menyebutkan setidaknya ada 83 ribu korban penyalahgunaan narkoba di Aceh sejak dua tahun terakhir (2022). Sementara di Alfatha ada 63 korban yang sedang mendapat rehabilitasi dalam satu tahun ini.[*]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI