Beranda / Gaya Hidup / Otomotif / Berikut Ini 7 PO Bus Legendaris Bertahan Selama 4 Dekade

Berikut Ini 7 PO Bus Legendaris Bertahan Selama 4 Dekade

Sabtu, 07 Januari 2023 22:30 WIB

Font: Ukuran: - +

PO bus legendaris yang bertahan. (Foto: Instagram)


DIALEKSIS.COM | Otomotif - Indonesia punya PO bus legendaris yang masih beroperasi hingga kini. Sejarah PO bus di Indonesia sebenarnya dimulai dari pendirian Naikilah Perusahaan Minang (NPM) di Padang Panjang, Sumatera Barat, pada 1937. 

Mengutip channel YouTube Perpalz TV, kala itu NPM melayani rute Bukit Tinggi-Sawah Lunto. Ia sekaligus menjadi perpanjangan tangan Pos Indonesia dalam mendistribusikan surat, paket, hingga dokumen ke berbagai tempat di Sumatera Barat. 

Kini, setelah 85 tahun beroperasi, NPM masih kokoh berdiri dan melayani 12 trayek perjalanan dari Sumatera Barat menuju Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Bandung, Medan, dan Pekanbaru. 

Dari NPM, muncullah para kompetitor yang meramaikan industri transportasi dalam negeri dan masih berdiri hingga kini. Siapa saja? Berikut pembahasannya seperti dikutip dari berbagai sumber. 

1.PO AKAS

Sejarah perusahaan otobus satu ini bermula dari keberadaan bengkel milik Ali Karman Amat yang berdiri sejak tahun 1934. Dari bengkel itu, Ali kemudian terjun ke bisnis transportasi dengan mendirikan PO AKAS di Probolinggo, Jawa Timur pada 1956.

Sekitar 20 tahun kemudian, bisnis PO AKAS berkembang pesat hingga memiliki empat grup yang masing-masing dikelola oleh anak-anak Ali Karman. Kini, PO bus yang memiliki 2.000 armada ini menjadi salah satu pemain terpopuler di kawasan Jawa Timur. 

2.PO PMTOH

PO bus legendaris selanjutnya adalah PMTOH (Perusahaan Motor Transport Ondernemer Hasan) yang didirikan Toke Hasan pada 1957. Kata Ondernemer dalam nama PMTOH diambil dari bahasa Belanda yang bermakna pengusaha. 

Setelah 29 tahun beroperasi, PMTOH membuka perjalanan perdananya ke Pulau Jawa, pada 1986. Perusahaan otobus pertama asal Aceh yang membuka perjalanan ke Pulau Jawa: Jakarta, Solo, dan Yogyakarta. 

Namun ketika transportasi udara menjadi lebih terjangkau, bus mulai ditinggalkan penumpang. PMTOH menjadi salah satu pemain yang ikut merasakan fenomena ini. Namun hingga kini, PO bus ini tetap melayani perjalanan dari Aceh menuju Medan, Pekanbaru, Palembang, Lampung, Jakarta, Solo, hingga Yogyakarta.

3.PO ALS 

ALS (Antar Lintas Sumatera) merupakan salah satu PO bus legendaris yang berdiri pada 29 September 1966. Berawal dari rute Medan-Kotanopan dan Medan-Bukittinggi, PO bus ini sukses menghubungkan Sumatera hingga ujung Pulau Jawa.

Chandra Lubis, Direktur Utama ALS mengatakan, PO bus tersebut didirikan oleh ayahnya, Haji Sati Lubis bersama enam pengusaha asal Kotanopan, Sumatera Utara. “Awalnya, truk Chevrolet disulap jadi bus,” tuturnya dikutip dari channel YouTube PerpalZ TV, pada 7 Mei 2021. 

Setelah 6 tahun beroperasi, ALS berkembang pesat hingga menjajal seluruh provinsi di Sumatera. Saat ini, perusahaan otobus satu ini masih melayani rute Sumatera dan Jawa dengan 400 unit armada.

4.PO Lorena

PO Lorena didirikan seorang pensiunan tentara bernama Gusti Terkelin Soerbakti, pada 9 September 1970. Bermodalkan dua unit bus Mercedes-Benz OF 1113, Lorena menjajal rute Bogor-Jakarta, pada 1973. 

Hanya dalam waktu 2 tahun, PO Lorena kemudian membuka trayek baru, Jakarta-Bandung. Dari trayek pendek, perusahaan otobus ini mulai menjajal rute jarak jauh dengan membuka trayek Jakarta-Surabaya, pada 1984. 

Pada 1989, Lorena membeli PO Raseko yang kemudian dirilis ulang dengan nama PT Ryanta Mitra Karina yang kemudian menjadi PO Karina. Sejak itu, Lorena memperkuat layanannya dengan menawarkan perjalanan Pulau Jawa, Sumatera, hingga Bali.

5.PO Eka Mira

PO bus legendaris selanjutnya adalah PO Eka Mira yang didirikan pengusaha kain Fendy Haryanto di Mojokerto, Jawa Timur, pada 1971. Pada awal pendiriannya, PO bus ini bernama PO Flores yang diambil dari nama toko kain milik Fendy.

Pada awal pendiriannya, PO Flores mengoperasikan rute Surabaya-Solo. PO bus itu bertumbuh pesat hingga pada 1981, Flores mengalami kecelakaan naas yang menimbulkan korban jiwa. Kejadian itu membuat trayek PO Flores dipotong oleh Dinas Lalu Lintas dan Angkatan Jalan (DLLAJ).

Kejadian itu membuat PO Flores mengalami masa-masa sulit hingga Fendy Haryanto memutuskan untuk mengganti nama perusahaannya menjadi PO Eka dan Mira. Pada 1990, PO bus 'baru' itu beroperasi dengan rute Surabaya-Yogyakarta.

6.PO Pahala Kencana

PO Pahala Kencana didirikan oleh Hendro Tedjokusumo di Kudus, Jawa Tengah, pada 1976. Kala itu, perusahaan otobus legendaris ini hanya melayani rute Kudus-Jakarta dan Solo-Jakarta. 

Dalam perkembangannya, PO bus ini melebarkan sayapnya dengan melayani perjalanan di 93 kota di Pulau Jawa, Sumatera, Madura, Bali, hingga Lombok. Saat ini, PO Pahala Kencana beroperasi dengan 300 armada. 

7.PO Rosalia Indah

PO bus legendaris selanjutnya adalah Rosalia Indah yang didirikan Yustinus Suroso dan Yustina Rahayu Suroso pada 1983. Di awal pengoperasiannya, PO bus ini menggunakan satu unit bus Isuzu untuk trayek Yogyakarta-Solo-Surabaya-Malang.

Setelah 39 tahun beroperasi, PO bus yang berkantor pusat di Palur, Jawa Tengah ini memiliki sekitar 400 armada dengan 25 unit bus double decker. Pada 2021, MURI mencatat Rosalia Indah sebagai PO bus AKAP dengan armada double decker terbanyak dan layanan pramugari/pramugara di Indonesia. [okezone.com]

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda