kip lhok
Beranda / Parlemen Kita / Anggota DPRK Banda Aceh Harapkan RSUD Meuraxa Harus Konsisten Terapkan Prinsip Syariah

Anggota DPRK Banda Aceh Harapkan RSUD Meuraxa Harus Konsisten Terapkan Prinsip Syariah

Kamis, 25 Agustus 2022 23:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Auliana Rizki

Anggota Komisi IV DPRK Banda Aceh, Dr Musriadi. [Foto: Ist.]


DIALEKSIS.COM | Aceh - Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Banda Aceh, Dr Musriadi mengatakan, Aceh itu berbasis syariah, tentunya semua sektor harus berbasis syariah, begitu juga tentang pelayanan kesehatan, harus disesuaikan dengan kaidah-kaidah Islam.

Maka dalam hal ini, RSUD Meuraxa harus konsisten dalam menerapkan prinsip syariah itu sendiri. Artinya, selain menjadi sebuah pelayanan, juga mutu harus menjadi sebuah prioritas.

Sebenarnya RSUD syariah ini sudah lama sejak tahun 2020, yakni RSUD Zainal Abidin dan Meuraxa. 

Sertifikasi itu diraih tentu ada proses yang panjang. RSUD Meuraxa ini salah satunya juga disertifikasi oleh fatwa syariah nasional yakni MPU tentang Pedoman RS Berbasis Syariah.

"Tentunya ada beberapa hal yang menjadi sebuah catatan bersama terhadap RS Meuraxa yang menjadi sebuah RS syariah," ucapnya dalam diskusi "Perlukah Penerapan Sistem Syariah bagi RSUD?" yang dikutip Dialeksis.com pada kanal Youtube RRI Banda Aceh, Kamis (25/8/2022).

Dengan kehadiran RS syariah di Kota Banda Aceh, ia pikir banyak hal yang harus dipenuhi selama ini, tentunya dukungan yang berhubungan dengan pelayanan dan juga mutu.  

Ada beberapa indikator dalam sebuah pelayanan karena RS syariah memiliki instrumen indikator yang harus dipenuhi.

Pertama, menuntun orang yang sakratul maut, perawat diberi pelatihan untuk hal ini karena tidak semua orang bisa melakukannya.

Kedua, mengingatkan waktu salat bagi pasien dan keluarga, ini tidak cukup dengan mic saja namun datangi per kamar untuk laksanakan salat.

"Jika ada pasien yang tidak bisa salat berdiri, ada trik sendiri untuk melaksanakannya, dan ini perlu dibenahi kembali oleh perawat pada pasien," jelasnya.

Ketiga, pemasangan kateter yang dilakukan oleh dokter atau perawat laki-laki pada pasien laki-laki begitu juga sebaliknya. Yang ini sudah dilakukan oleh RSUD Meuraxa.

"RS syariah juga menghormati hak pasien atau tamu yang mempunyai keyakinan berbeda," tuturnya lagi.

"Kalau ini bisa dilakukan luar biasa, apalagi salat, tidak semua RS mampu mengingatkan pasien dan tamu untuk salat, saat masuk jadwal salat itu digedor pintunya dan diingatkan untuk segera salat," pungkasnya. [AU]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda